Breaking News

Bos Kasih Obat Penambah Stamina ke Karyawan, 3 Diskotik Ini Tetap Bergelora

D'On, Tanjungpinang (Kepri),- Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tengah berupaya mencegah penularan COVID-19. Namun, upaya tersebut sepertinya tak diindahkan oleh tiga diskotik di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Berdasarkan pemantauan, Diskotik Clasic, Diskotik Millenium dan Diskotik Galaxi, Jumat (20/3/2020) dini hari, tampak ratusan pengunjung silih berganti masuk ke diskotik tersebut, sebagian dari mereka masih remaja.

Sejumlah karyawan mengaku tidak merasa khawatir tertular virus mematikan tersebut. Padahal beberapa di antara mereka juga mengetahui di Tanjungpinang terhadap seorang pasien yang positif tertular COVID-19, dan ratusan pasien lainnya berstatus sebagai orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.

"Kami diberi obat penambah stamina oleh bos, jadi tidak takut tertular," kata salah seorang karyawan.

Kondisi lebih parah di kawasan Bintan Plaza. Di kawasan remang-remang itu, terdapat lebih dari 20 tempat karaoke orang dewasa. Di setiap tempat karaoke tersebut terdapat sejumlah wanita berpakaian seksi yang melayani pelanggannya.

Di lokasi itu juga terdapat cukup banyak pedagang, dan ribuan warga, yang mengunjungi tempat hiburan malam tersebut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas tempat hiburan malam tersebut.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri Budiharto mengatakan, aktivitas di tempat hiburan malam rawan penularan virus corona.

Para karyawan dan tamu saling tidak mengetahui apakah mereka selama beberapa hari ini berhubungan dengan orang tidak terjangkit virus itu atau tidak.

"Kami sudah mengingatkan pihak pengelola tempat hiburan malam untuk berinisiatif menutup usahanya untuk keselamatan dirinya, karyawan dan para tamu," katanya.

Sekretaris Daerah Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat imbauan kepada pihak pengelola tempat hiburan malam untuk tidak beraktivitas sementara untuk mencegah penularan COVID-19.

"Ini jadi atensi kami untuk diambil langkah-langkah terpadu agar pengelola tempat hiburan malam memperhatikan keselamatan dirinya, karyawan dan tamu," ujarnya.

Ia memahami kondisi yang dihadapi pengusaha tempat hiburan malam itu jika usahanya tutup. Dari aspek bisnis tentu hal itu merugikan pengusaha, namun mereka seharusnya memprioritaskan kesehatan mereka.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak berada di tempat keramaian, jaga kesehatan, berolah raga, konsumsi makanan yang sehat," tuturnya.

(heta)