Breaking News

Ribuan Warga Padati Kantor Gubernur Sumbar dalam Aksi Solidaritas Palestina: Seruan Boikot dan Tuntutan Keadilan Menggema

Ribuan warga memadati halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat untuk menyampaikan aspirasi dan menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina

D'On, Padang
 – Lautan manusia memadati halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Minggu pagi dalam sebuah aksi solidaritas akbar untuk Palestina. Ribuan warga dari berbagai penjuru daerah berkumpul, membawa semangat dan kepedulian mendalam terhadap penderitaan rakyat Palestina yang hingga kini masih hidup di bawah penjajahan Israel.

Aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB ini diawali dengan pawai panjang dari Masjid Raya Khatib Al Minangkabawi menuju pusat pemerintahan provinsi. Di sepanjang jalan protokol Kota Padang, massa bergerak dalam barisan tertib namun penuh semangat. Seruan takbir bergema, bersahutan dengan yel-yel seperti “Hidup Palestina!”, “Bebaskan Palestina!”, hingga “Hancurkan Zionis Israel!”. Di tengah kerumunan, bendera Palestina berkibar tinggi menjadi simbol perlawanan dan solidaritas tanpa batas.

Sesampainya di halaman Kantor Gubernur, massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, dari anak-anak hingga lansia, menggelar salat Zuhur berjamaah. Langit cerah seolah menjadi saksi bisu atas semangat persatuan umat dalam membela keadilan.

“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa”

Dalam orasi yang menggugah, mantan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengutip pembukaan UUD 1945. Dengan suara lantang, ia menyerukan bahwa perjuangan Palestina adalah perjuangan universal yang selaras dengan nilai-nilai konstitusi Indonesia. “Jika kita menjunjung tinggi kemerdekaan, maka kita wajib berdiri bersama rakyat Palestina,” ujarnya disambut gemuruh tepuk tangan.

Tak hanya orasi, aksi solidaritas ini juga diwarnai dengan pertunjukan teatrikal yang sarat pesan politik. Dalam sebuah adegan yang menyindir tajam, para aktor memperagakan sikap diam Liga Arab yang dinilai membiarkan Amerika Serikat dan Israel berbuat sewenang-wenang. Adegan ditutup dengan perobekan replika bendera Israel, sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan dan penindasan.

Boikot Produk Israel dan Tuntutan untuk Mahkamah Internasional

Suasana semakin bergelora ketika pembawa acara menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Spanduk-spanduk bertuliskan "Boikot Produk Israel Sekarang Juga!" dan "Ngaku Demokrasi, Teriak Genosida Kena Bui!" diangkat tinggi-tinggi. Seruan boikot ini tak hanya simbolik para peserta aksi secara aktif membagikan daftar produk yang disebut mendukung Israel agar masyarakat bisa memilih secara sadar dan etis.

Muhammad Farid Nessa, salah satu koordinator aksi, mengumumkan dua tuntutan utama. Yang pertama, meminta Mahkamah Internasional (ICC) segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dituding bertanggung jawab atas berbagai kejahatan kemanusiaan. “Kami mendesak Mahkamah Internasional untuk tidak hanya menyidangkan, tetapi juga mengeksekusi keadilan,” ujar Farid penuh emosi.

Tuntutan kedua, lanjut Farid, adalah mendorong negara-negara di dunia untuk menahan dan menyerahkan Netanyahu ke pengadilan internasional. “Ini bukan hanya perjuangan Palestina, tapi perjuangan kemanusiaan,” tegasnya.

Donasi Rp 5 Miliar untuk Palestina: Gerakan Kemanusiaan yang Nyata

Tak berhenti pada seruan moral, aksi ini juga menjadi momentum penggalangan dana untuk rakyat Palestina. Dengan target ambisius Rp 5 miliar, panitia aksi membuka donasi terbuka yang akan disalurkan melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), lembaga legal yang telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Luar Negeri.

“Setiap rupiah dari kita adalah bentuk nyata dari empati,” kata Farid. Ia menjelaskan bahwa KNRP akan mengirimkan bantuan secara langsung melalui tim relawan yang telah terlatih dan memahami medan kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat.

Dukungan Lintas Ormas dan Tokoh Masyarakat

Aksi ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, memperkuat legitimasi gerakan solidaritas tersebut. Di antara yang hadir adalah Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat Bachtiar, Ketua PWNU Ganefri, dan anggota DPD RI, Muslim Yatim.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menekankan bahwa rakyat Sumatera Barat tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan yang menimpa rakyat Palestina. “Kita di sini bukan sekadar menunjukkan simpati, tapi berdiri sebagai bagian dari perjuangan mereka,” ujarnya.

Aksi Rakyat untuk Keadilan Global

Di tengah suhu geopolitik yang kian memanas, aksi solidaritas ini menjadi gambaran nyata bahwa isu Palestina bukan hanya isu Timur Tengah, tapi persoalan nurani dan kemanusiaan global. Dari Padang, suara-suara perlawanan dan solidaritas itu bergema menembus batas-batas negara, menyuarakan bahwa keadilan belum mati.

Aksi yang berlangsung damai ini ditutup dengan pembacaan petisi dan doa bersama untuk rakyat Palestina. Para peserta perlahan meninggalkan lokasi, namun semangat perjuangan yang mereka bawa seolah tetap tertinggal di udara menjadi api kecil yang terus menyala, menunggu waktu untuk menyulut perubahan yang lebih besar.

(Mond)

#SumateraBarat #AksiSolidaritasUntukPalestina