Breaking News

3 Sandera yang Keliru Ditembak Israel Pegang Bendera Putih dan Telanjang Dada

Foto tiga sandera yang ditembak pasukan Israel di dekat perbatasan Gaza, dari kiri, Alon Shamriz, Samer Al-Talalka, dan Yotam Haim. (AP/AP)

D'On, Jerusalem (Israel),-
Pasukan Israel secara keliru menembak mati tiga orang sandera warganya sendiri yang berusia 20-an tahun di Shijaiyah, Kota Gaza, pada Jumat (15/12/2023).

Seorang pejabat militer Israel mengungkapkan, ketiga sandera tersebut muncul dari sebuah gedung yang dekat dengan posisi tentara. Mereka mengibarkan bendera putih dan bertelanjang dada, yang kemungkinan memberi isyarat kepada pasukan Israel kalau mereka bukanlah ancaman.

Namun ketiganya malah menjadi sasaran tembak. Dua sandera tewas seketika, sementara yang ketiga berlari masuk ke dalam gedung sambil berteriak minta tolong menggunakan bahasa Ibrani.

Komandan pasukan Israel kemudian mengeluarkan perintah untuk menghentikan tembakan. Tetapi sebuah ledakan dan tembakan lainnya telah menewaskan sandera ketiga.

Pejabat militer Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama kepada wartawan sesuai dengan peraturan militer mengatakan, kemungkinan besar para sandera telah ditinggalkan oleh penculiknya yang tewas atau melarikan diri. Namun yang menjadi hal bertentangan dengan aturan adalah perilaku pasukan darat Israel yang tetap menembak mereka.

Salah satu pihak keluarga korban sandera, Rubi Chen ayah dari Itay Chen (19) yang disandera Hamas di Jalur Gaza berbicara pada rapat umum di Tel Aviv. Ia mengkritik sikap Pemerintah Israel yang terlalu percaya bahwa sandera dapat diambil melalui tekanan militer yang terus menerus terhadap Hamas. 

“Berikan tawaran terbaik agar para sandera bisa pulang hidup-hidup. Kami tidak ingin mereka kembali ke dalam tas. Kita tidak punya waktu,” katanya. 

Penderitaan para sandera telah mendominasi wacana publik di Israel, dan keluarga mereka telah memimpin kampanye yang mendesak untuk mendesak pemerintah berbuat lebih banyak untuk memulangkan mereka. 

Warga Palestina dalam beberapa kesempatan melaporkan, tentara Israel melepaskan tembakan ketika warga sipil berusaha melarikan diri ke tempat yang aman. 

Hamas mengeklaim sandera lain sebelumnya terbunuh oleh tembakan atau serangan udara Israel, meski tanpa memberikan bukti.

Kemarahan atas kesalahan pembunuhan tersebut kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada pemerintah Israel untuk memperbarui perundingan yang dimediasi Qatar dengan Hamas. Negosiasi mengenai gencatan senjata, dan pertukaran lebih banyak sandera yang tersisa, yang diyakini berjumlah lebih dari 130 orang. 

Hamas telah mengondisikan pembebasan lebih lanjut agar Israel menghentikan serangan udara dan darat di Gaza. Namun para pemimpin Israel mengatakan pembebasan sandera hanya dapat dicapai melalui tekanan militer.


(*)

#Israel #TentaraIsraelTembakSandera #Internasional #KonflikHamasIsrael