Tewas Ditembak Curanmor, Hansip Ini Sempat Teriak ‘Maling!’ Sebelum Tumbang di Depan Warga
D'On, Jakarta - Aksi heroik seorang petugas keamanan berakhir tragis di Cakung, Jakarta Timur. AS (42), seorang hansip yang dikenal rajin menjaga lingkungan, tewas ditembak pelaku pencurian sepeda motor pada Sabtu (8/11/2025) dini hari. Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Pelajar, Kampung Baru — sebuah kawasan padat penduduk yang selama ini dikenal cukup tenang, hingga suara letusan senjata api memecah kesunyian subuh.
Dini Hari yang Mencekam
Sekitar pukul 03.30 WIB, suasana perkampungan masih sepi. Sebagian warga baru saja tertidur, sebagian lainnya tengah bersiap salat tahajud. Di tengah keheningan itu, AS yang tengah berpatroli malam memergoki dua pria mencurigakan tengah berusaha membobol kunci motor milik warga di halaman rumah.
Tanpa pikir panjang, naluri pengabdiannya sebagai penjaga keamanan muncul. Ia berteriak lantang, memecah keheningan, “Maling! Maling!” sambil berlari mengejar pelaku yang panik. Namun keberanian itu justru menjadi momen terakhir dalam hidupnya.
“Korban sempat lari sambil teriak maling, tapi pelaku langsung balik badan dan tembak dari jarak dekat. Kami semua kaget, dengar suaranya keras sekali,” tutur Ahmad (38), salah satu warga yang menyaksikan kejadian dari balik jendela rumahnya.
Detik-Detik Penembakan
Menurut kesaksian lain, suara letusan terdengar hanya beberapa detik setelah teriakan korban menggema. “Kami pikir itu petasan, tapi begitu keluar rumah, korban sudah tergeletak bersimbah darah di depan warung,” kata Topik (45), warga lainnya yang turut mengevakuasi jasad AS.
Luka tembak di bagian perut kiri membuat korban kehilangan banyak darah. Ia sempat bergerak pelan, mencoba berbicara, namun napasnya terhenti sebelum sempat mendapat pertolongan.
Di lokasi, petugas menemukan selongsong peluru serta jejak ban motor yang mengarah ke jalan besar. Dari rekaman kamera CCTV milik warga, tampak dua pelaku menembak korban dari jarak sekitar dua meter sebelum melarikan diri menggunakan motor curian.
Polisi Turun Tangan
Kapolres Metro Jakarta Timur bersama tim Inafis segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pagi harinya. Garis polisi dipasang mengelilingi area, sementara warga tampak masih berkumpul dengan wajah tegang dan murka.
“Korban tewas di lokasi akibat luka tembak di bagian perut kiri. Kami menduga pelaku menggunakan senjata api rakitan. Tim gabungan sedang memburu keduanya,” ujar salah satu petugas kepolisian yang enggan disebut namanya.
Polisi kini telah memeriksa sejumlah saksi dan tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan jaringan pencuri kendaraan bermotor (curanmor) lintas wilayah. Petugas juga menelusuri asal-usul senjata api yang digunakan pelaku.
Sosok AS di Mata Warga
Bagi warga Kampung Baru, AS bukan sekadar hansip. Ia dikenal sebagai sosok disiplin yang jarang meninggalkan tugas ronda malam. “Beliau orangnya baik, nggak pernah marah. Setiap malam keliling sambil sapa warga, selalu ingatkan kami biar hati-hati kalau parkir motor,” kenang Topik dengan mata berkaca-kaca.
Jenazah AS telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi sebelum dimakamkan oleh pihak keluarga. Di rumah duka, suasana haru menyelimuti. Istri korban tampak tak kuasa menahan tangis, sementara anak bungsunya yang masih duduk di bangku SD terus bertanya kenapa ayahnya tak pulang dari ronda.
Imbauan Polisi dan Rasa Duka Warga
Kasus ini kembali menjadi pengingat keras bahwa tindak kejahatan bisa terjadi kapan saja, bahkan di lingkungan yang selama ini dianggap aman. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat memarkir kendaraan di luar rumah.
“Kami minta warga segera lapor jika melihat aktivitas mencurigakan, jangan bertindak sendiri,” tegas pihak kepolisian.
Kini, di pojok jalan tempat AS terjatuh, warga menaruh bunga dan lilin kecil sebagai bentuk penghormatan. Keberanian sang hansip mungkin telah merenggut nyawanya, namun juga menjadi simbol pengabdian seorang penjaga lingkungan yang gugur demi melindungi warganya.
(B1)
#Curanmor #Kriminal
