Breaking News

Dharmasraya Terpilih Jadi Lokasi Program Bedah Rumah dan Sanitasi Nasional 2025: Perjuangan Panjang yang Berbuah Manis

(
Wagub Sumbar Vasko Ruseimy dan Bupati Kabupaten Dharmasraya Annisa Ramadhani (Dok: Ist)

D'On, Dharmasraya, Sumatera Barat
— Di tengah semilir angin malam yang menyapu pelataran Kantor Wali Nagari IV Koto Pulau Punjung, kabar menggembirakan akhirnya tiba: Kabupaten Dharmasraya resmi terpilih sebagai salah satu dari 10 daerah prioritas nasional penerima Program Peningkatan Kualitas Permukiman dan Sanitasi Rumah 2025 dari Kementerian Perumahan dan Permukiman Republik Indonesia.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (P3KP) Sumatera III, Yenni Sofyan Mora, dalam sebuah acara hangat yang digelar pada Senin malam (29/7). Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, Sekda Dharmasraya Jasman, Camat Pulau Punjung Yulius, serta Wali Nagari IV Koto, David Iskan.

Namun, di balik keberhasilan ini, tersimpan cerita perjuangan sunyi yang dilakukan oleh Bupati Dharmasraya Annisa R. Darman. Kisah ini dimulai dari momen yang tidak terduga: kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga ke Dharmasraya pada 3 Juli 2025.

“Saya manfaatkan momen itu untuk mengajak Uda Wagub meninjau langsung kondisi permukiman di Pasar Lama. Di sanalah saya sampaikan keluhan warga yang hidup dalam keterbatasan,” ungkap Bupati Annisa, suaranya penuh haru.
“Alhamdulillah, berkat bantuan dan kepedulian Uda Wagub, aspirasi kami berhasil sampai ke telinga Pak Menteri,” lanjutnya.

Program ini akan difokuskan di dua titik: Jorong Pasar Lama dan Jorong Tabek, dua kawasan padat penduduk di Nagari IV Koto Pulau Punjung yang selama ini menghadapi persoalan mendasar seperti rumah tak layak huni, minimnya sanitasi, dan buruknya infrastruktur lingkungan.

Adapun ruang lingkup program meliputi:

  • Bedah rumah untuk 54 kepala keluarga (KK) dengan bantuan senilai Rp20–30 juta per unit.
  • Pembangunan MCK sehat untuk 50 KK.
  • Peningkatan infrastruktur seperti pengaspalan jalan, pembangunan drainase, jaringan air bersih, serta penataan kawasan seluas 15,4 hektare.

Kepala Balai Yenni menyatakan bahwa proses tender akan dimulai awal Agustus, dengan target selesai paling lambat akhir September 2025. Ia juga menegaskan bahwa rumah-rumah yang masuk kategori tidak layak huni akan segera ditindaklanjuti.

“Kami pastikan proses ini dilakukan transparan dan profesional. Tujuannya bukan hanya membangun rumah, tetapi memulihkan martabat para penghuni rumah itu,” ujar Yenni, disambut tepuk tangan warga.

Tak lupa, Bupati Annisa juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Dharmasraya di bawah kepemimpinan Silaturahim, yang bergerak cepat menyiapkan semua dokumen teknis yang dibutuhkan.

Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy pun mengakui bahwa Dharmasraya nyaris tidak lolos dalam daftar 10 besar penerima program, namun kegigihan Bupati Annisa dan kesiapan dokumen membuat semua berubah di detik terakhir.

“Begitu saya terima aspirasi Buk Annisa, saya langsung hubungi Pak Menteri Maruarar Sirait. Alhamdulillah, berkat kerja cepat semua pihak, Dharmasraya lolos di menit-menit akhir,” ungkap Vasko.

Sementara itu, antusiasme warga pun tak terbendung. Dalam suasana haru dan penuh syukur, mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Wagub Vasko Ruseimy, serta Bupati Annisa yang telah memperjuangkan hak dasar mereka untuk hidup layak.

Malam itu ditutup dengan sesi foto bersama warga yang berlangsung hingga larut malam. Raut wajah sumringah menghiasi pelataran kantor wali nagari sebuah malam yang akan dikenang sebagai awal dari perubahan besar di Pasar Lama dan Tabek.

Catatan Redaksi:
Program ini bukan hanya soal pembangunan fisik. Ia adalah simbol kehadiran negara di tengah rakyatnya menjawab jeritan mereka yang selama ini hidup di balik deretan rumah reyot dan selokan mampet. Dan bagi Dharmasraya, ini adalah bukti bahwa perjuangan yang dimulai dari pinggir jalan bisa bergema sampai ke pusat kekuasaan asal ada yang mau bersuara.

(PapaJuan)

#Dharmasraya #Infrastruktur