Breaking News

KPK Tambah 23 Penyidik dan Penyelidik Baru, Ketua KPK Ingatkan: Korupsi Kini Tak Lagi “Tatap Muka”

Ketua KPK Setyo Budiyanto melantik 23 penyelidik dan penyidik baru KPK. Foto: Dok. KPK

D'On, Jakarta
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memperkuat barisan penegak hukumnya dengan melantik 23 personel baru yang terdiri atas 10 penyelidik dan 13 penyidik. Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan itu digelar secara khidmat di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/11), dipimpin langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto.

Dalam suasana penuh haru dan semangat, para penyidik serta penyelidik baru berdiri tegak di hadapan pimpinan lembaga antirasuah itu, mengucapkan sumpah untuk menjaga integritas dan menjunjung tinggi keadilan. Bagi mereka, momen ini bukan sekadar pengukuhan jabatan, melainkan pintu masuk menuju dunia penegakan hukum yang sarat tanggung jawab dan tekanan moral.

Momentum Regenerasi dan Penegasan Nilai Integritas

Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan, pelantikan tersebut bukanlah sekadar seremonial pergantian personel, melainkan bentuk regenerasi nilai dalam tubuh lembaga antikorupsi. Menurutnya, semangat pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti pada satu masa, satu tim, atau satu generasi saja.

“Proses menjadi penyidik dan penyelidik bukan hal yang mudah. Saudara-saudara tidak hanya dituntut untuk mengungkap fakta, tetapi juga untuk menjaga marwah hukum, keadilan, dan integritas lembaga di tengah tantangan yang semakin kompleks,” ujar Setyo dalam sambutannya.

Ia mengingatkan bahwa tugas para aparat penegak hukum KPK bukan hanya mencari bukti dan menyusun berkas perkara, tetapi juga menegakkan nilai-nilai moral dan kejujuran di tengah lingkungan yang terus berubah. “Kita tidak sedang hanya bekerja, tapi sedang menjaga kepercayaan publik terhadap hukum dan keadilan,” imbuhnya.

Modus Korupsi Kian Canggih: “Tidak Lagi Face to Face”

Dalam kesempatan itu, Setyo juga menyoroti perubahan drastis dalam pola kejahatan korupsi. Jika dulu transaksi suap atau gratifikasi dilakukan secara langsung, kini praktik haram tersebut semakin sulit dilacak karena bertransformasi ke bentuk digital dan terselubung.

“Dulu dilakukan secara face to face, sekarang berbeda,” ujarnya dengan nada tegas. “Modus korupsi kini bisa melalui sistem elektronik, jalur komunikasi terenkripsi, bahkan lewat transaksi lintas negara. Maka kemampuan adaptif dan pemahaman teknologi menjadi kunci utama agar kita bisa menghadapi perubahan ini.”

Setyo menekankan bahwa penyidik dan penyelidik KPK harus memiliki kemampuan digital forensik, kecerdasan analisis data, serta pemahaman terhadap teknologi keuangan modern, termasuk sistem pembayaran digital dan kripto. Hal ini penting agar setiap berkas perkara yang disusun benar-benar matang dan penuntutan di pengadilan bisa dilakukan secara maksimal.

Penegakan Hukum yang Humanis dan Berkeadilan

Selain kemampuan teknis, Ketua KPK juga mengingatkan pentingnya sisi humanis dalam penegakan hukum. Ia menekankan bahwa semangat pemberantasan korupsi harus tetap berpijak pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

“Kita menegakkan hukum bukan untuk menakuti, tetapi untuk menegakkan keadilan. Penindakan harus dilakukan dengan profesionalisme, bukan emosi,” katanya.

Ia berharap kehadiran 23 personel baru ini dapat memperkuat kerja KPK dalam menelusuri setiap aliran dana mencurigakan, mengungkap praktik korupsi di berbagai sektor, serta menegakkan hukum dengan cara yang bersih dan berintegritas.

Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Zaman

Penambahan tenaga baru di bidang penindakan ini disebut sebagai bagian dari strategi KPK dalam merespons tantangan pemberantasan korupsi yang semakin kompleks dan dinamis. Dengan perkembangan teknologi informasi, metode pencucian uang, hingga kolaborasi lintas lembaga yang semakin penting, KPK membutuhkan sumber daya manusia yang adaptif, cerdas, dan berkomitmen tinggi.

“Dengan penambahan personel ini, kami berharap kerja-kerja penyelidikan dan penyidikan semakin tajam, profesional, serta berkeadilan,” ujar Setyo.

Langkah ini juga diharapkan mampu memperkuat fondasi lembaga dalam menghadapi berbagai bentuk kejahatan korupsi  dari yang konvensional hingga berbasis digital.

Harapan di Balik Sumpah Jabatan

Upacara pelantikan ditutup dengan pengucapan sumpah jabatan yang diikuti seluruh penyidik dan penyelidik baru. Suasana hening menyelimuti ruangan saat para pegawai KPK itu mengangkat tangan kanan mereka, menegaskan komitmen untuk bekerja jujur, disiplin, dan tidak menyalahgunakan kewenangan.

Bagi Ketua KPK, momen tersebut adalah simbol pengabdian dan pengingat bahwa pemberantasan korupsi adalah perjuangan panjang yang menuntut integritas tanpa kompromi.

“Korupsi bisa berubah bentuk, tapi nilai kejujuran tidak boleh berubah,” tutup Setyo dengan lantang, diikuti tepuk tangan seluruh hadirin di Gedung Merah Putih.

(K)

#KPK #Nasional #Korupsi