Breaking News

Kantor Desa di Pati Ditembaki OTK, Warga Dihantui Ketakutan

Warga menunjukan bekas diduga tembakan di Kantor Balai Desa Langse, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. 

D'On, Pati, Jawa Tengah
— Suasana malam yang biasanya tenang di Desa Balai Langse, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, mendadak berubah menjadi mencekam. Dentuman senjata api memecah keheningan pada Selasa malam, 27 Mei 2025. Sebuah kantor desa, simbol pelayanan dan administrasi masyarakat, mendadak jadi sasaran empuk aksi penembakan oleh orang tak dikenal (OTK).

Tembakan demi tembakan menghantam kaca pintu kantor desa, menyisakan enam lubang proyektil yang menjadi bukti bisu aksi brutal tersebut. Tak ada korban jiwa. Namun, kerusakan fisik hanyalah bagian kecil dari trauma yang kini menghantui warga desa.

“Kami takut kejadian ini bukan yang terakhir. Kalau pelakunya nekat menyerang kantor pemerintah, siapa yang bisa jamin rumah warga aman?” keluh Eko, warga Desa Balai Langse, kepada wartawan, Rabu (29/5).

Kejadian ini seolah menjadi pesan gelap yang dikirim oleh pelaku kepada masyarakat pesan yang hingga kini belum jelas isi dan tujuannya. Apakah ini bentuk teror pribadi? Perseteruan politik lokal? Atau aksi ugal-ugalan kriminal murni? Semua masih menjadi misteri.

Polisi Bergerak Cepat, Tapi Jawaban Masih Mengambang

Pihak Polresta Pati tak tinggal diam. Malam itu juga, tim kepolisian bersama Inafis langsung mengamankan lokasi kejadian. Garis polisi dipasang, setiap sudut kantor desa diperiksa teliti. Tim forensik menemukan peluru yang kini menjadi barang bukti utama dan telah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk dianalisis.

“Kami sudah mengantongi barang bukti berupa proyektil peluru. Ini sedang dalam tahap analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis senjata dan kemungkinan sumbernya,” ujar Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi.

Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada titik terang mengenai identitas pelaku, apalagi motifnya. Warga pun hanya bisa menunggu dan berharap, sembari diliputi rasa waswas setiap malam.

Bayangan Teror di Balik Fasilitas Publik

Serangan ini memicu keprihatinan luas karena targetnya adalah fasilitas pemerintahan desa sebuah simbol kepercayaan publik dan pelayanan masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa tindakan seperti ini tak bisa dianggap remeh. Serangan terhadap kantor desa bukan sekadar kerusakan bangunan, melainkan sebuah ancaman terhadap stabilitas sosial di tingkat akar rumput.

“Kalau kantor desa saja bisa ditembak seenaknya, bagaimana dengan keamanan warga biasa? Ini bukan hanya kriminal biasa. Ini teror,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Kepolisian Imbau Warga Tetap Tenang, Tapi Kekhawatiran Terlanjur Merebak

Di tengah penyelidikan yang masih berlangsung, aparat kepolisian mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh spekulasi liar yang beredar di media sosial maupun obrolan warung kopi. Namun, suasana mencekam tetap tak terelakkan. Banyak warga mulai membatasi aktivitas malam hari dan memperketat pengawasan lingkungan.

Sementara itu, desakan terhadap aparat penegak hukum terus meningkat. Publik menanti aksi nyata, bukan sekadar imbauan. Mereka ingin jawaban. Mereka ingin rasa aman yang kini terasa direnggut oleh suara peluru tak bertuan.

Apakah ini hanya awal dari sebuah rangkaian teror yang lebih besar? Atau sekadar aksi iseng yang kebablasan? Satu hal yang pasti: warga Pati kini hidup dalam bayang-bayang senjata yang tak terlihat.

(Cil)

#Penembakan #Teror #Peristiwa