Gara-gara Kabur! Oknum Polisi Terlibat Narkoba Ditembak BNN
Ilustrasi
D'On, Kalimantan Selatan – Sebuah penggerebekan narkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan bersama Polda Kalsel berubah menjadi momen dramatis ketika seorang oknum polisi berinisial MD mencoba kabur dan akhirnya ditembak di tempat umum sebuah rumah makan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Penangkapan yang dilakukan pada Selasa siang (29/4/2025) sekitar pukul 11.48 WITA itu tak hanya mengungkap praktik kotor di balik seragam aparat, tetapi juga menggambarkan betapa peredaran narkotika telah menyusup ke jantung institusi penegak hukum.
Brigadir Polisi Terlibat Bisnis Sabu
MD, seorang brigadir polisi aktif yang bertugas di Polsek Limpasu, Polres Hulu Sungai Tengah, menjadi target utama operasi setelah namanya disebut dalam pemeriksaan seorang tersangka narkotika yang lebih dulu ditangkap di Banjarmasin. Tersangka itu mengaku telah menjalankan bisnis haram jenis sabu bersama MD dalam jaringan peredaran gelap yang beroperasi di wilayah Hulu Sungai Tengah.
Informasi dari tersangka tersebut menjadi pintu masuk bagi penyidik BNN dan Polda untuk merancang penangkapan terhadap MD. Lokasi yang dipilih bukanlah rumah pribadi atau markas polisi, melainkan sebuah rumah makan di Jalan Muis Redhani tempat yang tak mencurigakan namun strategis.
Namun, ketika operasi berlangsung, MD justru mencoba kabur. Saat upaya penangkapan dilakukan, pria berseragam itu berusaha melarikan diri, memaksa petugas BNN untuk mengambil tindakan tegas. Dua tembakan dilepaskan, mengenai tangan dan pahanya.
Ditembak di Tempat Umum, Dilarikan ke Rumah Sakit
MD langsung dilarikan ke Rumah Sakit Damanhuri Barabai, dalam kondisi luka tembak cukup serius. Setelah mendapat penanganan awal, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk perawatan lebih lanjut. Hingga saat ini, kondisi fisiknya stabil, namun kasus hukumnya terus berlanjut.
Peristiwa penangkapan ini dikonfirmasi oleh Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Jupri Tampubolon, melalui Kasubsi Humas Aipda H. Husaini. Ia menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya BNN dan Polda dalam memberantas narkoba, tanpa pandang bulu jika pelakunya adalah anggota Polri sendiri.
“Kami sangat mendukung pemberantasan narkoba di wilayah Hulu Sungai Tengah. Soal proses hukum, sepenuhnya ditangani BNN Kalsel,” ujar Husaini.
Komitmen Tegas dari Pimpinan Polda Kalsel
Di sisi lain, Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Yudha Hermawan, melalui Kabid Humas Kombes Pol Adam Erwindi, menegaskan bahwa institusinya tidak akan memberikan toleransi bagi anggota yang terlibat dalam kejahatan narkoba.
“Jika terbukti, oknum tersebut akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku baik secara etik maupun pidana,” tegas Adam.
Pihak BNN Kalimantan Selatan melalui Brigjen Pol Wisnu Andayana, mengonfirmasi bahwa proses penyelidikan masih terus berjalan. “Masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan,” katanya singkat.
Simbol Perang Melawan Narkoba atau Isyarat Bahaya dalam Institusi?
Keterlibatan anggota aktif kepolisian dalam jaringan narkoba bukan hanya merusak citra institusi, tetapi juga memperlihatkan tantangan besar dalam upaya pemberantasan narkotika di Indonesia. Peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa musuh terbesar dalam perang narkoba bisa saja berada di dalam barisan sendiri.
Apakah ini hanya puncak gunung es dari jaringan yang lebih besar? Atau justru keberhasilan operasi ini menjadi awal pembongkaran sindikat dalam tubuh aparat? Publik menanti dengan harapan: keadilan ditegakkan dan reformasi institusi benar-benar dijalankan.
(*)
#BNN #Narkoba #OknumPolisiDitembakBNN