Breaking News

Penangkapan DPO KKB Salahmakan Tabuni di Mimika Ungkap Rantai Gelap Pendanaan Senjata

Salahmakan Tabuni DPO Penjual Senjata Api Dibekuk Polisi

D'On, Timika, Papua Tengah
– Di balik heningnya rimba Papua, suara senyap operasi gabungan akhirnya membungkam jejak seorang buronan yang telah lama diburu. Yekis Wanimbo, yang lebih dikenal dengan nama samaran Salahmakan Tabuni, akhirnya diringkus oleh Tim Gabungan Satgas Gakkum dan Satgas Intel Operasi Damai Cartenz. Penangkapan ini bukan sekadar peristiwa kriminal biasa—ia adalah pintu gerbang menuju pemahaman lebih dalam tentang mata rantai konflik bersenjata di Papua.

Penangkapan yang Telah Dirancang Rapi

Selasa siang, 10 Juni 2025, pukul 14.35 WIT, udara di Mimika mendadak menegang. Di tengah geliat aktivitas masyarakat, operasi senyap dilancarkan. Salahmakan, yang telah mengubah penampilannya demi menghindari deteksi mencukur rambut dan janggutnya tengah bersiap untuk bertemu seorang kontak bernama Yoyakim Mujizau, figur yang kini turut diawasi dalam penyelidikan.

Namun rencana itu gagal. Ia langsung diamankan dan dibawa ke Posko Gakkum Unit Timika untuk menjalani pemeriksaan intensif. Tidak ada tembakan, tidak ada perlawanan. Semua berjalan sesuai skenario.

Jejak Lama di Balik Api yang Membakar

Nama Salahmakan tidak asing bagi aparat. Ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena perannya dalam aksi teror tahun 2021: pembakaran Camp PT. Unggul di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak. Dalam kejadian itu, ia terlihat bersama dua pelaku lain, Beniku Tabuni dan Alenus Tabuni, menyiram bangunan dengan bensin dan menyalakan api—aksi yang menghancurkan fasilitas vital dan menebar ketakutan.

Menurut Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kaops Damai Cartenz, Salahmakan merupakan anggota aktif dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Numbuk Telenggen, salah satu figur paling diburu di wilayah konflik Papua.

“Penangkapan ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menegakkan hukum di Tanah Papua. Salahmakan bukan pelaku biasa, dia bagian dari struktur yang lebih besar,” tegas Brigjen Faizal.

Siapa Salahmakan Tabuni?

Pria kelahiran Ilaga, 1 Februari 1994, ini selama ini tinggal di Desa Walani, Kwamki Narama. Di mata warga, ia dikenal sebagai petani dan pendulang emas di Kali Kuluk, Distrik Tembagapura. Namun di balik aktivitasnya, tersembunyi aliran dana gelap. Emas yang ditambang diduga digunakan untuk mendanai aktivitas KKB, termasuk pembelian senjata api ilegal.

Ini bukan sekadar dugaan. Saat ditangkap, aparat menyita barang bukti yang mengejutkan:

  • 1 pucuk senjata api Revolver buatan Pindad, nomor seri AE S 030190
  • Tas bermotif Bintang Kejora, simbol perlawanan separatis
  • Dua bungkus emas hasil pendulangan
  • Buku tabungan Bank Papua atas nama tersangka, yang dapat mengungkap aliran dana
  • Foto almarhum Nanditer Waker, Kepala Desa Walani, berlatar merah
  • Dua unit HP, merek Nokia dan Vivo—alat komunikasi potensial
  • Uang tunai dan dokumen pribadi, termasuk materai
  • Dompet berisi catatan dan identitas penting lainnya

Senjata Tanpa Peluru, Tapi Sarat Makna

Dalam pengembangan kasus, aparat berhasil menemukan revolver milik tersangka di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, pada Rabu pagi (11 Juni 2025), pukul 05.03 WIT. Berdasarkan pengakuan awal, Salahmakan membeli senjata tersebut seharga Rp30 juta dari seorang warga suku Damal tanpa peluru.

Pengakuan ini membuka satu simpul penting dalam rantai distribusi senjata api ilegal di Papua. Pembelian senjata tanpa amunisi bisa mengindikasikan dua hal: keterbatasan logistik atau bagian dari sistem barter senjata dalam jaringan bawah tanah.

Strategi Tanpa Darah, Tapi Siap Hadapi Perlawanan

Menurut Kombes Pol. Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, pendekatan persuasif adalah prioritas utama selama operasi selama tidak ada perlawanan dari pelaku.

“Jika pelaku menyerah, kami tidak akan mencederai. Tapi jika nyawa aparat terancam, tindakan tegas adalah langkah hukum yang sah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan operasi ini tak lepas dari peran serta masyarakat sipil yang berani melaporkan pergerakan mencurigakan. Dalam konteks Papua, kerja sama warga adalah benteng terdepan melawan propaganda dan intimidasi kelompok bersenjata.

Lebih dari Sekadar Penangkapan: Gerbang Pengungkapan Jaringan

Penangkapan Salahmakan Tabuni membuka pintu bagi penyelidikan lebih luas: jaringan pendanaan, penyebaran senjata, dan struktur logistik KKB. Kini, aparat menelusuri kemungkinan bahwa tersangka terlibat dalam penghubung distribusi senjata api ilegal, tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga kurir atau pembeli aktif.

Pihak Polri memastikan bahwa proses penyidikan akan terus berkembang, terutama untuk mengungkap sejauh mana keterlibatan pimpinan KKB Numbuk Telenggen dalam rantai pasok senjata dan aktivitas bersenjata lain.

Papua Hari Ini: Di Persimpangan Damai dan Konflik

Di tanah yang kaya akan tambang dan budaya ini, api konflik terus menyala namun tidak pernah kehilangan harapan untuk damai. Penangkapan Salahmakan Tabuni hanyalah satu bab dari narasi panjang Papua. Tapi dari setiap bab, aparat dan masyarakat semakin belajar: bahwa keamanan bukan dibangun dari senjata, melainkan dari keberanian, kejujuran, dan kerja sama.

(Mond)

#KKB #SenjataApi #Teroris