Dokter Residen di Padang Diduga Selingkuh, Suami Mengamuk dan Laporkan ke Polda
Ilustrasi Perselingkuhan
D'On, Padang – Dunia medis di Kota Padang mendadak dihebohkan oleh kabar memalukan yang melibatkan dua dokter residen dari sebuah universitas ternama. Skandal perselingkuhan yang diduga terjadi di antara dua insan berseragam putih ini menyeret nama RJ (32), seorang dokter residen perempuan, dan SG (36), yang juga diketahui telah berkeluarga dan berasal dari fakultas kedokteran yang sama.
Cerita ini mencuat ke publik setelah FI (31), suami sah dari RJ, melayangkan laporan resmi ke Polda Sumatera Barat. Ia menuduh sang istri melakukan perselingkuhan dengan SG, dan tidak hanya sekadar tuduhan kosong FI mengklaim bahwa ia sendiri yang memergoki keduanya di dalam rumah kontrakan milik RJ pada dini hari, pukul 01.30 WIB, tepatnya tanggal 25 April 2025.
Awal Kecurigaan dan Insiden yang Terulang
FI menuturkan bahwa ia telah lama menaruh curiga terhadap hubungan RJ dan SG. Bukan tanpa alasan, ia mengingat betul insiden serupa yang terjadi pada Januari 2024 lalu. Saat itu, RJ digerebek warga karena ketahuan berduaan dengan seorang pria pada malam hari yang belakangan FI duga adalah SG. Namun, demi mempertahankan rumah tangga dan memikirkan masa depan anak mereka, FI memilih memaafkan sang istri.
“Saya pikir dia akan berubah. Saya berikan kesempatan karena saya tidak ingin anak saya menjadi korban. Tapi ternyata dia ulangi lagi,” ujar FI dengan nada kecewa saat dihubungi pada Senin (2/6/2025).
Malam yang Mengubah Segalanya
Kecurigaan FI semakin menguat pada pertengahan April 2025. Tepatnya pada tanggal 12, RJ tidak pulang ke rumah seperti biasanya. Keesokan harinya, FI menyusul ke rumah sakit tempat sang istri bertugas, di kawasan Jati, Kota Padang. Anehnya, RJ tak tampak batang hidungnya di sana, meskipun mobilnya terparkir di area rumah sakit. Ketika FI mencoba menghubungi, RJ tak mengangkat telepon hingga pukul 10.00 pagi keesokan harinya.
Saat akhirnya dihubungi, RJ berdalih sedang melakukan visite di rumah sakit pemerintah di kawasan Aia Pacah bersama juniornya. Namun, saat FI mengecek riwayat Google Maps di ponsel RJ, lokasi yang terekam menunjukkan keberadaan RJ di luar Kota Padang. Sadar ponselnya diperiksa, RJ sontak merebutnya kembali.
Insiden itu membuat hubungan keduanya semakin meruncing. Hingga akhirnya, pada 19 April 2025, FI memilih pisah rumah. Tapi demi buah hati mereka, FI masih menyimpan harapan agar rumah tangganya bisa diselamatkan.
Harapan itu pupus tepat di dini hari 25 April.
FI memutuskan untuk menyambangi rumah RJ, bermaksud membicarakan kelanjutan hubungan mereka. Namun setibanya di sana, ia menemukan sepasang sandal laki-laki asing yang tak dikenalnya. Ia curiga. Ia mengetuk pintu berulang kali, namun sang istri baru membuka setelah sekitar 10 menit.
“Saya curiga. Saya maksa masuk, tapi dihalangi. Akhirnya saya geledah dan ketemu SG bersembunyi di dekat pompa air,” tutur FI. Saat dipanggil Pak RW, SG disebut kabur dari lokasi kejadian.
Bukti Kuat dan Laporan ke Polda
Tidak ingin hal ini menguap begitu saja, FI langsung melaporkan dugaan perzinahan itu ke Polda Sumatera Barat di hari yang sama. Laporannya tercatat dengan nomor LP/B/75/IV/2025/SPKT/Polda Sumbar.
Tak datang dengan tangan kosong, FI membawa sejumlah bukti pendukung, termasuk rekaman video penggerebekan dan beberapa bukti tambahan yang belum diungkap ke publik.
Pihak Kepolisian Beri Tanggapan
Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengatakan penyidik kini tengah melakukan penyelidikan (lidik), dan dalam waktu dekat akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus bisa naik ke tahap penyidikan (sidik).
“Memang sudah ada bukti. Tapi kami tetap harus hati-hati karena ini masuk ranah pidana. Tidak bisa serta-merta menuduh. Unsurnya harus jelas, meski tertangkap tangan,” kata Susmelawati.
Ia juga menambahkan bahwa proses masih berjalan, dan penyidik masih mendalami unsur-unsur yang diperlukan untuk melanjutkan kasus ini ke tahap berikutnya.
Dampak pada Dunia Kedokteran
Kasus ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan akademisi dan dunia medis, terutama karena kedua terduga pelaku berasal dari institusi pendidikan dokter spesialis yang sama. Profesi dokter — yang seharusnya menjadi panutan dalam hal etika dan moral kini tercoreng oleh kisah asmara terlarang yang menyeret nama baik lembaga.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak fakultas tempat RJ dan SG menempuh pendidikan spesialis. Namun, publik menuntut agar institusi tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah tegas, jika terbukti ada pelanggaran etik berat.
Catatan Redaksi: Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan belum ada keputusan hukum tetap. Semua pihak yang disebut masih berstatus terduga. Media ini akan terus memantau perkembangan perkara dan menghormati asas praduga tak bersalah.
(Mond)
#Perselingkuhan #Padang