Breaking News

Kasus Mutilasi Septia Adinda: Polisi Dalami Kemungkinan Ada Pelaku Lain, Jejak Jejak Misterius Mulai Terkuak

Satria Juhanda alias Wanda Tersangka Pembunuhan dan Mutilasi saat Digiring Polisi (Dok: Polres Padangpariaman)

D'On, Padang Pariaman
Polisi masih terus menyibak lapis demi lapis misteri dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi sadis terhadap Septia Adinda (25), perempuan muda asal Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Kasus ini bukan hanya mengguncang warga lokal, tetapi juga menjadi sorotan publik Sumatra Barat secara luas karena keji dan tak masuk akalnya tindakan pelaku.

Kini, penyidikan mulai memasuki babak baru. Pihak kepolisian membuka kemungkinan bahwa pembunuhan ini bukan dilakukan oleh satu orang saja. Ada dugaan kuat pelaku utama, Satria Juhanda (26) alias Wanda, tidak sendirian dalam melancarkan aksinya.

Fokus Polisi: Siapa yang Membantu, Siapa yang Tahu?

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, menyampaikan bahwa pihaknya kini tidak lagi hanya berkutat pada pengakuan pelaku utama. Penyidik tengah mengarahkan sorotan pada kemungkinan adanya aktor lain di balik tragedi memilukan ini baik sebagai pelaku aktif, pembantu pasif, atau saksi yang memilih bungkam.

“Kita tidak hanya berhenti pada pelaku utama. Tim sedang mendalami secara menyeluruh, mulai dari siapa yang membantu, hingga siapa yang mengetahui tetapi tidak melaporkan,” ujar Reggy kepada media pada Minggu (22/6/2025).

Ia menambahkan, dari keterangan awal dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), muncul keraguan besar apakah pelaku bisa melakukan mutilasi begitu rapi dan sistematis tanpa ada bantuan. Apalagi, tubuh korban diketahui dipotong menjadi sepuluh bagian dan dibuang secara terpisah di aliran Sungai Batang Anai.

Lokasi Pembantaian: Pabrik Batu Bata yang Menyimpan Luka

Fakta mengerikan lainnya adalah tempat kejadian perkara yang ternyata merupakan sebuah pabrik pembuatan batu bata, lokasi tempat Wanda bekerja sebagai petugas keamanan (sekuriti). Tempat yang selama ini dipandang biasa, kini berubah menjadi saksi bisu tragedi keji.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan penyidik, sejumlah barang bukti ditemukan di area kantor pabrik tersebut. Beberapa di antaranya diduga digunakan untuk memutilasi korban atau untuk menghilangkan jejak. Semua barang bukti itu kini tengah menjalani pemeriksaan di laboratorium forensik untuk memastikan keterkaitannya dengan aksi Wanda.

“Ada beberapa benda yang kami curigai sebagai alat bantu dalam aksi mutilasi ini. Masih kami uji di lab forensik untuk memastikan perannya dalam kejadian,” ungkap Reggy.

Ada Jejak, Ada Waktu, Tapi Apakah Ada Orang Lain?

Menurut analisis sementara penyidik, sangat kecil kemungkinan pelaku bisa melakukan seluruh rangkaian pembunuhan dan mutilasi seorang diri tanpa terpantau, tanpa tergesa, dan tanpa bantuan sedikit pun baik logistik maupun waktu. Maka itulah, kini penyidik membuka ruang lebih lebar untuk kemungkinan adanya pelaku lain.

“Kita sedang dalami siapa saja yang mungkin terlibat. Entah dalam membantu langsung, membantu menghilangkan jejak, atau sengaja membiarkan tindakan itu terjadi,” tambahnya.

Pihak kepolisian juga menaruh perhatian besar terhadap orang-orang di sekitar lingkungan pelaku dan korban. Semua yang pernah berinteraksi dengan mereka dalam rentang waktu menjelang kejadian kini turut diperiksa.

Imbauan untuk Masyarakat: Bantu Ungkap Kebenaran

Polres Padang Pariaman juga mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam upaya pengungkapan kebenaran. Informasi sekecil apa pun, kata Reggy, bisa menjadi kunci penting untuk membongkar apakah Wanda memang benar-benar pelaku tunggal, atau hanya pion dari rangkaian kejahatan yang lebih besar.

“Kami imbau masyarakat yang tahu atau mendengar sesuatu, segera laporkan. Identitas pelapor akan kami jaga kerahasiaannya,” tegas Reggy.

Kilasan Tragedi: 15 Juni yang Berdarah

Tragedi ini bermula pada Minggu, 15 Juni 2025. Wanda, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan korban, diduga kuat telah merencanakan pembunuhan itu. Usai membunuh, pelaku memutilasi jasad Septia menjadi sepuluh bagian tindakan yang membuat siapa pun merinding. Potongan tubuh itu kemudian dibuang ke aliran Sungai Batang Anai, dalam upaya menghilangkan jejak.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini setelah menerima laporan orang hilang dari keluarga korban. Penelusuran jejak digital dan saksi-saksi kunci akhirnya mengarah pada penangkapan Wanda.

Namun, apakah Wanda benar-benar bekerja sendiri? Ataukah ada dalang lain yang belum tersentuh hukum?

Penyelidikan masih terus berlangsung. Kasus ini belum usai. Di balik keheningan pabrik batu bata dan derasnya arus Batang Anai, mungkin masih ada kebenaran yang belum muncul ke permukaan.

(Mond)

#Pembunuhan #Mutilasi #Kriminal #PembunuhanBerantai