Breaking News

Terungkap! Jurnalis Diintimidasi Saat Bongkar Skandal Lowongan Kerja Bodong di Bekasi

Sejumlah jurnalis diintimidasi saat meliput dugaan praktik penyaluran atau lowongan kerja bodong di Ruko Plaza Bekasi Jaya, Blok C14, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (28/4/2025).

D'On, Bekasi
 – Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di Plaza Bekasi Jaya, Blok C14, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur. Sejumlah jurnalis mengalami intimidasi saat melakukan peliputan terkait dugaan praktik penyaluran tenaga kerja ilegal di lokasi tersebut. Kejadian ini menyoroti sisi gelap dunia rekrutmen kerja, yang kerap menjebak pencari kerja di tengah himpitan ekonomi.

Suasana yang semula biasa berubah tegang saat seorang pria berbadan gempal mendekati para jurnalis dengan sikap agresif. Dengan nada tinggi dan kata-kata kasar, ia berusaha mengusir para pewarta yang tengah mengumpulkan bahan berita.
"Lu maunya apa? Jangan mentang-mentang wartawan jadi seenak jidat lu ya," bentaknya lantang, membuyarkan konsentrasi peliputan.

Sikap intimidatif tersebut diduga kuat bertujuan menutupi aktivitas ilegal yang tengah mereka jalankan. Namun justru, tindakan tersebut memperkuat dugaan adanya praktik ilegal yang perlu diusut lebih jauh.

Skema Penipuan Mulai Terbongkar

Awal mula terungkapnya praktik ini bermula dari sebuah video viral yang diunggah oleh akun TikTok @Yessayyaaa. Dalam video berdurasi singkat itu, Yessayyaaa menceritakan pengalaman pahitnya saat melamar kerja di ruko tersebut.

Alih-alih mendapatkan pekerjaan, ia justru diminta membayar uang administrasi sebesar Rp 600.000 tanpa kejelasan posisi maupun kontrak kerja.
"Hari ini gua ditipu lowongan kerja bodong di depan Transpark Bekasi, masuk ke ruko-ruko, gua ditipu Rp 600.000," ujar Yessayyaaa dengan nada kecewa dalam videonya.

Keterangan Yessayyaaa diperkuat oleh pengakuan warga sekitar. Muhammad Haris, salah satu saksi mata, mengungkapkan bahwa ruko tersebut telah beroperasi selama hampir dua bulan, dengan aktivitas mencurigakan.
"Orang yang datang ke sini bisa lebih dari lima orang setiap hari, bawa map lamaran, lalu keluar dengan wajah bingung," tutur Haris, menggambarkan fenomena yang sering ia saksikan.

Disnaker Kota Bekasi Turun Tangan

Kabar tentang dugaan praktik penipuan ini akhirnya menarik perhatian Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi. Tak butuh waktu lama, tim dari Disnaker bergerak cepat mendatangi lokasi. Namun, saat petugas tiba, ruko tersebut sudah dalam keadaan kosong dan tersegel.

Tri Kartika Ningsih, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kota Bekasi, menegaskan bahwa tempat tersebut tidak memiliki izin resmi.
"Kami langsung ke lapangan. Tempat itu sudah tidak beroperasi saat kami tiba dan jelas-jelas bodong," tegas Tri saat ditemui di kantornya.

Tri juga mengonfirmasi bahwa pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk mendapatkan daftar resmi perusahaan penyalur tenaga kerja di wilayah Bekasi.
"Insyaallah, data dari Kementerian akan segera kami informasikan kepada masyarakat agar bisa lebih waspada," tambahnya.

Peringatan Penting untuk Pencari Kerja

Tri mengingatkan masyarakat, terutama para pencari kerja, agar lebih berhati-hati dalam memilih lowongan pekerjaan, terlebih jika berkaitan dengan perusahaan outsourcing.
"Pastikan perusahaan tersebut terdaftar secara resmi di Kementerian Tenaga Kerja. Jangan mudah tergiur janji manis tanpa kejelasan kontrak kerja," katanya mengingatkan.

Saat ini, Disnaker Bekasi mengaku mengalami kesulitan dalam proses pendataan lebih lanjut karena tidak ada satu pun perwakilan dari pihak ruko yang dapat dimintai keterangan. Situasi ini memperkuat dugaan bahwa praktik tersebut merupakan jaringan yang telah terorganisasi dan siap kabur kapan saja jika terendus aparat.

Tri juga menekankan pentingnya konsultasi kepada lembaga resmi sebelum menyerahkan data pribadi atau membayar biaya administrasi yang tidak jelas.
"Kalau ada keraguan sekecil apa pun, lebih baik tanyakan langsung ke Dinas Ketenagakerjaan atau instansi resmi lainnya," pungkas Tri.

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perlindungan bagi pencari kerja, sekaligus menunjukkan betapa pentingnya peran jurnalis yang berani mengungkap kebenaran meski menghadapi intimidasi. Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja, kewaspadaan dan literasi hukum menjadi senjata penting untuk menghindari jebakan oknum tidak bertanggung jawab.

(B1)

#LowonganKerjaBodong #JurnalisDiintimidasi