Breaking News

Pemimpin Geng Berjuluk "Keluarga G9" Haiti: Antara Revolusi dan Kekerasan

Jimmy Cherizier, yang dikenal sebagai Barbecue, pemimpin koalisi geng bersenjata Haiti, berjalan bergandengan tangan dengan anak-anak di Distrik La Saline, Port-au-Prince, Haiti, pada 24 Januari 2023.

D'On, Port Au Prince (Haiti),-
Seorang mantan polisi Haiti, Jimmy "Barbecue" Cherizier, kini menempati posisi yang menakutkan sebagai pemimpin salah satu geng paling berbahaya di negara tersebut. Dengan panggilan "Barbecue", ia telah menjadi sosok yang menggambarkan dirinya sebagai seorang revolusioner, berjanji untuk membersihkan elit-elit korup di tengah krisis yang melanda Haiti.

Pada usia 46 tahun, Barbecue telah menjadi wajah dari kekacauan dan kekerasan yang melanda Haiti, sebuah negara Karibia yang tenggelam dalam krisis politik dan kemanusiaan yang dalam. Sebagai ketua aliansi geng yang dikenal sebagai "Keluarga G9", ia dan para anggota gengnya mengancam pemerintah dengan serangan terhadap infrastruktur kunci negara, termasuk bandara, akademi kepolisian, dan penjara.

"Sekelompok kecil orang kaya tidak bisa menentukan nasib orang-orang kelas pekerja," kata Barbecue, menekankan pentingnya persatuan di Haiti. "Haiti akan menjadi surga bagi kita semua, atau menjadi neraka bagi kita semua," tambahnya, memperingatkan akan munculnya perang saudara jika Perdana Menteri Ariel Henry tidak mundur.

Barbecue bukanlah sosok asing dalam dunia kekerasan dan konfrontasi politik. Pada tahun 2022, ia memimpin blokade terhadap terminal bahan bakar Haiti, menyebabkan kekacauan dalam distribusi bahan bakar dan memperburuk kondisi negara. Pengepungan ini memicu seruan bagi intervensi pasukan multinasional, tetapi upaya ini terkendala oleh perselisihan hukum dan ketidakmampuan untuk mengerahkan pasukan asing.

Pengaruh Barbecue diakui secara internasional ketika ia dimasukkan dalam daftar sanksi PBB pada bulan Oktober 2022, yang mencakup larangan perjalanan, pembekuan aset, dan embargo senjata. Namun, meskipun adanya sanksi, Barbecue terus melakukan tindakan yang mengancam perdamaian dan stabilitas Haiti.

Para ahli sanksi PBB juga menyoroti keterlibatan Barbecue dalam pembantaian Saline pada tahun 2018, di mana 71 orang tewas dalam beberapa hari. Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap Barbecue pada tahun 2020, menuduhnya merencanakan dan berpartisipasi dalam serangan tersebut, yang bertujuan untuk membungkam tuntutan dari kelompok masyarakat kelas pekerja.

Barbecue sendiri menyangkal tuduhan tersebut, menyatakan bahwa ia berjuang untuk kepentingan masyarakat Haiti. Melalui unggahan video di media sosial, ia sering memperlihatkan dirinya memegang senjata dan mengenakan jaket antipeluru, menegaskan bahwa ia bukanlah seorang gangster, tetapi seorang pejuang.

Dengan profil yang mencengangkan, Barbecue dan aliansi gengnya terus menjadi fokus perhatian dalam upaya memulihkan perdamaian dan stabilitas di Haiti, sebuah negara yang terus terperosok dalam kekacauan dan ketidakpastian.

(*)

#GengHaiti #Internasional #Haiti