Breaking News

Amarah Jenderal Kostrad Meledak: “OPM Bunuh Pekerja Gereja, Ini Tindakan Biadab! Kami Akan Kejar Sampai Dapat!”

2 Pekerja Ditembak OPM di Papua/ist

D'On, Jayawijaya, Papua Pegunungan
– Tanah Papua kembali diselimuti duka dan amarah. Dua pekerja sipil yang tengah membangun rumah ibadah menjadi korban kebrutalan yang mengoyak rasa kemanusiaan. Serangan berdarah oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini bukan hanya menewaskan nyawa tak berdosa, tapi juga menjadi tamparan keras terhadap upaya damai dan pembangunan di wilayah pegunungan yang selama ini terus diperjuangkan.

Insiden memilukan ini terjadi di Kompleks Gereja GKI Immanuel Air Garam, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya. Dua pekerja bangunan Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39) ditembak mati saat sedang menjalankan tugas mulia: mengecat dinding gereja demi kenyamanan umat beribadah. Tidak ada senjata di tangan mereka, hanya kuas dan cat. Namun, itu tidak menyelamatkan mereka dari peluru kejam yang menghentikan nafas keduanya untuk selamanya.

TNI: Ini Serangan terhadap Kemanusiaan dan Iman

Pernyataan keras langsung disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi. Sang jenderal yang dikenal sebagai salah satu ahli tempur di jajaran Kostrad ini tak bisa menyembunyikan kemurkaannya.

“Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan dan perdamaian. Menyerang pekerja sipil yang sedang membangun rumah ibadah adalah tindakan biadab yang tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun,” tegasnya, Minggu (8/6/2025).

Kristomei memastikan, TNI tidak akan tinggal diam. Pengejaran terhadap para pelaku akan dilakukan hingga tuntas, dan semua sumber ancaman akan dilumpuhkan demi menjamin keselamatan warga.

“Kami sangat mengecam keras kebiadaban ini. TNI bersama aparat keamanan dan pemerintah daerah akan terus meningkatkan pengamanan, melakukan investigasi mendalam, serta mengambil langkah tegas agar tragedi serupa tidak terulang,” imbuhnya dengan nada tegas.

Pelaku Kabur ke Pegunungan, TNI Siapkan Operasi Khusus

Menurut informasi yang diterima dari lapangan, kelompok separatis bersenjata OPM yang melakukan penyerangan langsung melarikan diri ke kawasan pegunungan setelah melepaskan tembakan. Distrik Asotipo yang berada di dataran tinggi Jayawijaya memang dikenal sebagai salah satu daerah rawan yang sulit dijangkau karena medan geografis yang ekstrem.

Namun, TNI tak gentar. Mayjen Kristomei menyebutkan bahwa satuan elite Kostrad telah dipersiapkan untuk melakukan penyisiran dan operasi khusus, guna menekan ruang gerak kelompok separatis yang semakin nekat menyerang target sipil.

“Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat Papua, bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga pelindung pembangunan dan peradaban. Serangan ini bukan hanya menghancurkan nyawa, tetapi juga merusak simbol harapan masyarakat: rumah ibadah.”

Duka Mendalam dan Keteguhan Tekad

Jenazah Rahmat dan Saepudin telah dievakuasi ke RSUD Wamena, disambut isak tangis keluarga dan rekan-rekan sesama pekerja. Mereka datang ke Papua bukan untuk berperang, tapi untuk membangun. Namun, nyawa mereka harus melayang akibat kebencian dan fanatisme kekerasan.

TNI menyampaikan belasungkawa mendalam, namun juga mengingatkan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi semua pihak: bahwa kelompok bersenjata yang mengatasnamakan perjuangan namun menargetkan rakyat sipil, tak lebih dari teroris yang menghalalkan kekejian.

“Tindakan ini tidak hanya mencederai rasa kemanusiaan, tapi juga menjadi ancaman nyata terhadap pembangunan dan kebebasan beribadah di Papua. Ini tidak bisa ditoleransi. Kita akan kejar. Kita tidak akan berhenti,” tutup Kristomei.

Papua dalam Sorotan: Membangun Harapan di Tengah Ancaman

Serangan brutal terhadap pekerja gereja bukan hanya soal keamanan. Ini adalah gambaran betapa kerasnya perjuangan membawa perdamaian ke Papua. Di satu sisi, ada rakyat dan aparat yang berjuang membangun, di sisi lain ada kekuatan bersenjata yang terus ingin meruntuhkannya.

Namun seperti yang ditegaskan TNI, tekad untuk membangun Papua tak akan surut. Bahkan dalam duka, semangat untuk menegakkan keadilan dan melindungi masyarakat akan terus menyala. Dua nyawa telah gugur, tapi harapan untuk Papua yang damai tetap hidup. Dan untuk para pelaku, TNI sudah bersumpah: kalian akan dikejar, sampai ke ujung gunung sekalipun.

(Mond)

#OPM #Penembakan #TNI #Militer