Breaking News

Tragedi di Jalur Batu Hampar: Nazla, Siswi SMP 1 Painan yang Tak Pernah Pulang dari Hiking Sekolah

Siswi SMPN 1 Painan Ditemukan Tewas saat Hiking Sekolah (Dok: KP)

D'On, Pesisir Selatan –
Keceriaan di akhir pekan mendadak berubah menjadi duka mendalam bagi keluarga besar SMP Negeri 1 Painan. Seorang siswi mereka, Nazla Agustian (14), ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan hiking bersama teman-teman sekelasnya, Minggu (1/11/2025).

Nazla, remaja kelas VIII asal Jorong Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan itu, awalnya berangkat penuh semangat. Kegiatan hiking yang digelar di jalur Batu Hampar, Kecamatan Koto XI Tarusan menuju Lubuk Begalung, Kecamatan Bayang, disebut sebagai agenda pembinaan karakter dan petualangan alam yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Namun siapa sangka, perjalanan yang semula penuh tawa itu justru berakhir tragis.

Kehilangan di Tengah Alam

Menurut keterangan sejumlah saksi dan laporan warga setempat, rombongan siswa telah mencapai garis finis sekitar siang hari. Setelah menempuh jalur menantang di perbukitan dan lembah Batu Hampar, sebagian peserta memutuskan beristirahat di sebuah area aliran sungai yang jernih tempat yang biasa digunakan warga setempat untuk mandi atau bersantai.

Nazla bersama tiga rekannya dikabarkan ikut bermain air di sekitar lokasi itu. Mereka tertawa, bercanda, dan saling memercikkan air. Namun, dari empat orang itu, hanya tiga yang kembali ke titik kumpul.
“Setelah mereka selesai mandi, ternyata Nazla tidak terlihat lagi. Awalnya dikira masih di sekitar sana, tapi setelah dicari, tidak ketemu,” ungkap salah satu warga yang ikut dalam proses pencarian awal.

Pencarian Penuh Harap dan Cemas

Begitu laporan hilangnya Nazla diterima, warga, aparat nagari, serta tim TRC BPBD Pesisir Selatan segera dikerahkan ke lokasi. Pencarian dilakukan menyusuri aliran sungai dan semak di sekitar jalur Batu Hampar, yang dikenal memiliki kontur curam serta aliran air cukup deras pada musim hujan.

Suasana semakin mencekam ketika hari mulai beranjak sore. Para relawan dan petugas berupaya menembus medan yang sulit, sementara keluarga korban menunggu dengan cemas di lokasi terdekat.
“Semua berharap Nazla ditemukan dalam keadaan selamat. Tapi sekitar beberapa jam kemudian, kabar duka itu datang,” ujar seorang anggota BPBD dengan nada lirih.

Ditemukan dalam Keadaan Tak Bernyawa

Setelah pencarian intensif selama beberapa jam, sekitar petang hari, tubuh Nazla akhirnya ditemukan tidak jauh dari lokasi ia terakhir terlihat. Diduga kuat korban terseret arus saat bermain di aliran sungai yang licin dan cukup dalam.

Jenazah langsung dievakuasi oleh tim gabungan ke jalan terdekat sebelum dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan medis. Pihak keluarga yang menerima kabar tersebut langsung datang dan tak kuasa menahan tangis.

Sekolah Diselimuti Duka

Kabar meninggalnya Nazla menyebar cepat di kalangan guru dan teman-teman sekolahnya. Ruang kelas yang biasanya ramai mendadak sunyi. Beberapa siswa terlihat menangis ketika mendengar bahwa salah satu sahabat mereka tak akan kembali.
“Dia anak yang ceria, rajin, dan mudah bergaul. Semua orang sayang sama dia,” tutur seorang guru dengan mata berkaca-kaca.

Pihak sekolah menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan luar sekolah agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Pelajaran dari Sebuah Tragedi

Tragedi ini menjadi pengingat bagi banyak pihak bahwa kegiatan di alam terbuka, seindah dan sebermakna apapun, tetap membutuhkan pengawasan ketat dan perencanaan matang. Cuaca, medan, dan keamanan peserta harus menjadi prioritas utama.

Nazla Agustian, gadis 14 tahun yang dikenal ceria itu, kini telah pergi meninggalkan keluarga, guru, dan teman-temannya. Namun kisahnya akan tetap hidup dalam ingatan mereka sebagai kenangan tentang semangat muda yang tak pernah padam, meski langkahnya terhenti di tengah perjalanan alam yang ia cintai.

(Mond)

#Peristiwa #PesisirSelatan #SiswiSMPTewassaatHiking