Breaking News

Kasus DBD Menurun, Dinkes Kota Padang Tetap Imbau Warga Terapkan 3M Plus


D'On, Padang (Sumbar),-
Dinas Kesehatan Kota Padang melaporkan penurunan signifikan dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data menunjukkan dari Januari hingga April 2024, tercatat 158 kasus DBD di Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, dengan rincian 48 kasus di Januari, 40 kasus Februari, 34 kasus Maret, dan 36 kasus sepanjang April.

Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun 2023, total kasus DBD mencapai 185 kasus, dengan distribusi 55 kasus di Januari, 56 kasus Februari, 33 kasus Maret, dan 41 kasus sepanjang April. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, melalui Sub Koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Evawestari, menyatakan syukur atas penurunan tersebut.

"Alhamdulillah, dari tahun lalu jika dilihat per bulannya, kasus DBD mengalami penurunan," ujar Evawestari pada Kamis (16/05/2024). Meskipun ada penurunan kasus, Dinkes Kota Padang tetap mengingatkan warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan utama.

Evawestari menjelaskan bahwa penurunan kasus DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kondisi alam dan tingkat kepedulian masyarakat terhadap kebersihan. "Apabila masyarakat kurang peduli dengan kebersihan lingkungan, bisa saja kasus kembali meningkat," jelasnya. 

Kebersihan lingkungan menjadi perhatian bersama dan memerlukan dukungan dari semua sektor, termasuk pihak kelurahan dan kecamatan. Salah satu inisiatif yang telah terbukti efektif adalah kegiatan "Padang Bagoro". Program ini tidak hanya fokus pada pembersihan sampah kertas dan rumput, tetapi juga mengeliminasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, seperti kaleng bekas dan barang-barang bekas lainnya yang dapat menampung air.

Selain kegiatan pembersihan, Evawestari juga menekankan pentingnya melaksanakan 3M Plus dalam kehidupan sehari-hari. 3M Plus mencakup:

1. Menguras bak mandi secara rutin.

2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air.

3. Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Plus-nya termasuk penggunaan kawat kasa di ventilasi rumah, memakai baju lengan panjang, dan menggunakan lotion serta obat anti nyamuk.

Dinkes Kota Padang juga mendorong masyarakat untuk memaksimalkan program "Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik" (Jumantik). Dalam program ini, setiap rumah diharapkan memiliki seorang Jumantik yang bertanggung jawab atas kebersihan dan pemantauan jentik nyamuk di rumah tersebut. "Kader Jumantik hanya bertugas memonitor, mengawasi, dan mengingatkan warga," kata Evawestari.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Dinkes Kota Padang juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi di Puskesmas serta Posyandu. Langkah ini bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Evawestari menegaskan bahwa kerjasama seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam menekan angka kasus DBD di Kota Padang.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang konsisten dan kerjasama semua pihak, diharapkan Kota Padang dapat terus menurunkan angka kasus DBD dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi warganya. 

(Taufik/Charlie)

#DBD #Kesehatan #Padang