Breaking News

Fenomena Aneh di Agam: Satu Batang Pisang Miliki 2 Cabang, 3 Jantung, dan 3 Tandan Buah, Warga Juga Temukan Bunga Mirip Raflesia


D'On, Agam —
Warga Nagari Sitingkah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, digemparkan oleh kemunculan fenomena alam yang tak lazim. Di halaman rumah seorang warga bernama Mina Sari Dewi, tumbuh sebatang pohon pisang yang memiliki dua cabang, tiga jantung, dan tiga tandan buah sekaligus. Tak berhenti di situ, warga sekitar juga mendapati kemunculan bunga aneh yang disebut-sebut mirip Raflesia tidak jauh dari lokasi pohon pisang tersebut.

Fenomena langka ini sontak mengundang perhatian masyarakat setempat. Sejak kabar menyebar dari mulut ke mulut, rumah Mina Sari Dewi tak henti didatangi warga yang ingin melihat keanehan itu secara langsung.

Jantung Pisang Tiga: Keanehan yang Nyaris Mustahil

Menurut penuturan Mina, pohon pisang itu awalnya tumbuh biasa seperti tanaman lainnya di pekarangan rumah. Namun, pada usia tumbuh mendekati berbuah, ia mulai menyadari ada yang berbeda.

“Awalnya saya tidak menyangka apa-apa. Tapi lama-lama terlihat batangnya bercabang dua. Setelah diperhatikan lagi, ternyata setiap cabang mengeluarkan jantung. Bahkan batang utama juga mengeluarkan satu jantung lagi. Jadi totalnya tiga,” ujar Mina.

Biasanya, satu batang pisang hanya menghasilkan satu tandan buah dan satu jantung. Sangat jarang ditemukan satu pohon yang memiliki lebih dari satu jantung, apalagi hingga tiga. Ditambah lagi, pohon tersebut menghasilkan tiga tandan buah yang tumbuh bersamaan, seolah-olah tumbuhan itu memiliki energi berlipat ganda.

Warga yakin fenomena ini bukan sekadar keanehan biasa. Sebagian menganggapnya pertanda baik, sebagian lagi melihatnya sebagai fenomena alam yang patut diteliti.

Muncul Bunga Mirip Raflesia Tak Jauh dari Lokasi

Keanehan tak berhenti sampai di situ. Pada area semak tak jauh dari pohon pisang, warga menemukan bunga besar yang bentuknya mirip Raflesia—bunga yang terkenal langka dan hanya tumbuh di beberapa titik hutan Sumatra.

Walaupun belum dipastikan apakah bunga tersebut benar-benar Raflesia arnoldii atau jenis lain dari keluarga Rafflesiaceae, warga tetap dibuat penasaran.

“Warnanya merah kecoklatan, diameternya besar. Bentuknya seperti yang biasa dilihat di TV tentang bunga Raflesia. Makanya kami kaget, kok bisa muncul di sini,” kata salah seorang warga yang pertama kali menemukannya.

Jika benar bunga itu termasuk jenis Raflesia, maka fenomena ini semakin menambah keunikan kawasan tersebut, mengingat bunga ini biasanya tumbuh di hutan rimba, bukan di pemukiman penduduk.

Warga Berbondong-bondong Datang, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Sejak kabar menyebar, lokasi rumah Mina Sari Dewi menjadi semacam “objek wisata dadakan”. Anak-anak hingga orang dewasa datang silih berganti untuk mengabadikan momen dengan kamera ponsel.

Tokoh masyarakat setempat meminta agar pihak Dinas Pertanian atau Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam turun untuk melakukan pemeriksaan, terutama terkait identifikasi bunga mirip Raflesia dan fenomena botani pada pohon pisang tersebut.

Daya Tarik Baru di Lubuk Basung?

Fenomena ini berpotensi menjadi daya tarik lokal, baik dari sisi penelitian maupun kunjungan masyarakat. Pengamatan terhadap tanaman pisang berkecabng ini bisa membuka wawasan mengenai kemungkinan mutasi alami atau pengaruh lingkungan tertentu.

Di sisi lain, kemunculan bunga mirip Raflesia di kawasan pemukiman membuka diskusi mengenai perubahan ekosistem, migrasi flora langka, hingga kemungkinan adanya habitat tersembunyi di sekitar Sitingkah.

Mina Sari Dewi: Tidak Disangka, Tidak Dirancang

Mina sendiri mengaku tidak melakukan perawatan khusus pada pohon pisangnya.

“Saya rawat seperti biasa saja. Disiram dan dibersihkan sekitar batangnya. Tidak ada pupuk khusus. Tahu-tahu jadinya seperti ini. Aneh tapi ya syukurlah, banyak warga yang datang lihat.”

Fenomena ini kini menjadi bahan pembicaraan hangat di Lubuk Basung. Warga berharap pemerintah atau ahli botani dapat memberikan penjelasan ilmiah atas keanehan tumbuhan unik tersebut.

(Feryadi Pratama)

#Fenomena #Peristiwa #KabupatenAgam