Breaking News

Pelantikan Pengurus KONI Pasaman Barat Ricuh: Seorang Pengurus Cabor Dilarikan ke RS Usai Dipukul, Laporkan ke Polisi

Ilustrasi Perkelahian 

D'On, Pasaman Barat
 — Momen yang seharusnya menjadi ajang resmi dan penuh semangat untuk memajukan olahraga di Kabupaten Pasaman Barat, justru berubah menjadi ajang kericuhan yang mengejutkan. Insiden pemukulan terjadi dalam acara Pelantikan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (17/7), sekitar pukul 15.00 WIB, di tengah pidato resmi Ketua KONI Sumatera Barat, Roni Pahlawan.

Kericuhan bermula ketika Tri Tegar Marunduri, salah seorang pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Biliar Pasaman Barat, berdiri dan menyampaikan protes keras terhadap Roni Pahlawan. Protes itu dilontarkan terkait legalitas proses pemilihan Ketua KONI Pasaman Barat yang menurut Tegar masih dalam tahap gugatan ke KONI Provinsi dan KONI Pusat. Tegar menilai bahwa pelantikan tersebut terlalu terburu-buru dan belum menyelesaikan polemik yang ada.

“Saya tidak berniat menghalangi pelantikan. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa proses hukum di KONI masih berjalan, dan belum tuntas. Tapi Ketua KONI Sumbar justru tetap melantik. Ini memberi contoh yang tidak baik,” ujar Tegar kepada awak media setelah kejadian.

Namun aksi protes itu malah memantik ketegangan di dalam ruangan. Dalam hitungan menit, suasana menjadi panas. Sejumlah orang terlihat mulai mendekati Tegar. Polisi yang berjaga berusaha meredam suasana dan segera membawa Tegar keluar dari lokasi acara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Waka Polres Pasaman Barat, Kompol Khairul Amri Nasution, bahkan turun tangan langsung menangani insiden ini.

“Kami dari kepolisian sudah mengamankan yang bersangkutan untuk mencegah bentrok lebih lanjut. Kami imbau semua pihak menyampaikan keberatan melalui jalur administrasi yang benar, bukan dengan emosi atau kekerasan,” terang Kompol Khairul Amri di lokasi.

Namun ironisnya, meski sudah dalam pengawalan polisi, Tegar justru mengaku menjadi korban kekerasan fisik. Di halaman luar lokasi acara, ia mendadak dipukul oleh beberapa orang, yang diduga berasal dari pihak yang tak terima dengan protesnya. Akibat pemukulan tersebut, mata kanan Tegar mengalami memar cukup parah, dengan warna kemerahan yang terlihat jelas dan nyeri yang membuatnya terpaksa dilarikan ke RS Ibnu Sina Simpang Empat untuk mendapatkan perawatan medis.

Usai mendapat perawatan awal, Tegar langsung mendatangi Mapolres Pasaman Barat guna melaporkan insiden pemukulan yang dialaminya. Ia berharap polisi segera mengusut pelaku pemukulan dan menegakkan keadilan.

“Saya minta kasus ini ditindaklanjuti secara hukum. Saya bicara sebagai pengurus cabor, bukan provokator. Tapi saya justru dipukul. Ini bentuk intimidasi terhadap suara yang kritis,” ungkap Tegar dengan nada tegas, sambil menunjukkan luka di bagian wajahnya.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa laporan dari korban sudah diterima dan proses penyelidikan tengah dilakukan. Beberapa saksi juga disebut telah dimintai keterangan untuk mengungkap siapa saja pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Ketua KONI Sumbar, Roni Pahlawan, belum memberikan keterangan resmi terkait kericuhan ini. Pelantikan pengurus KONI Pasaman Barat sendiri tetap berlangsung meski sempat tertunda beberapa saat akibat insiden tersebut.

Catatan Redaksi:

Kericuhan dalam acara resmi seperti pelantikan pengurus KONI menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga lokal. Masyarakat berharap organisasi sebesar KONI dapat menjadi contoh sportifitas dan menjunjung tinggi nilai demokrasi dalam pengambilan keputusan, bukan justru menjadi arena perpecahan dan intimidasi.

(Mond)

#Pemukulan #Kriminal #KONIPasamanBarat