Satgas Ops Damai Cartenz Gagalkan Penyelundupan Amunisi Ilegal di Pelabuhan Jayapura, Dua Pelaku Diamankan
Dua Pelaku Penyeludupan Amunisi Ilegal Digagalkan Satgas Damai Cartenz (Dok: Satgas Damai Cartenz)
D'On, Jayapura — Upaya penyelundupan amunisi ilegal kembali digagalkan aparat keamanan. Kali ini, keberhasilan tersebut datang dari Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz yang terus menggencarkan operasi intelijen dan penindakan di wilayah rawan konflik Papua. Dua pria yang diduga kuat sebagai bagian dari jaringan distribusi amunisi ilegal berhasil diamankan saat hendak melakukan transaksi di Pelabuhan Kota Jayapura, Kamis (17/7) siang.
Penangkapan di Tengah Lalu Lintas Pelabuhan
Sekitar pukul 12.40 WIT, suasana Pelabuhan Jayapura yang biasanya ramai dengan aktivitas bongkar muat dan lalu lintas penumpang, mendadak berubah saat aparat dari Satgas Ops Damai Cartenz secara cepat dan terkoordinasi melakukan penangkapan terhadap dua pria. Mereka adalah Yopi Balingga dan Oknis Faluk, yang saat itu diketahui membawa 16 butir amunisi kaliber 7,62 mm jenis peluru yang lazim digunakan untuk senjata laras panjang.
Menurut keterangan resmi dari Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., penangkapan ini merupakan hasil dari operasi pemantauan dan intelijen yang telah dilakukan secara intensif dalam beberapa waktu terakhir. Kedua tersangka kini tengah menjalani pemeriksaan mendalam guna mengungkap lebih jauh asal-muasal dan tujuan dari distribusi amunisi tersebut.
“Kami menduga amunisi ini hendak disuplai ke kelompok-kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini kerap menebar teror di wilayah pegunungan Papua. Pendalaman tengah kami lakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan kedua tersangka dalam jaringan penyelundupan,” ujar Brigjen Pol Faizal Ramadhani.
Diduga Terkoneksi dengan Jaringan KKB
Dalam konteks keamanan Papua, setiap temuan amunisi atau senjata api ilegal selalu mengindikasikan ancaman serius. Wilayah ini masih rentan dengan aktivitas kelompok kriminal bersenjata yang kerap menyerang aparat keamanan maupun warga sipil. Oleh karena itu, keberhasilan Satgas Ops Damai Cartenz dalam menggagalkan pengiriman ini dinilai sangat strategis dalam upaya menjaga stabilitas keamanan.
“Kami tidak bisa menganggap remeh 16 butir amunisi. Dalam tangan yang salah, ini bisa menghilangkan nyawa aparat atau masyarakat sipil. Karenanya, pengungkapan seperti ini sangat penting,” tambahnya.
Brigjen Faizal juga menegaskan bahwa fokus timnya tidak hanya berhenti pada penangkapan pelaku lapangan, tetapi akan diperluas hingga mengungkap aktor-aktor di balik layar yang terlibat dalam rantai pasokan amunisi ilegal tersebut.
Peringatan kepada Jaringan Penyelundup
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., turut memberikan pernyataan terkait penangkapan ini. Ia menegaskan bahwa aparat keamanan tidak akan mentoleransi siapa pun yang mencoba mengganggu stabilitas Papua melalui jalur ilegal.
“Kami mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta menjaga keamanan dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan penyelundupan senjata dan amunisi. Keterlibatan warga sangat vital dalam memutus mata rantai distribusi ilegal ini,” tegasnya.
Kombes Yusuf juga mengapresiasi kerja sama masyarakat yang telah berkontribusi dalam memberikan informasi awal. Ia menambahkan bahwa Ops Damai Cartenz akan terus meningkatkan intensitas patroli dan pemantauan, khususnya di jalur-jalur laut dan pelabuhan—yang selama ini menjadi titik rawan penyelundupan.
Akan Diproses Secara Hukum
Terhadap kedua pelaku, aparat tengah menyiapkan proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mereka berpotensi dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur secara tegas larangan kepemilikan dan penyelundupan senjata api serta amunisi tanpa izin. Hukuman penjara yang diancamkan dalam pasal ini bisa mencapai 15 hingga 20 tahun penjara, tergantung hasil penyidikan dan keterlibatan mereka dalam jaringan.
Ancaman Senyap Melalui Laut
Pengungkapan kasus ini menjadi bukti bahwa jalur laut masih menjadi celah strategis bagi kelompok ilegal untuk menyelundupkan logistik mereka. Pelabuhan-pelabuhan besar seperti Jayapura, Biak, Nabire, dan Merauke kini berada dalam pengawasan ketat, menyusul meningkatnya upaya infiltrasi logistik ke kelompok-kelompok bersenjata yang aktif di wilayah pegunungan dan perbatasan Papua.
Ops Damai Cartenz berkomitmen akan terus menyisir setiap potensi ancaman, tidak hanya dalam bentuk aksi kekerasan, tetapi juga melalui jalur logistik ilegal yang sering kali menjadi urat nadi kekuatan kelompok-kelompok separatis bersenjata.
(Mond)
#SatgasDamaiCartenz #KKB #PenyelundupanAmunisiIlegal