Breaking News

Membawa Indonesia ke Era Baru: Tantangan Ekonomi untuk Prabowo-Gibran Administration

Prabowo-Gibran 

Dirgantaraonline,-
Dengan penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, tanggung jawab untuk mengemban jabatan tertinggi negara ini menjadi semakin nyata. Namun, di tengah harapan dan optimisme, mereka dihadapkan pada serangkaian tantangan ekonomi yang memerlukan perhatian mendalam dan solusi inovatif.

1. Mengatasi Stagnasi Pertumbuhan Ekonomi:

Meskipun Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan angka sekitar 5% setiap kuartal, tantangan terbesar tetaplah meningkatkan laju pertumbuhan. Dengan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang stagnan hingga tahun 2029, Prabowo-Gibran Administration harus merumuskan kebijakan ekonomi yang progresif dan berani untuk mencapai target pertumbuhan 7-8%.

2. Reformasi Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas SDM: 

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, tercermin dari hasil Program for International Student Assessment (PISA) 2022, menandakan perlunya reformasi pendidikan yang mendalam. Prabowo-Gibran Administration harus fokus pada peningkatan kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan investasi dalam infrastruktur pendidikan untuk menciptakan SDM yang unggul.

3. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja: 

Dengan dominasi angkatan kerja dari kalangan berpendidikan rendah, sementara tingkat pengangguran lulusan universitas meningkat, dibutuhkan kebijakan yang menyeluruh untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Ini termasuk pelatihan keterampilan, program magang, dan kemitraan antara perguruan tinggi dan industri.

4. Meningkatkan Efisiensi Ekonomi: 

Tantangan yang dihadapi dalam hal efisiensi ekonomi, tercermin dari tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia. Prabowo-Gibran Administration harus fokus pada reformasi struktural untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, merampingkan birokrasi, dan meningkatkan infrastruktur untuk mengurangi biaya produksi.

5. Mendorong Industrialisasi yang Berkelanjutan: 

Dalam menghadapi tren deindustrialisasi, Prabowo-Gibran Administration perlu mendorong pertumbuhan sektor manufaktur yang berkelanjutan. Ini bisa dicapai melalui insentif untuk investasi dalam teknologi canggih, pengembangan klaster industri, dan upaya untuk mempromosikan ekspor produk manufaktur.

Dengan menyadari kompleksitas tantangan ini, Prabowo-Gibran Administration diharapkan dapat mengimplementasikan kebijakan yang progresif, berani, dan berorientasi pada hasil untuk membawa Indonesia ke era baru kemajuan ekonomi dan kesejahteraan.

Source: CNBC 

#Nasional