Breaking News

Peringati Hari Solidaritas, Kementrian Luar Negeri Palestina menjadi bagian ini Dalam politik luar negeri republik Indonesia


Dirgantaraonline.co.id,-
Hari solidaritas internasional yang jatuh pada 29 November setiap tahun menjadi bukti dukungan Indonesia terhadap palestina. Indonesia dan Palestina adalah sahabat dekat. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Indonesia juga secara konsisten terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. dukungan Indonesia terhadap Palestina juga dilakukan dengan memperbanyak kerja sama yang telah berjalan selama ini. Selain kerja sama ekonomi, Indonesia juga aktif memberikan dukungan politik bagi Palestina di dunia internasional misalnya di PBB, OKI dan Gerakan Non-Blok. 

Perjanjian kerjasama Internasional Indonesia Palestina yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2018 ini bertujuan antara lain dalam rangka meningkatkan hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Republik Indonesia dan Negara Palestina, perlu memperkuat kerja sama perdagangan kedua belah Pihak. Selain itu bahwa Pemerintah Republik Indonesia mendukung peningkatan kehidupan sosial dan kemandirian ekonomi Palestina melalui penghapusan tarif bea masuk produk tertentu asal Palestina.

Terkait kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, Presiden Jokowi mengapresiasi perdagangan kedua negara yang terus meningkat. Menurut Presiden, Indonesia telah memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan bea masuk untuk kurma dan zaitun dari Palestina ke Indonesia. Fasilitas tersebut juga akan diberikan kepada produk-produk lain dari Palestina sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina

Selain perjanjian kerja sama Indonesia juga memberi dukungan terhadap palestina dalam menghadapin perang antara palestina dan Israel.

Berikut 5 dukungan pemerintah Indonesia untuk palestina

1. Mengupayakan berbagai upaya diplomatic

Indonesia terus mengupayakan berbagai upaya diplomatic, demi menghentikan agresi Israel terhadap palestina.

2. Mengecam tindakan israel terhadap warga sipil palestina

 Indonesia juga mengecam kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga sipil Palestina, yang terjadi dalam sejumlah bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa dan pengusiran permukiman warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem.

3. Mendesak DK PBB untuk mengambil langkah nyata

Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil langkah nyata, terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel.

4. Menghentikan seluruh kekerasan pada palestina melalui semua lini

Indonesia juga berusaha semaksimal mungkin di semua lini, termasuk Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Gerakan Non Blok (GNB), hingga mendesak DK PBB untuk mengambil langkah nyata menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan serta perlindungan bagi rakyat Palestina.

5. Berkomunikasi langsung dengan para Menteri luar negara dan negara sahabat

Untuk membahas isu Palestina, Menlu juga telah berkomunikasi langsung dengan para menteri luar negeri negara-negara sahabat, antara lain: Palestina, Malaysia, Brunai Darussalam, Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qarat, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, Inggeris, HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy) Uni Eropa.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang terus menerus memberikan dukungan dan posisi untuk perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.

"Pada kesempatan ini, izinkan saya juga untuk mengulangi rasa terima kasih kami yang tulus atas sikap berprinsip solidaritas dan peran utama Indonesia dalam memajukan hak-hak masyarakat palestina yang tidak pernah ada. Ini di samping mobilisasi dukungan di tingkat regional dan internasional, terutama pada saat kritis ini," tuturnya.


Oleh : Nadya Saputri  

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi

(*)

#opini