Breaking News

Ngeri! ODGJ Mengamuk, 13 Warga Jadi Korban Bacokan Golok

Korban pembacokan yang dilakukan ODGJ di Purwakarta dirawat di rumah sakit, Minggu 16 November 2025.

D'On, Purwakarta
- Malam di Desa Cimara Hilir, Kecamatan Maniis, Purwakarta, yang awalnya tenang berubah menjadi arena kepanikan dan jeritan. Pada Minggu (16/11/2025) malam, seorang pria diduga ODGJ, Deni Supriayani, tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga dengan sebilah golok—menyisakan 13 orang bersimbah darah, lima di antaranya menderita luka serius.

Amukan Tanpa Kendali yang Mengguncang Satu Kampung

Warga sama sekali tidak menyangka bahwa keributan kecil antara Deni dan orang tuanya sore itu akan berakhir tragis. Menurut informasi dari warga, pelaku diduga kambuh setelah berselisih dengan ayahnya di rumah. Dalam kondisi emosional dan tidak stabil, ia meraih golok yang tersimpan di rumahnya dan langsung mengayunkannya ke arah sang ayah. Beruntung, tebasan itu meleset.

Namun mimpi buruk baru dimulai.

Gagal melukai ayahnya, Deni keluar rumah dengan golok masih di tangan. Dalam kondisi tak terkendali, ia menyasar siapa pun yang ditemuinya di jalan desa.

Tak butuh waktu lama, teriakan panik membahana di gang-gang sempit Cimara Hilir.

“Tiba-Tiba Dibacok dari Belakang” Cerita Mencekam Para Korban

Salah satu korban, Nia, masih gemetar ketika mencoba mengingat detik-detik menyeramkan itu.

“Pas saya lagi nanjak di gang, orangnya langsung membacok pakai golok ke bahu. Tidak terasa, tiba-tiba tidak bisa digerakkan, darah bercucuran. Ditolong warga, langsung dipegangin tangannya… Baru kali ini ketemu kejadian begini,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Indi, korban lainnya, juga tak pernah membayangkan akan terkapar begitu saja di pos ronda tempat ia biasa nongkrong.

“Awalnya saya duduk di pos ronda, tiba-tiba datang mukul bawa golok. Saya langsung ambruk. Tahu bawa golok, cuma nggak tahu pas nebasnya,” ujarnya.

Korban lain yang melintas dengan sepeda motor bahkan tidak sempat menghindar. Tanpa ampun, pelaku menyabetkan goloknya ke siapa saja yang melintas di jalan desa.

Empat Korban Luka Parah, Dirawat di Dua Rumah Sakit

Empat korban mengalami luka parah pada bagian vital: kepala, bahu, dan leher. Mereka dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta dan RSUD Cianjur dalam kondisi berlumuran darah.

“Di rumah sakit ada empat orang korban. Semua luka akibat senjata tajam golok. Kondisinya sadar, sedang mendapatkan penanganan intensif,” jelas Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.

Riwayat Gangguan Jiwa dan Pemicu Amukan

Cedin, perangkat Desa Cirama Hilir, mengungkap bahwa Deni pernah dirawat di RSJ Cisarua dan dinyatakan membaik. Namun setelah kembali ke rumah, kondisi emosionalnya kembali tidak stabil.

“Sudah pernah dirawat. Pulang ke rumah, katanya sudah sembuh. Tapi kumat lagi. Katanya karena kurang kasih sayang keluarga,” ujarnya lirih.

Saat kambuh, pelaku berjalan sendirian dari perbatasan desa sambil membawa golok. Siapa pun yang kebetulan lewat dianggap sebagai ancaman.

Warga Menghadang Pelaku Ditangkap Setelah Kejar-Kejaran Dramatis

Setelah membuat 13 warga terluka, Deni berusaha kabur ke arah kebun. Puluhan warga yang marah dan panik kemudian mengejarnya. Dalam kejar-kejaran dramatis di tengah gelap malam, warga berhasil menangkap pelaku dan menyerahkannya ke Mapolsek Maniis.

Tak lama kemudian, aparat kepolisian bersama puskesmas dan dinas sosial membawa Deni ke RSJ Cisarua Bandung untuk mendapatkan perawatan kejiwaan lanjutan.

(B1)

#ODGJ #Peristiwa