Avanza Terjun ke Jurang 20 Meter di Kelok S Solok: Empat Orang Luka-Luka, Jalan Licin Jadi Pemicu

Akibat Jalan Licin Sebuah Minibus Terjun ke Jurang (Dok: Ist)
D'On, Solok - Suasana pagi yang semula tenang di kawasan perbukitan Gunung Talang mendadak gempar. Sebuah mobil Toyota Avanza berpelat nomor BA 1945 HA terjun bebas ke jurang sedalam 20 meter di Kelok S, Jalan Lingkar Solok–Padang, tepatnya di Jorong Linjuang Koto Tinggi, Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, pada Selasa (4/11) sekitar pukul 09.00 WIB.
Mobil yang dikemudikan oleh Juliadi (40), warga Kabupaten Solok, melaju dari arah Kota Solok menuju Padang dengan kecepatan tinggi. Namun nahas, saat melintasi tikungan tajam di kawasan Kelok S yang terkenal rawan kecelakaan itu, kendaraan tiba-tiba hilang kendali dan meluncur deras ke jurang di sisi kiri jalan.
Detik-detik Kecelakaan
Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Solok, Iptu Rido, insiden bermula ketika hujan gerimis turun membasahi permukaan jalan yang licin. Kondisi jalan di Kelok S yang menurun dan berkelok tajam membuat pengemudi kehilangan kendali atas laju kendaraan.
“Benar, satu unit Toyota Avanza mengalami kecelakaan out of control di tikungan Kelok S wilayah Gunung Talang. Mobil kehilangan kendali dan masuk ke jurang akibat kondisi jalan yang licin dan menurun,” jelas Iptu Rido.
Dugaan sementara, kendaraan mengalami slip pada roda bagian depan saat menikung tajam. Sopir berupaya mengendalikan setir, namun karena momentum terlalu besar dan jalan menurun, mobil tak lagi dapat dikendalikan. Hanya dalam hitungan detik, Avanza tersebut terperosok ke jurang sedalam sekitar 20 meter, menghantam semak dan bebatuan di dasar lembah.
Warga Berlarian Memberi Pertolongan
Warga Jorong Linjuang yang mendengar suara benturan keras segera berhamburan menuju lokasi kejadian. Mereka menemukan mobil dalam kondisi ringsek parah, bagian depan nyaris remuk, sementara empat penumpang di dalamnya masih terjebak.
Tanpa menunggu lama, warga bersama pengendara lain yang melintas bergotong royong mengevakuasi korban. Dengan peralatan seadanya, mereka menuruni tebing curam menggunakan tali dan bambu untuk mencapai posisi mobil di dasar jurang.
Beberapa korban tampak kesakitan dengan luka di kepala dan tubuh. Setelah berhasil dievakuasi, mereka langsung dilarikan ke RSUD Arosuka menggunakan mobil warga dan ambulans yang datang tak lama kemudian.
Identitas Korban
Selain pengemudi Juliadi (40), mobil tersebut membawa tiga penumpang lainnya, yaitu:
- Sri Rahma Ningsih (29), warga Kota Solok, mengalami luka di bagian kepala.
- Khaira Azzami Hamidah (3), balita yang merupakan anak dari Sri Rahma Ningsih, mengalami memar di lengan.
- Hamdi Afdila (30), warga Kabupaten Solok, mengalami luka lecet di tangan dan kaki.
“Seluruh korban sudah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Arosuka. Syukurlah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” terang Iptu Rido.
Kondisi Mobil dan Lokasi
Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Juliadi mengalami kerusakan cukup parah. Bagian depan hancur, kaca pecah, dan bodi kendaraan ringsek akibat benturan keras dengan batu dan tanah di dasar jurang.
Petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Solok bersama warga setempat kemudian melakukan proses evakuasi kendaraan menggunakan alat derek. Proses tersebut berlangsung dramatis dan memakan waktu hampir dua jam karena medan yang sulit dan curam.
Jalur Rawan di Tengah Cuaca Ekstrem
Menurut catatan Satlantas Polres Solok, Kelok S di kawasan Gunung Talang merupakan salah satu titik rawan kecelakaan di jalur Solok–Padang. Tikungan tajam, jalanan menurun, serta curah hujan tinggi membuat kawasan ini sering menjadi lokasi mobil kehilangan kendali.
Iptu Rido mengimbau seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati, terutama saat melintasi jalur pegunungan dengan kondisi cuaca tak menentu.
“Cuaca belakangan ini cukup ekstrem. Jalan basah dan licin bisa menjadi jebakan bagi pengemudi yang melaju terlalu cepat. Kami mengingatkan agar pengendara mengutamakan keselamatan daripada kecepatan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian akan memasang rambu peringatan tambahan dan memperkuat patroli di titik-titik rawan untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa.
Suara Warga
Beberapa warga sekitar mengaku bahwa tikungan di Kelok S sudah lama dikenal sebagai “jalur maut”. Banyak kendaraan, terutama mobil pribadi dan truk, yang kehilangan kendali di tempat itu.
“Kalau musim hujan begini, hampir tiap bulan ada saja kendaraan tergelincir. Jalannya sempit, menurun, dan licin,” ujar Arifin (52), warga setempat yang ikut mengevakuasi korban.
Warga berharap pemerintah daerah segera memperlebar jalan dan memasang pembatas beton di sisi jurang agar lebih aman bagi pengguna jalan.
(Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #SitinjauLauik