Breaking News

Oknum Polisi dan 7 Anggota TNI Diduga Peras Warga: Kadenpom Batam Tegaskan, “Anggota Sudah Ditahan”

Ilustrasi anggota TNI AD Foto: ANTARA FOTO

D'On, Batam
- Kasus memalukan yang menyeret aparat kembali mencoreng nama institusi berseragam. Kali ini, tujuh anggota TNI dan seorang perwira Polri berpangkat Iptu diduga terlibat dalam aksi pemerasan terhadap warga di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Perbuatan yang seharusnya tak pernah dilakukan oleh penegak hukum itu kini sedang diselidiki serius oleh dua institusi sekaligus Denpom 1/6 Batam dan Propam Polda Kepri.

Penahanan Diam-Diam di Batam

Kabar pertama kali mencuat setelah Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/6 Batam melakukan penahanan terhadap sejumlah anggotanya yang diduga ikut dalam aksi tersebut.
Komandan Denpom 1/6 Batam, Letkol CPM Dela Guslapa Partadimadja, membenarkan langkah itu, meski belum mau membeberkan detail kasusnya.

“Kami belum bisa memberikan statement. Tunggu saja, anggota sudah ditahan,” ujarnya singkat namun tegas, Rabu (5/11).

Sumber internal menyebutkan, ketujuh anggota TNI yang diamankan masing-masing berinisial Serka JS, Serda RI, Pratu RE, Pratu AH, Pratu RI, Pratu JI, dan Prada MG.
Sementara dari pihak kepolisian, nama Iptu TS, perwira yang bertugas di Subdit I Direktorat Narkoba Polda Kepri, ikut terseret dalam dugaan pemerasan tersebut.

Institusi Guncang: Polda Kepri Bereaksi

Tindakan yang dilakukan oknum ini sontak memicu perhatian serius dari jajaran Polda Kepri.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Pandra Zahwani Arsyad, menyampaikan bahwa Kapolda Kepri telah memberikan atensi khusus terhadap penanganan kasus ini.

“Kapolda Kepri sangat menyesalkan tindakan yang mencoreng nama baik institusi Polri. Kasus ini menjadi perhatian penuh,” ujarnya.

Menurut Pandra, Iptu TS kini sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Propam Polda Kepri.

“Kami tidak akan menutup-nutupi. Ini bagian dari komitmen Polri dalam menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.

Dugaan Aksi Pemerasan

Meski aparat belum merinci kronologi peristiwa, sumber lapangan menyebutkan aksi pemerasan itu terjadi saat para oknum tersebut sedang menjalankan kegiatan di luar tugas resmi.
Mereka diduga mengintimidasi korban dan meminta sejumlah uang dengan dalih penanganan kasus narkoba, namun hingga kini nominal yang diminta belum diungkapkan.

Kasus ini kini tengah menjadi perhatian luas karena melibatkan dua institusi yang seharusnya menjadi garda depan penegakan hukum.
Publik menanti langkah tegas dari TNI dan Polri dua lembaga yang kerap menyerukan profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas.

Penegasan: Tak Ada Toleransi untuk Oknum

Langkah cepat Denpom dan Propam untuk menahan serta memeriksa para terduga pelaku dipandang sebagai sinyal kuat bahwa tidak ada ruang bagi aparat nakal untuk bersembunyi di balik seragam.

TNI dan Polri sama-sama berjanji akan menuntaskan kasus ini secara transparan, agar kepercayaan masyarakat tidak semakin terkikis.
Kini, bola panas ada di tangan penyidik militer dan Propam dan publik menunggu: apakah kasus ini benar-benar akan dibuka seterang-terangnya, atau berakhir di meja senyap seperti banyak kasus serupa sebelumnya.

(Abrol)

#TNI #Polisi #Pemerasan #Kriminal