Breaking News

Pertikaian Berdarah Antar Sepupu di Padang: Lahan Parkir Jadi Pemicu Tragedi Sadis di Simpang Karya

Dian (41) yang tega membacok sepupunya diamankan Tim Klewang Polresta Padang.


D'On, Padang
Siang itu, Selasa (6/5), suasana di kawasan Simpang Karya, Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, tampak seperti biasa. Lalu lintas berjalan normal, warga lalu-lalang beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya. Namun, tak ada yang menyangka bahwa dalam hitungan menit, kawasan yang ramai itu akan berubah menjadi lokasi pertumpahan darah yang menggegerkan warga.

Dua pria yang diketahui masih memiliki hubungan darah sepupu kandung terlibat pertikaian sengit yang berujung pada aksi penganiayaan brutal dengan senjata tajam. Pertikaian yang semula hanya berupa adu mulut, mendadak berubah menjadi tragedi kekerasan yang terekam jelas oleh kamera CCTV sebuah toko elektronik di sekitar lokasi kejadian.

Cekcok Keluarga Berujung Sabetan Pisau

Kejadian bermula saat Adi (43), seorang juru parkir, memepet sepupunya sendiri, Dian (41), yang juga bekerja di sektor parkir, saat melintas menggunakan sepeda motor. Diduga ada akumulasi emosi yang memuncak dari konflik lama terkait penguasaan lahan parkir di area tersebut.

Cekcok pun tak terhindarkan. Dalam situasi panas itu, Dian yang sudah dipenuhi amarah, membuka jok motornya dan mengambil sebilah pisau sepanjang 30 cm. Tanpa ragu, ia langsung menghujamkan senjata tajam itu ke wajah dan kepala Adi.

Dalam rekaman CCTV, tampak jelas bagaimana Dian menyerang secara membabi buta. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut hanya bisa terpaku tak berani mendekat atau melerai karena pelaku memegang senjata tajam dan tampak begitu beringas.

Korban, Adi, terjatuh bersimbah darah. Luka parah tampak mengoyak wajahnya, terutama di bagian hidung dan belakang kepala. Ia juga mengalami luka di perut akibat tendangan pelaku. Tak lama kemudian, warga segera menghubungi pihak kepolisian dan membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

Pelarian Singkat dan Penangkapan Pelaku

Setelah kejadian, pelaku sempat melarikan diri. Namun upayanya tak berlangsung lama. Tim Klewang dari Satreskrim Polresta Padang bergerak cepat dan berhasil membekuk Dian di kawasan Andalas, Kecamatan Padang Timur, pada malam harinya. Saat ditangkap, polisi juga menyita pisau yang digunakan dalam aksi sadis tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Padang, AKP Muhammad Yasin, dalam keterangannya kepada awak media, menjelaskan kronologi kejadian. Ia menyebut bahwa pertikaian antara keduanya tidak hanya didasari oleh emosi sesaat, namun juga dipicu oleh konflik lama yang berkaitan dengan perebutan lokasi parkir.

“Dari hasil interogasi, pelaku mengaku sakit hati karena merasa lokasi parkir tempatnya bekerja diambil alih oleh korban. Padahal mereka berdua memiliki hubungan darah sebagai sepupu,” ungkap AKP Yasin, Kamis (8/5).

Motif Lama yang Memuncak

Lebih lanjut, AKP Yasin mengungkap bahwa pertikaian ini diyakini merupakan puncak dari konflik keluarga yang sudah lama membara. Meski secara kasatmata pemicunya adalah persoalan lahan parkir, namun penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap akar permasalahan sebenarnya.

“Pelaku mengakui perbuatannya dan saat ini masih diperiksa secara intensif. Motif utama sedang kami dalami, namun sementara ini diyakini bahwa masalah keluarga yang belum selesai menjadi pemicu utama,” tuturnya.

Atas tindakannya, Dian dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Polisi juga mengimbau masyarakat agar mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan konflik, khususnya yang melibatkan hubungan keluarga.

Tragedi di Tengah Kekerabatan

Aiptu David Rico Dermawan, Katim 2 Tim Klewang Polresta Padang, menyayangkan insiden ini. Menurutnya, peristiwa berdarah yang melibatkan dua sepupu ini seharusnya bisa dihindari jika ada ruang dialog dan mediasi lebih awal.

“Kami telah mengamankan pelaku dan saat ini yang bersangkutan sedang menjalani proses hukum di Mapolresta Padang. Sementara korban masih dirawat akibat luka berat yang dideritanya,” kata Aiptu David.

Tragedi ini menjadi cermin buram dari konflik personal yang dibiarkan membesar hingga berujung kekerasan. Satu nyawa kini tergolek lemah di rumah sakit, dan satu lainnya menghadapi jerat hukum. Hubungan kekerabatan yang seharusnya menjadi ikatan harmonis, runtuh hanya karena perkara sepele yang dibiarkan membusuk terlalu lama.

(Mond)

#Perkelahian #Kriminal #Padang #TimKlewang