Breaking News

Komjen Rycko, Dimutasi Usai Ikuti Kegiatan Tabligh Akbar Habib Riziq

D'On, Jakarta,- Mantan Kapolda Sumatera Utara yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam), Komjen Rycko Amelza Dahniel sempat menjadi sorotan karena pernah ikut acara Tabligh Akbar yang dihadiri oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.


Peristiwa tersebut terjadi empat tahun lalu. Acara tabligh akbar saat itu dilaksanakan di Masjid Agung Medan, Sumatera Utara pada Rabu, 28 Desember 2016.


Dalam kegiatan tersebut, Rycko menyambut baik kehadiran Habib Rizieq ke Sumatera Utara. Sebab, Habib Rizieq sudah menjadi warga Sumatera Utara lantaran diberi marga Lubis. Sedangkan istrinya ditabalkan sebagai Boru Nasution.


Namun, Rycko malah dimutasi usai menghadiri acara tabligh akbar tersebut oleh Jenderal Tito Karnavian, yang menjadi Kapolri saat itu. Tahun 2016 memang tahun yang tensi politik bisa dibilang tinggi. Karena, mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama.


Meskipun, Tito membantah kalau Rycko dipindahkan dari Kapolda Sumatera Utara menjadi Gubernur Akpol gara-gara menghadiri acara tabligh akbar bersama Habib Rizieq. Padahal, Habib Rizieq paling keras mendesak agar Ahok dijebloskan ke penjara atas dugaan penistaan agama tersebut.


“Bukan. Enggak ada kaitannya dengan itu (Habib Rizieq). Polda Sumut (Rycko) sangat berprestasi di sana," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 5 Juni 2017.

Menurut dia, Rycko itu salah satu anggota Polri yang memiliki kinerja sangat baik. Dengan prestasi dan kinerja baik itu, Rycko diharapkan mampu membuat Akademi Kepolisian lebih baik, dan kemampuannya dibutuhkan untuk memimpin Akpol. "Itu lah dapur pimpinan Polri, calon pimpinan Polri," ujarnya.


Jika melihat dari jenjang karier dan prestasi yang diraih Rycko, tampaknya benar apa yang dikatakan Jenderal Tito. Pria kelahiran asal Bogor, Jawa Barat pada 14 Agustus 1966 ini ternyata seorang perwira tinggi Polri lulusan terbaik Adhi Makayasa Akpol 1988 dan dilantik Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada 23 Juli 1988.


Sejak 1 Mei 2020, Rycko menjabat sebagai Kepala Badan Intelkam Polri. Sebelumnya, ia menjadi Kapolda Jawa Tengah. Banyak jabatan strategis yang diemban Rycko, dan ia pengalamannya bidang reserse. Karirnya pun berawal dari penugasan pertama di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kanit Jatanras pada 1990.


Selanjutnya, ia ditugasi sebagai instruktur di Akpol Semarang. Tahun 1993, ia ikut pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus predikat terbaik. Lalu, ia balik lagi tugas di Polres Jakarta Pusat, Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan dan Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.


Tahun 2002, ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis. Kemudian, Rycko juga pernah menduduki jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara hingga dipromosikan menjadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 


Kemudian, Rycko menjadi Kepala Lembaga Kerja Sama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol. Berikutnya, ia jadi Wakapolda Jawa Barat dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.


Selain jabatan yang strategis, Rycko juga pernah menorehkan prestasi dalam mengungkap kasus besar yakni melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005. 


Saat diberi tugas melumpuhkan teroris Azhari, Rycko satu tim dengan Jenderal Idham Azis yang sekarang menjadi Kapolri. Selain itu, Rycko juga satu tim dengan mantan Kapolri Jenderal (Pun) Tito Karnavian yang saat ini jadi Menteri Dalam Negeri, dan Petrus Reinhard Golose.


Setelah berhasil menguasai teroris Azhari, Rycko bersama tim polisi lainnya mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri).


Dalam pendidikan, Rycko merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada 2001, dan Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia tahun 2008 dengan predikat Cum Laude. 


(ren/VV)