Breaking News

Pegawai Kejagung Jadi Korban Pembacokan Brutal OTK, Urat Jari Putus

Ilustrasi 

D'On, Depok
Sabtu dini hari yang seharusnya tenang berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang aparatur sipil negara (ASN) Kejaksaan Agung RI. DSK (44), pegawai yang sehari-hari bertugas di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti), mengalami luka serius setelah dibacok oleh dua orang tak dikenal di kawasan Sawangan, Depok.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Sabtu (24/5) sekitar pukul 00.30 WIB, namun kronologinya dimulai sejak malam sebelumnya. Menurut keterangan resmi dari Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, kejadian bermula saat DSK hendak pulang dinas pada Jumat malam (23/5) sekitar pukul 21.00 WIB.

Dalam perjalanan menuju rumahnya, hujan deras mengguyur kawasan yang dilintasi DSK. Ia memutuskan untuk menepi dan berteduh di sebuah tempat sederhana, sembari menyeruput secangkir kopi hangat untuk menunggu hujan reda. Tak ada tanda-tanda mencurigakan saat itu—semuanya tampak normal, sebagaimana malam-malam sebelumnya.

Namun, ketenangan itu hanya sesaat.

Setelah hujan mereda, DSK kembali melanjutkan perjalanannya. Ia mengendarai sepeda motor seorang diri, menyusuri jalanan yang mulai sepi. Tapi di tengah kesunyian itu, tiba-tiba dua pria misterius datang mendekat dengan sepeda motor dari arah depan.

"Tanpa peringatan, dua orang berboncengan langsung memepet korban sambil berteriak 'sikat!'. Salah satu pelaku kemudian mengayunkan senjata tajam tepat ke pergelangan tangan kanan korban," ungkap Harli kepada wartawan pada Selasa (27/5).

Serangan itu begitu cepat dan brutal. Dalam hitungan detik, satu ayunan menghantam keras tangan korban. Tidak cukup sampai di situ, pelaku kembali meneriakkan ancaman maut, "Mampus lu!", sebelum melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Mereka tak berusaha mengambil barang apa pun. Aksi mereka bersih, cepat, dan terkesan terencana.

Korban yang dalam kondisi terluka parah masih sempat mencari bantuan. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, DSK mengalami luka berat pada pergelangan tangan kanan. Diagnosis dokter menunjukkan bahwa urat jari kelingkingnya putus. Fungsi gerak jari itu dipastikan tidak bisa pulih sepenuhnya.

"Ini bukan sekadar luka. Ini percobaan pembunuhan," kata salah satu rekan korban yang ikut mendampingi proses medis.

Keluarga korban pun mengungkapkan fakta mengejutkan lainnya. Saat proses evakuasi berlangsung, mereka mengaku melihat dua sosok mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar lokasi. Diduga, mereka sedang mengawasi pergerakan korban dan keluarganya—memunculkan spekulasi bahwa aksi ini bukan sekadar kekerasan jalanan biasa.

Pihak Kejaksaan Agung menegaskan bahwa kasus ini telah menjadi perhatian serius. Polsek Bojongsari dan Polda Metro Jaya kini tengah melakukan penyelidikan intensif. Polisi telah mengamankan sejumlah rekaman CCTV dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian.

Namun hingga kini, motif pelaku masih menjadi teka-teki besar. Apakah ini serangan acak, atau ada kaitannya dengan tugas dan posisi korban di Kejaksaan Agung?

"Semua kemungkinan masih kami dalami. Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap agar terang siapa dalang di balik tindakan biadab ini," pungkas Harli.

(Mond)

#Pembacokan #Kriminal #Kejagung #PegawaiKejagungDibacokOTK