Mahasiswi UM Malang Tewas Dibunuh Oknum Polisi, Fakta Mengejutkan Terungkap: Pelaku Ternyata Kerabat dan Menantu Korban

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham
D'On, Pasuruan — Misteri penemuan mayat perempuan muda di aliran sungai kawasan Purwosari, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, akhirnya terkuak. Korban diketahui bernama Faradilah Amaliah Najwa (21), mahasiswi semester 3 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), warga Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Kasus ini menyita perhatian publik karena pelaku pembunuhan diduga kuat merupakan oknum anggota Polri yang masih memiliki hubungan keluarga dekat dengan korban. Fakta tersebut diungkap langsung oleh Polda Jawa Timur setelah melakukan serangkaian penyelidikan intensif.
Kronologi Penemuan Mayat: Dari Laporan Hilang hingga Fakta Tragis
Warga sekitar Purwosari dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan di aliran sungai pada Senin (15/12/2025). Kondisi korban saat ditemukan sudah tidak bernyawa, dengan sejumlah luka mencurigakan di bagian leher.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya bekas cekikan, mengindikasikan korban meninggal dunia secara tidak wajar. Polisi kemudian bergerak cepat menelusuri identitas korban dan kemungkinan adanya tindak pidana pembunuhan.
Tak butuh waktu lama, identitas korban berhasil dipastikan sebagai Faradilah Amaliah Najwa, seorang mahasiswi yang dikenal aktif dan tidak memiliki riwayat masalah.
Penangkapan Oknum Polisi: Fakta yang Mengguncang
Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur akhirnya mengamankan seorang pria berinisial AS pada Selasa (16/12/2025). AS diketahui berpangkat Bripka dan merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten.
“Selasa, 16 Desember 2025, kami telah mengamankan satu terduga pelaku berinisial AS yang diduga memiliki keterkaitan langsung dengan penyebab meninggalnya korban,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Rabu (17/12/2025).
Lebih mengejutkan lagi, AS bukan orang asing bagi korban. Ia merupakan kerabat dekat sekaligus menantu keluarga korban, sebuah fakta yang menambah luka mendalam bagi pihak keluarga.
Motif Terkuak: Pembunuhan Demi Harta Benda
Dari hasil pemeriksaan sementara dan keterangan saksi-saksi, penyidik mengungkap motif pembunuhan yang tergolong keji dan sadis. Pelaku diduga tergiur menguasai harta benda korban.
Motif tersebut diperkuat oleh keterangan Ramelan, ayah korban, yang mengaku tidak menyangka putrinya menjadi korban kejahatan oleh orang yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.
“Saya terakhir berkomunikasi dengan Faradila hari Minggu (14/12). Tidak ada tanda-tanda apa pun. Besoknya saya justru menerima kabar bahwa anak saya ditemukan meninggal,” tutur Ramelan dengan suara bergetar.
Detik-Detik Terakhir Korban
Berdasarkan hasil penyelidikan, Bripka AS diduga menjemput korban dari kosnya sebelum kejadian pembunuhan. Setelah itu, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di selokan kawasan Pasuruan.
Hasil autopsi sementara menunjukkan korban meninggal akibat cekikan di leher, menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan pembunuhan disengaja.
Proses Hukum dan Penahanan
Saat ini, Bripka AS telah ditahan di Mapolda Jawa Timur bersama sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan penyebab kematian korban. Penyidik masih mendalami peran pelaku secara menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur perencanaan dan pelanggaran kode etik kepolisian.
“Memang benar, terduga pelaku berinisial AS merupakan kerabat korban dan berstatus sebagai anggota Polres Probolinggo Kabupaten. Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif,” tegas Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Luka Mendalam bagi Keluarga dan Dunia Pendidikan
Kematian Faradilah tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengguncang civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang. Korban dikenal sebagai mahasiswa muda dengan masa depan yang masih panjang.
Kasus ini sekaligus menjadi sorotan publik terkait integritas aparat penegak hukum, karena pelaku merupakan anggota Polri yang seharusnya melindungi masyarakat, bukan justru menjadi pelaku kejahatan berat.
Polda Jawa Timur memastikan akan menangani kasus ini secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu, baik dalam proses pidana maupun etik kepolisian.
(Okz)
#Pembunuhan #Kriminal #MahasiswiDibunuhOknumPolisi