Breaking News

Bentrok 2 Suku di Jayawijaya, 1 Tewas 21 Orang Terkena Panah

D'On, Jayawijaya (Papua),- Perang antarsuku yang melibatkan warga di Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya kembali pecah di kampung Wouma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1) sekira pukul 14.55 WIT. Pemicunya terkait meninggalnya salah satu warga nduga pada Sabtu kemarin.


"Meninggalnya Sibelo Gwijangge membuat keluarganya tidak menerima dan melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku dari masyarakat Lanny Jaya, yang bermukim di Kampung Wesakma Distrik Wouma," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, Minggu kemarin.

Alhasil perang antarsuku itu menyebabkan satu warga meninggal dunia, 21 orang mengalami luka-luka dan 40 honai terbakar.

Kamal menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Minggu (9/1) sekitar pukul 14.55 WIT. Setelah pemakaman korban, keluarga korban bergerak dari arah Ilekma menuju Wouma melalui pinggir kali Uwe dan Walesi.

Pukul 15.10 WIT terjadi aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu antara masyarakat Nduga dan masyarakat Lanny Jaya di sekitar kampung Wouma, Distrik Wouma.

"Tidak lama kemudian personel Polres Jayawijaya di-backup oleh personel Brimob dan TNI yang dipimpin oleh Wakapolres berhasil memukul mundur kedua kelompok maysarakat," terang Kamal.

Korban meninggal dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena. Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pertikaian lanjutan, petugas gabungan melakukan penjagaan ketat terhadap kedua kelompok masyarakat tersebut.

"Kami langsung melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dari kedua kelompok masyarakat untuk mengimbau kepada masing-masing kelompok, agar tidak mengulangi kejadian seperti saat ini. Sehingga situasi kamtibmas tetap dalam keadaan yang aman dan kondusif, dan akhirnya Muspida Jayawijaya bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua suku sepakat untuk menghentikan pertikaian tersebut," tandas Kamal.

Berikut identitas korban meninggal dunia:

1. Luok Heluka (luka benda tajam di tubuh).

Korban luka-luka:

1. Anton Hilapok (luka panah di ketiak kiri bawah)

2. Rujon Kogoya (luka panah di dada kiri)

3. Keis Kogoya (luka panah di paha kiri)

4. Edi Kogoya (luka panah di kaki kiri)

5. Nopis Kogoya (luka panah di kaki kanan)

6. Nis Hiluka (luka panah di kaki kanan)

7. Nias Wenda (luka panah di kaki kanan)

8. Nas Kogoya (luka panah di siku kanan)

9. Arius Kogoya (luka panah di paha kanan)

10. Karel Wenda (luka panah di bahu kiri)

11. Hem Hiluka (luka panah di pipi kiri)

12. Roni Wenda (luka panah di dada kiri)

13. Merinus Giban (luka panah di leher)

14. Yalimo Kogoya (luka panah)

15. Veskil Heluka (luka panah di telinga)

16. Darius Wenda (luka panah)

17. Manius Kogoya (luka panah di dada)

18. Tesiman Kogoya (luka panah di leher)

19. Elimbiru (luka panah di dada)

20. Balok Wenda (luka panah di bibir)

21. Meki Wenda (luka Panah di paha).

Sedangkan kerugian materil meliputi rumah dan honai di sekitar lokasi perang 40 unit, kendaraan roda empat sebanyak 2 unit, kendaraan roda dua sebanyak 10 unit.

(mdk/cob)