Breaking News

6 Amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah: Lebih dari Sekadar Menunaikan Haji


Dirgantaraonline,-
Bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah, memiliki keistimewaan tersendiri, terutama di sepuluh hari pertamanya. Dalam sepuluh hari ini, umat Islam didorong untuk memperbanyak amalan-amalan baik sebagai bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Berikut ini adalah enam amalan yang dianjurkan selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang tidak hanya mencakup ibadah haji.

1. Puasa Tarwiyah

Apa Itu Puasa Tarwiyah?

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Tarwiyah secara harfiah berarti "merenungkan" atau "berpikir matang." Dalam konteks ini, puasa Tarwiyah adalah hari refleksi dan persiapan sebelum puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah.

Keutamaannya

Berpuasa pada hari ini dianggap memiliki pahala besar. Menurut sebagian ulama, puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu. Ini menjadi momentum bagi muslimin yang tidak berhaji untuk merasakan keberkahan bulan Dzulhijjah dan mendapatkan pahala yang melimpah.

2. Puasa Arafah

Apa Itu Puasa Arafah?

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah bagi para jamaah haji. Hari Arafah dianggap sebagai salah satu hari paling mulia dalam Islam.

Keutamaannya

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi yang tidak melaksanakan haji. Dalam hadis sahih, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim). Ini menjadikannya kesempatan berharga untuk memperbanyak amal dan menghapus dosa.

3. Perbanyak Dzikir

Mengapa Memperbanyak Dzikir?

Selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir seperti takbir, tahlil, dan tahmid. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan" (QS. Al-Hajj: 28).

Keutamaannya

Memperbanyak dzikir pada hari-hari ini mendekatkan seorang muslim kepada Allah dan menambah keimanan serta ketenangan hati. Dzikir mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan menambah kesyukuran atas nikmat-Nya.

4. Menunaikan Ibadah Haji

Apa Itu Ibadah Haji?

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Pelaksanaan haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, dengan puncaknya pada hari Arafah, dan dilanjutkan dengan ritual lainnya seperti mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, dan thawaf ifadah.

Keutamaannya

Menunaikan haji menghapus dosa-dosa dan mengantarkan seorang muslim ke dalam keadaan suci, seakan-akan dilahirkan kembali. Haji mabrur (haji yang diterima) juga diyakini sebagai salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala yang besar.

5. Mengerjakan Salat Sunah

Mengapa Salat Sunah?

Selain salat wajib, mengerjakan salat sunah selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan. Salat sunah meliputi salat rawatib, salat tahajud, dan salat duha.

Keutamaannya

Salat sunah menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah berfirman, “Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya” (HR. Bukhari). Ini menunjukkan betapa besar pahala dan keutamaan salat sunah di hari-hari mulia ini.

6. Berkurban

Apa Itu Berkurban?

Berkurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah atau hari Idul Adha, dan hari-hari tasyrik berikutnya (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Berkurban melibatkan penyembelihan hewan seperti sapi, kambing, atau unta, dan pembagian dagingnya kepada yang membutuhkan.

Keutamaannya

Berkurban bukan hanya bentuk kepatuhan kepada Allah, tetapi juga wujud solidaritas sosial. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya..." (QS. Al-Hajj: 37).

Dengan berkurban, seorang muslim meneladani ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan mengimplementasikan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah menawarkan banyak peluang bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan mengerjakan puasa Tarwiyah, puasa Arafah, memperbanyak dzikir, menunaikan ibadah haji, mengerjakan salat sunah, dan berkurban, seorang muslim dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlimpah. Meskipun tidak semua dapat menunaikan haji, ada banyak amalan lain yang dapat dilakukan untuk meraih keutamaan bulan Dzulhijjah. Mari manfaatkan kesempatan emas ini untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

(Rini)

#Islami #Religi #AmalanBulanDzulhijjah