Breaking News

Demokrat Bantah Keras Tuduhan Terlibat Isu Ijazah Jokowi: Tegaskan Hubungan Harmonis SBY dan Jokowi

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (foto: Okezone

D'On, Jakarta
– Partai Demokrat akhirnya angkat suara menanggapi tudingan miring yang menyebut mereka berada di balik menguatnya isu dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam pernyataan resminya, Demokrat secara tegas membantah keterlibatan mereka dalam isu yang dinilai tidak berdasar dan bernuansa adu domba tersebut.

Pernyataan keras disampaikan langsung oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang menyebut tuduhan itu sebagai fitnah keji dan bentuk provokasi politik yang tidak bertanggung jawab.

“Tuduhan bahwa Partai Demokrat berada di balik isu ijazah palsu Pak Jokowi adalah insinuasi menyesatkan. Istilah ‘partai biru’ yang sengaja dikaitkan dengan kami adalah fitnah dan bentuk pencemaran nama baik,” tegas Herzaky, Senin (28/7/2025).

Tuduhan Tak Berdasar dan Adu Domba Politik

Menurut Herzaky, isu yang diarahkan ke Partai Demokrat jelas merupakan upaya untuk memecah belah hubungan antarkelompok politik nasional, khususnya antara Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai tudingan ini tidak hanya keliru, tetapi juga mencerminkan cara berpolitik yang tidak sehat dan berpotensi memicu ketegangan yang tidak perlu di tengah masyarakat.

“Ini adalah bentuk provokasi murahan. Kami tidak ingin demokrasi kita ternoda oleh manuver politik yang penuh kebencian dan kebohongan,” ujar Herzaky.

Klarifikasi Soal Roy Suryo

Dalam keterangannya, Herzaky juga meluruskan keterkaitan nama Roy Suryo, yang sempat muncul di tengah perdebatan soal keaslian ijazah Presiden Jokowi. Roy diketahui pernah mengutarakan pandangan terkait keabsahan dokumen akademik Jokowi, namun Herzaky menegaskan bahwa Roy bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019.

“Roy Suryo sudah bukan kader kami lagi sejak lima tahun lalu. Beliau mengundurkan diri karena perbedaan pandangan politik yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan partai,” jelasnya.

Dengan demikian, segala pernyataan Roy Suryo dalam konteks isu ijazah Jokowi tidak bisa dikaitkan dengan posisi atau sikap resmi Partai Demokrat saat ini.

Hubungan Baik SBY dan Keluarga Jokowi

Di tengah polemik yang coba digiring oleh pihak tertentu, Herzaky justru mengangkat fakta penting bahwa hubungan antara keluarga SBY dan keluarga Presiden Jokowi selama ini berjalan dengan sangat baik dan saling menghormati.

Ia mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, dua putra Presiden Jokowi, bahkan turut hadir dalam Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sebagai bentuk resiprokal, Demokrat juga mengirim perwakilannya ke acara Kongres PSI. “Sekjen Demokrat Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya hadir sebagai utusan resmi partai,” kata Herzaky.

Tak hanya itu, Gibran pun diketahui sempat menjenguk langsung SBY ketika dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) beberapa waktu lalu, sebuah gestur kemanusiaan yang sangat dihargai oleh keluarga besar Demokrat.

Seruan untuk Menjaga Etika dan Stabilitas Politik

Di akhir pernyataannya, Herzaky mengajak seluruh elemen bangsa, terutama pelaku politik dan media, untuk tidak terjebak dalam permainan politik adu domba yang hanya akan merusak semangat demokrasi. Ia menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan politik demi stabilitas nasional.

“Kami mencermati adanya pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh. Mereka mencoba memperkeruh suasana dengan memanfaatkan isu sensasional untuk mengadu domba Bapak SBY dengan Bapak Jokowi. Ini tindakan tidak etis, dan mencederai demokrasi,” ujarnya.

Herzaky berharap klarifikasi ini dapat meredam spekulasi liar di publik sekaligus meluruskan persepsi yang salah tentang posisi Partai Demokrat. Ia menekankan, Demokrat akan tetap berada dalam jalur politik yang santun, solutif, dan menjunjung tinggi etika.

Catatan Redaksi:

Isu dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi belakangan memang kembali mencuat ke publik, memancing beragam opini dan analisis. Namun, hingga kini, tidak ada bukti valid atau putusan hukum yang menunjukkan adanya pemalsuan dokumen tersebut. Isu ini lebih banyak berkembang di media sosial dan ruang publik tanpa kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pernyataan tegas Partai Demokrat ini menjadi pengingat penting akan perlunya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi yang bisa memecah belah persatuan bangsa. Politik seharusnya menjadi sarana adu gagasan, bukan ajang penyebaran fitnah dan provokasi yang merusak kepercayaan masyarakat.

(Mond)

#Politik #Nasional #IjazahJokowi #PartaiDemokrat