Tragedi Mutilasi di Sumbar: Potongan Tubuh Mengarah ke Korban Perempuan, Keluarga Menangis Histeris
Keluarga Korban Mutilasi Datangi RS Bhayangkara
D'On, Padang — Kasus penemuan potongan tubuh manusia di Sumatera Barat kian menguak tabir mengerikan di balik tindak kekerasan yang diduga merupakan kasus pembunuhan disertai mutilasi. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa potongan tubuh yang ditemukan di dua lokasi berbeda di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang kemungkinan besar berasal dari satu tubuh korban dan diduga kuat seorang perempuan.
Potongan tubuh tersebut ditemukan dalam kondisi terpisah: bagian badan, kepala, serta satu kaki dan satu tangan, masing-masing berjarak antara 3 hingga 6 kilometer satu sama lain. Penemuan yang menyayat hati ini memicu respons cepat dari kepolisian yang kini mendalami keterkaitan antar bagian tubuh tersebut.
“Cenderung kuat ada dugaan tindak pidana,” ujar Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, dalam keterangan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Rabu siang (18/6/2025).
Reggy menambahkan bahwa penyidik saat ini tengah menunggu hasil autopsi dan proses identifikasi forensik guna memastikan bahwa seluruh potongan tubuh tersebut memang berasal dari satu individu yang sama. Meski hasil akhir belum keluar, petunjuk awal menunjukkan dugaan kuat bahwa korban adalah seorang perempuan.
“Kecocokan belum bisa dipastikan, tapi kemungkinan besar berasal dari tubuh yang sama. Untuk jenis kelamin, secara kasat mata kami menduga korban adalah perempuan,” katanya.
Air Mata di Rumah Sakit: Jeritan Duka Keluarga Pecah
Sementara proses identifikasi berlangsung, suasana haru dan pilu menyelimuti Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Sejumlah orang berdatangan sebagian besar merupakan keluarga dan sahabat yang diduga mengenali ciri-ciri korban.
Pantauan di lokasi, seorang perempuan terlihat menangis histeris usai melihat potongan tangan yang ditemukan. Ia berteriak sembari menunjuk cincin yang masih melekat pada jari korban.
“Iya, itu cincin yang dipakai!” jeritnya, tubuhnya berguncang dalam pelukan rekan-rekannya.
Dari foto yang beredar, tampak jelas dua buah cincin masih terpasang di jari tangan korban. Salah satunya berbentuk polos, yang lain bermotif ukiran kecil menjadi petunjuk penting dalam menguatkan identifikasi visual oleh pihak keluarga.
Tak lama setelah itu, seorang pria dan wanita paruh baya yang diduga kuat adalah orang tua korban terlihat memeluk satu sama lain dengan tubuh gemetar. Derai air mata dan suara tangis mengisi ruang tunggu rumah sakit yang mendadak berubah menjadi ruang duka.
Polisi Masih Menyelidiki: Belum Ada Identitas Resmi
Meski telah ada sinyal kuat dari pihak keluarga yang merasa mengenali ciri-ciri korban, pihak kepolisian belum secara resmi merilis identitas jenazah.
“Kami tetap menunggu hasil autopsi dan tes DNA untuk memastikan semuanya secara ilmiah. Tidak bisa hanya berdasarkan dugaan visual atau properti yang melekat,” tegas Iptu Reggy.
Penyidik juga masih mendalami kemungkinan lokasi pembunuhan serta bagaimana dan kapan tubuh korban dipotong menjadi beberapa bagian. Dugaan sementara mengarah pada pembunuhan berencana, namun belum ada keterangan lebih lanjut soal motif atau pelaku.
Kasus ini sontak mengguncang warga Sumatera Barat, terutama di sekitar lokasi penemuan. Ketakutan dan kecemasan mulai merebak, terlebih karena peristiwa keji ini terkesan dilakukan dengan perhitungan dan upaya untuk menyembunyikan jejak.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan waktu kepada aparat untuk menyelesaikan penyelidikan. Mereka juga membuka ruang bagi siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk datang membantu proses identifikasi di RS Bhayangkara Padang.
(Mond)
#PenemuanMayat #Mutilasi #Peristiwa #SumateraBarat