Remaja 16 Tahun Hanyut di Pantai Pasir Nan Tigo, Tim SAR Padang Dikerahkan
Tim Gabungan Cari Remaja Hanyut Terseret Ombak di Pasien Nan Tigo
D'On, Padang - Suasana Pantai Pasir Nan Tigo yang biasanya ramai dengan tawa dan keceriaan pengunjung berubah mencekam pada Minggu sore (20/4), ketika seorang remaja laki-laki berusia sekitar 16 tahun dilaporkan terseret ombak dan hilang di tengah laut. Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 17.40 WIB dan segera mengundang kepanikan para pengunjung serta warga setempat.
Menurut keterangan dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Abdul Malik, insiden ini terjadi saat korban sedang mandi bersama sejumlah temannya. “Korban sedang menikmati waktu sore di pantai bersama teman-temannya, hingga tiba-tiba datang ombak besar yang menyeret tubuhnya ke tengah laut,” ujar Malik dalam keterangan pers di Padang.
Pantai Pasir Nan Tigo, yang berlokasi di pesisir Kota Padang, Sumatra Barat, memang kerap menjadi tujuan wisata favorit, terutama di akhir pekan dan hari libur. Namun di balik keindahan panoramanya, pantai ini menyimpan bahaya yang kerap mengintai, terutama saat cuaca buruk seperti dalam beberapa hari terakhir.
Upaya Penyelamatan: Detik-Detik Menentukan
Begitu kabar hanyutnya korban tersebar, warga sekitar spontan berinisiatif melakukan pencarian dengan alat seadanya. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Hanya berselang 10 menit setelah insiden, tepatnya pukul 17.50 WIB, seorang penjaga pantai dari tim Padang Baywatch segera menghubungi Kantor SAR Padang.
Menanggapi laporan tersebut, SAR Padang langsung bergerak cepat. Enam personel penyelamat diterjunkan ke lokasi dengan membawa sejumlah peralatan pencarian dan penyelamatan canggih. Perahu karet (Landing Craft Rubber) digunakan untuk menyisir area laut yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat. Selain itu, tim juga dilengkapi dengan alat deteksi bawah air berteknologi tinggi bernama Aqua Eye, yang dirancang khusus untuk mendeteksi keberadaan manusia di bawah permukaan air.
Tak hanya itu, mereka juga membawa mobil penyelamatan model dua kabin, peralatan medis, serta perangkat SAR air lengkap lainnya. “Kami akan terus menyisir kawasan pantai dan perairan hingga radius tertentu. Seluruh personel akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban,” tegas Abdul Malik.
Cuaca Buruk Jadi Tantangan Tambahan
Operasi pencarian ini tidak berjalan mulus. Cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir Sumbar dalam beberapa hari terakhir menjadi tantangan besar bagi tim penyelamat. Angin kencang dan gelombang tinggi mempersempit ruang gerak tim SAR dalam melakukan penyisiran. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap berusaha.
Abdul Malik juga menyampaikan imbauan keras kepada masyarakat, khususnya para wisatawan dan warga yang beraktivitas di pesisir, agar selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. “Kami minta masyarakat lebih berhati-hati. Jangan abaikan peringatan cuaca dan larangan berenang saat ombak tinggi,” ujarnya.
Harapan yang Belum Padam
Hingga malam tiba, pencarian masih terus dilakukan. Keluarga korban yang datang ke lokasi tampak diliputi kecemasan dan kesedihan mendalam. Beberapa teman korban yang berada di lokasi kejadian juga belum bisa sepenuhnya pulih dari rasa syok.
Tim SAR menyatakan operasi pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya jika kondisi belum memungkinkan untuk dilakukan secara maksimal malam ini. Doa dan harapan agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat terus mengalir dari warga dan pengguna media sosial di Padang dan sekitarnya.
Pantai yang biasanya menjadi tempat bersantai kini menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi yang menggugah hati. Di balik gemuruh ombak, sebuah nyawa muda tengah dinantikan untuk kembali ke daratan.
(Mond)
#Peristiwa #AnakHanyut #Padang