Breaking News

Rehabilitasi Trotoar Jalan Ganting Mangkrak, Warga Resah dan Pedagang Terpaksa Cari Akal Lindungi Pelanggan


D'On, Padang
Hampir sepekan terakhir, proyek rehabilitasi trotoar di sepanjang Jalan Raya Ganting, Kecamatan Padang Timur, terlihat seperti kehilangan arah. Tidak ada aktivitas berarti di lokasi proyek yang semestinya menjadi titik vital mobilitas warga. Yang tersisa hanyalah tumpukan material bekas bongkaran dan keluhan yang makin menggunung dari masyarakat sekitar.

Pantauan dirgantaraonline.co.id di lapangan pada Rabu (30/04/2025), kondisi proyek tampak semrawut. Sisa-sisa bongkaran paving block dan kastin (batu pinggir trotoar) dibiarkan menumpuk begitu saja. Lebih memprihatinkan lagi, sejumlah plat beton penutup saluran drainase yang retak dan pecah akibat pembongkaran belum tersentuh perbaikan sedikit pun. Tidak ada tanda-tanda bahwa perbaikan akan segera dilanjutkan.

Pedagang Terpaksa Bertindak Sendiri

Kondisi ini jelas berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, khususnya para pedagang yang menggantungkan hidupnya dari lalu lalang pengunjung. Salah seorang pemilik toko mengaku terpaksa mengambil tindakan darurat dengan meletakkan meja di atas plat beton yang pecah guna menutupi lubang drainase. Ia khawatir pelanggannya bisa celaka saat melintas.

"Hampir satu mingguan ini tidak ada aktivitas pekerjaan," ujar pemilik toko tersebut kepada dirgantaraonline.co.id. Saat ditanya apakah ada masalah teknis atau non-teknis antara pelaksana proyek dan warga sekitar, ia hanya menggeleng dan menyatakan tidak tahu-menahu.

Kekhawatiran Warga dan Minimnya Informasi

Kekhawatiran warga pun terus bertambah, bukan hanya karena proyek yang terhenti, tetapi juga akibat kurangnya transparansi informasi dari pihak terkait. Beberapa warga menyatakan cemas jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut. Selain mengganggu kenyamanan dan keselamatan, material yang berserakan juga mengurangi estetika kawasan, apalagi trotoar adalah ruang publik yang vital bagi pejalan knaki, lansia, dan anak-anak.

"Kami bingung, kenapa tiba-tiba pekerjaannya berhenti. Trotoarnya jadi susah dilalui. Kalau malam hari lebih berbahaya karena lubang-lubang ini nyaris tak terlihat," ungkap salah satu warga setempat.

PUPR Masih Bungkam

Pihak media telah mencoba mengonfirmasi kondisi ini kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang. Kepala Dinas, Tri Hadiyanto, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp ke nomor pribadinya (08136383XXXX), hingga berita ini tayang masih belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi juga belum membuahkan hasil melalui kanal resmi lainnya.

Keterlambatan tanggapan dari pihak Dinas menambah daftar pertanyaan warga mengenai arah dan tanggung jawab proyek ini. Warga berharap ada kepastian jadwal pelaksanaan, kejelasan penyebab terhentinya proyek, serta langkah-langkah antisipatif terhadap dampak di lapangan.

Kebutuhan Akan Transparansi dan Tindakan Cepat

Proyek infrastruktur seperti rehabilitasi trotoar bukan sekadar soal estetika, tapi menyangkut hak masyarakat atas ruang kota yang aman dan nyaman. Ketika pekerjaan terhenti tanpa penjelasan dan kondisi lapangan dibiarkan terbengkalai, maka yang tercipta bukan pembangunan, melainkan ketidakpastian.

Pemerintah Kota Padang, khususnya Dinas PUPR, diharapkan segera turun tangan menjawab keresahan warga dan memastikan kelanjutan proyek ini berjalan dengan baik. Warga tak hanya butuh pembangunan fisik, tapi juga komunikasi yang jujur dan tanggap dari pihak penyelenggara.

(Mond)

#Infrastruktur #Padang