Breaking News

Ninja Sawit Diringkus Warga, Sudah 4 Kali Nyuri Tak Tobat Mobilnya Dibakar Massa!

Warga bakar mobil ninja sawit

D'On, Mukomuko, Bengkulu —
Aksi pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, kembali berakhir ricuh. Seorang pria yang dikenal warga sebagai “ninja sawit” tertangkap basah saat sedang memanen buah sawit milik warga. Namun kali ini, kesabaran warga benar-benar habis. Mobil yang digunakan pelaku pun dibakar massa hingga hangus sebagian.

Pelaku diketahui berinisial JS (25), warga Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh. Menurut warga, ini bukan kali pertama JS melakukan aksi serupa. Ia sudah empat kali tertangkap mencuri sawit, namun tak pernah jera.

“Pernah diperkarakan dan hanya dijatuhi pidana ringan. Tapi sepertinya tidak kapok. Sekarang terulang lagi,” ujar Heriyadi, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Pondok Suguh, Jumat (24/10/2025).

Aksi Dini Hari yang Berujung Panas

Peristiwa terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, JS diketahui masuk ke kebun warga dan memanen buah sawit milik orang lain. Ia menggunakan mobil Grand Max milik rekannya, Ujang, warga Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Teramang Jaya.

Warga yang sudah curiga sejak lama melihat gerak-gerik mencurigakan di area kebun. Begitu mendengar suara kendaraan di tengah kegelapan subuh, sejumlah warga langsung melakukan pengejaran.

“Dia ini sudah sering kami peringatkan. Begitu tahu mobilnya masuk kebun pagi buta, warga langsung gerak,” kata salah satu warga yang ikut dalam pengejaran.

Pelaku akhirnya terkejar dan ditangkap warga. Saat itulah emosi masyarakat yang sudah lama menumpuk meledak. Mobil Grand Max yang digunakan pelaku menjadi sasaran. Dalam hitungan menit, api berkobar melahap bodi kendaraan hingga terbakar sebagian.

Polisi Turun Tangan Redam Amarah Warga

Kapolsek Pondok Suguh, IPTU Indra Horas M Tampubolon, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, begitu laporan masuk, polisi langsung bergerak cepat ke lokasi untuk mengamankan situasi.

“Benar, ada kejadian pembakaran mobil yang digunakan pelaku pencurian sawit di Desa Tunggang. Pelaku sudah kami amankan dan situasi kini telah kondusif,” ujar Indra kepada wartawan.

Polisi bersama aparat desa berupaya menenangkan warga yang tersulut emosi, sekaligus memastikan api tidak menjalar ke area kebun di sekitarnya. Setelah kondisi terkendali, JS langsung dibawa ke Mapolsek Pondok Suguh untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Mobil Hangus, Barang Bukti Diamankan

Meski mobil Grand Max tersebut rusak berat akibat dibakar, polisi tetap mengamankan kendaraan itu sebagai barang bukti. Selain itu, sejumlah tandan buah sawit hasil curian juga diamankan untuk kepentingan penyelidikan.

“Barang bukti mobil yang terbakar sebagian sudah kami bawa ke Polsek. Proses penyelidikan sedang berjalan untuk mengusut peran pelaku dan pemilik kendaraan,” jelas Indra.

Warga Resah, Polisi Ingatkan Jangan Main Hakim Sendiri

Aksi main hakim sendiri ini menjadi sorotan aparat. Kapolsek mengakui keresahan warga sangat beralasan, karena kasus pencurian sawit di wilayah Pondok Suguh memang marak belakangan ini. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan membakar atau menghakimi pelaku tetap tidak dibenarkan secara hukum.

“Kami memahami kemarahan warga, tapi tindakan main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan. Semua proses hukum tetap harus diserahkan kepada kepolisian,” tegas Indra.

Polisi kini masih menjaga lokasi kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balasan atau ketegangan baru di desa tersebut. Sementara itu, warga berharap aparat benar-benar menindak tegas pelaku agar tidak terulang lagi kasus serupa.

“Sudah Sering Nyuri, Tapi Ringan Hukuman”

Sejumlah warga menilai lemahnya hukuman membuat pelaku seperti JS tak kapok. Beberapa tahun terakhir, banyak kasus pencurian sawit yang hanya berujung pidana ringan, bahkan sebagian pelaku kembali berkeliaran tak lama setelah ditahan.

“Kalau begini terus, kami sebagai petani kecil yang rugi. Sawit kami dicuri, pelakunya ditangkap tapi keluar lagi. Akhirnya warga marah,” ujar seorang petani dengan nada kesal.

Bagi warga Desa Tunggang dan sekitarnya, aksi pembakaran mobil itu bukan semata bentuk pelampiasan, melainkan sinyal kuat bahwa masyarakat sudah jengah dan butuh keadilan nyata.

Situasi Kini Kondusif

Hingga Jumat malam, situasi di Desa Tunggang dilaporkan berangsur tenang. Polisi masih bersiaga di lokasi, sementara pelaku JS menjalani pemeriksaan di Mapolsek Pondok Suguh.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para ninja sawit lainnya di Mukomuko: kesabaran warga telah habis.

(L6)

#NinjaSawit #Pencurian #Kriminal