Breaking News

Puluhan Aspirasi Warga Mengalir ke DPRD Dharmasraya dalam Kegiatan “Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri”

DPRD Dharmasraya Tampung Aspirasi Warah di Kegiatan Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri (Dok: Ist)

D'On, Dharmasraya
— Di tengah semaraknya kegiatan Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri yang berlangsung selama lima hari, 20 hingga 24 Oktober 2025, di pelataran Kantor Kejaksaan Negeri Dharmasraya, suara rakyat bergema lantang. Tak hanya menjadi ajang kebersamaan lintas lembaga dan masyarakat, kegiatan ini juga menjelma menjadi ruang terbuka bagi warga untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dharmasraya.

Dari pagi hingga sore, tenda-tenda pelayanan publik berdiri rapi. Di salah satu sudutnya, stand DPRD Dharmasraya tampak ramai dikunjungi warga dari berbagai nagari. Ada yang datang membawa surat usulan, ada pula yang menyampaikan gagasan secara lisan. Mereka datang bukan sekadar ingin didengar, tetapi berharap aspirasinya bisa menjadi langkah nyata dalam pembangunan daerah.

Aspirasi yang Mengalir: Dari Jalan Rusak hingga Literasi Tiga Bahasa

Selama kegiatan berlangsung, puluhan aspirasi berhasil dijaring oleh tim DPRD. Ide dan harapan warga mencerminkan semangat partisipasi yang kuat dalam membangun Dharmasraya yang lebih maju.

Salah satu usulan yang paling menarik perhatian datang dari kalangan pendidik dan pemerhati budaya. Mereka mengajukan penguatan literasi tiga bahasa di lingkungan pendidikan  Bahasa Indonesia, Bahasa Ibu (Minangkabau), dan Bahasa Inggris.

“Anak-anak kita perlu dibiasakan berbahasa ibu agar tidak kehilangan akar budaya, tapi juga harus siap menghadapi dunia global dengan kemampuan bahasa Inggris,” tulis salah satu warga dalam surat aspirasinya.

Bersamaan dengan itu, muncul pula gagasan pelestarian budaya lokal melalui penerapan hari berbahasa Minangkabau di sekolah dan kebiasaan berpakaian batik khas Dharmasraya pada kegiatan resmi. Usulan ini dinilai sebagai langkah kecil namun bermakna untuk memperkuat jati diri generasi muda di tengah derasnya arus modernisasi.

Jalan Rigid Beton Jadi Harapan Warga Sungai Kambut

Dari wilayah Jorong Cibaru Panjang, Nagari Sungai Kambut, aspirasi datang dalam bentuk kebutuhan mendesak: pembangunan jalan rigid beton yang menghubungkan Cibaru Panjang dengan Pulau Sungai. Ruas jalan tersebut merupakan jalur vital yang setiap hari dilalui warga untuk bekerja, bersekolah, dan mengangkut hasil pertanian.

“Kami berharap jalan ini bisa segera dibangun karena kondisinya sudah rusak parah. Saat hujan, kendaraan sering terjebak lumpur,” ungkap salah seorang warga yang hadir di lokasi kegiatan.

Permohonan ini menggambarkan betapa pentingnya infrastruktur dasar dalam menunjang aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan. Bagi warga, jalan bukan sekadar fasilitas, tetapi nadi penggerak kehidupan sehari-hari.

Suara Hati untuk Kaum Lansia

Tak hanya soal pembangunan fisik, aspirasi juga datang dari sisi kemanusiaan. Seorang warga bernama Mesta Putri Nurhayu menyampaikan usulan yang menyentuh hati. Ia meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap para lanjut usia (lansia) yang sudah tidak produktif.

“Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan lansia yang ada di sekitar kita. Mereka sudah tidak lagi mampu bekerja, tapi tetap butuh perhatian dan kasih sayang,” tulis Mesta dalam suratnya.

Baginya, perhatian kecil seperti bantuan sosial rutin, uang saku, atau kegiatan sosial untuk lansia akan sangat berarti. Aspirasi ini menjadi pengingat bahwa pembangunan sejati tak hanya diukur dari infrastruktur yang berdiri, tetapi juga dari sejauh mana kesejahteraan sosial dirasakan hingga ke lapisan masyarakat paling rentan.

DPRD Siap Tindaklanjuti Semua Aspirasi

Plt. Sekretaris DPRD Dharmasraya, Irwan Zamrud, mengungkapkan bahwa selama kegiatan berlangsung, puluhan aspirasi telah berhasil dihimpun. Semua masukan itu, katanya, akan segera disampaikan kepada pimpinan DPRD untuk diteruskan kepada pihak eksekutif.

“Puluhan aspirasi yang sudah kami terima akan kami laporkan kepada pimpinan DPRD. Selanjutnya, seluruh usulan ini akan diteruskan kepada pihak eksekutif untuk dibahas lebih lanjut,” ujar Irwan Zamrud di Pulau Punjung, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, kegiatan seperti Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri menjadi wadah yang efektif untuk membangun komunikasi langsung antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat. Melalui forum semacam ini, kebijakan pembangunan bisa lebih tepat sasaran karena bersumber dari kebutuhan riil warga.

Ketua DPRD: Bukti Nyata Kedekatan Wakil Rakyat dan Masyarakat

Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, juga menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Ia menilai, partisipasi aktif warga dalam menyampaikan aspirasi adalah bukti bahwa kepercayaan publik terhadap DPRD terus tumbuh.

“Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya. Semua masukan ini sangat berharga dan akan menjadi acuan bagi DPRD dalam memperjuangkan kebijakan dan program pembangunan yang berpihak kepada rakyat,” ujar Jemi.

Ia menegaskan bahwa DPRD Dharmasraya akan terus berkomitmen menjaga semangat representasi rakyat dengan turun langsung ke lapangan, mendengar, dan memperjuangkan suara masyarakat hingga ke meja kebijakan.

Momentum Kolaborasi dan Harapan Baru untuk Dharmasraya

Kegiatan Dharmasraya Bersatu Bhakti Negeri tahun ini bukan sekadar agenda seremonial. Ia menjadi simbol sinergi antara lembaga, pemerintah, dan masyarakat yang saling mendukung dalam membangun daerah. Dari pelataran Kejaksaan Negeri Dharmasraya, suara-suara aspiratif warga kini telah terhimpun  membawa harapan agar setiap gagasan bisa diwujudkan menjadi langkah nyata menuju Dharmasraya yang lebih maju, berbudaya, dan sejahtera.

(Papa Juan)

#DharmasrayaBersatuBhaktiNegeri #DPRDDharmasraya #KabupatenDharmasraya