Pelecehan di Dalam Taksi Online Picu Kecelakaan Beruntun di Pekanbaru, Pelaku Kabur Tanpa Baju
Penumpang diduga pelaku pelecehan wanita kabur dari mobil Toyota Calya setelah terjadi kecelakaan beruntun di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Kamis (12/6/2025) malam.
D'On, Pekanbaru — Malam yang seharusnya biasa di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, berubah menjadi kepanikan dan kekacauan ketika sebuah insiden pelecehan seksual di dalam mobil taksi online memicu kecelakaan beruntun yang melibatkan dua mobil dan satu sepeda motor, Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
Peristiwa ini bermula dari perjalanan sebuah mobil Toyota Calya yang beroperasi sebagai taksi online. Mobil tersebut diketahui mengangkut delapan penumpang jumlah yang tergolong padat untuk kapasitas mobil sejenis terdiri dari dua orang di kursi depan dan lima lainnya di bangku baris tengah dan belakang. Salah satu penumpang di kursi depan adalah seorang remaja perempuan berinisial RED (17), yang diketahui merupakan teman dekat dari sang pengemudi, IC (21), dan duduk di sebelah kiri pengemudi.
Namun, suasana dalam mobil yang awalnya tenang mendadak berubah tegang saat seorang penumpang pria identitasnya masih dalam penyelidikan diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap RED. Diduga, pelaku menyentuh tubuh korban secara tidak pantas selama perjalanan, yang memicu teriakan dan reaksi keras dari korban.
Keributan pun tak terhindarkan. Suasana dalam mobil menjadi kacau balau, dan sang pengemudi yang panik spontan menginjak pedal gas secara tidak terkendali. Mobil Calya itu pun melaju kencang tanpa kendali ke arah depan, menabrak sebuah sepeda motor matik yang dikendarai oleh HH (27), lalu kembali menghantam sebuah mobil lain yang sedang berjalan perlahan di depannya.
Terekam CCTV: Pengendara Motor Terpental, Pelaku Pelecehan Kabur Tanpa Baju
Dari rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian, terlihat momen mengerikan saat HH terpental ke arah kap mesin mobil akibat benturan keras. Beruntung, HH hanya mengalami luka ringan meskipun sepeda motornya mengalami kerusakan parah. Sementara itu, penumpang lain di dalam mobil dilaporkan mengalami luka-luka ringan akibat benturan di dalam kabin.
Namun yang mengejutkan, setelah mobil terhenti usai tabrakan, pelaku pelecehan justru mengambil langkah tak terduga: ia melarikan diri dalam kondisi tanpa mengenakan baju. Ia diduga kabur melalui pintu depan yang terbuka akibat benturan keras. Korban, RED, yang masih terguncang, langsung keluar dari mobil dan berusaha mengejar pelaku sambil meminta bantuan kepada warga sekitar.
Mobil Gunakan Pelat Palsu, Polisi Duga Ada Unsur Pidana Berlapis
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Pekanbaru, Ipda Ikhwanul Fajri, dalam keterangan resminya Jumat (14/6/2025), membenarkan adanya dugaan pelecehan seksual yang menjadi pemicu utama kecelakaan ini. "Kami masih mendalami insiden ini. Dugaan pelecehan seksual terhadap korban remaja wanita menjadi faktor utama pengemudi panik hingga menyebabkan kecelakaan," ujarnya.
Yang lebih mencengangkan, setelah dilakukan pengecekan, ternyata mobil Toyota Calya tersebut menggunakan pelat nomor polisi palsu. Hal ini menimbulkan kecurigaan kuat bahwa kendaraan itu mungkin digunakan untuk aktivitas ilegal atau tidak terdaftar secara resmi sebagai unit taksi online.
"Temuan pelat palsu ini membuka kemungkinan adanya tindak pidana berlapis. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan tim Satreskrim untuk menelusuri latar belakang kendaraan, identitas seluruh penumpang, dan tentu saja menangkap pelaku pelecehan yang kini buron," tambah Fajri.
Warga Trauma, Pihak Berwenang Didesak Bertindak
Insiden ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama setelah rekaman CCTV menyebar luas. Warga mengecam keras tindakan pelaku dan mempertanyakan sistem keamanan dalam operasional taksi online yang mengizinkan kendaraan dengan pelat palsu beroperasi tanpa terdeteksi.
Pihak berwenang kini didesak untuk memperketat pengawasan terhadap kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum berbasis aplikasi serta memastikan perlindungan bagi penumpang khususnya perempuan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Sementara itu, RED, korban pelecehan, tengah didampingi oleh keluarganya dan tim psikolog dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru. Pihak kepolisian juga telah mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi untuk mempercepat proses identifikasi dan penangkapan pelaku.
(B1)
#Peristiwa #TabrakanBeruntun #PelecehanSeksual