Breaking News

Kisah Pilu Diah Ayu, Pekerja Migran Asal Blitar yang Jadi Korban Penyiksaan Sesama WNI di Malaysia

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha dalam Press Briefing Capaian Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri Tahun 2024 di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (13/2/2025).

D'On, Malaysia
- Tragedi memilukan menimpa seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Diah Ayu Kurniasari, atau yang akrab disapa DAK, di Malaysia. Di tanah rantau tempatnya mencari nafkah, perempuan asal Blitar, Jawa Timur, itu justru mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh sesama warga Indonesia.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada 7 Oktober 2025, di sebuah kawasan tempat Diah Ayu tinggal dan bekerja di Malaysia. Menurut keterangan resmi Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Diah Ayu menjadi korban kekerasan yang diduga dilatarbelakangi oleh masalah pribadi antara dirinya dan para pelaku.

“Dari komunikasi yang kami lakukan, diperoleh informasi bahwa korban DAK mengalami penyiksaan oleh sesama WNI dengan alasan pribadi pada 7 Oktober 2025. Beruntung, warga setempat segera menolong dan membawa korban ke RS Kuala Lumpur untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Judha dalam keterangannya, Rabu (15/10).

Meski belum dijelaskan secara rinci apa motif pribadi di balik penyiksaan itu, kondisi Diah Ayu sempat memprihatinkan. Tubuhnya dipenuhi luka akibat penganiayaan, hingga akhirnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Namun, di tengah luka dan trauma yang masih membekas, kabar baik datang: Diah kini sudah mulai pulih.

“Saat ini DAK dapat berkomunikasi dengan baik dan sudah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda,” tambah Judha.

Pelaku Ditangkap: Tiga WNI dan Tiga Pemegang IC Malaysia

Kasus penyiksaan yang dialami Diah Ayu tak berhenti di meja rumah sakit. KBRI Kuala Lumpur bergerak cepat, tidak hanya memastikan perawatan korban berjalan optimal, tetapi juga mendorong proses hukum berjalan adil.

Melalui koordinasi intensif dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM), otoritas setempat berhasil menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam penyiksaan tersebut. Mereka terdiri dari tiga WNI dan tiga warga Malaysia pemegang kartu identitas (IC).

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku utama diduga merupakan sesama WNI — sebuah fakta yang semakin menambah pilu tragedi ini.

“Enam pelaku sudah ditahan untuk kepentingan investigasi. Dari indikasi awal, pelaku utama adalah WNI,” kata Judha.

KBRI Kuala Lumpur Siapkan Pendampingan Hukum

Dalam upaya memberikan keadilan bagi Diah Ayu, KBRI Kuala Lumpur telah menyiapkan kuasa hukum khusus untuk mendampingi korban selama proses hukum berlangsung. Tim hukum tersebut akan memastikan Diah mendapatkan perlindungan dan hak-haknya terpenuhi di negeri orang.

“KBRI akan terus memantau proses hukum kasus ini, termasuk memberikan pendampingan hukum bagi korban,” ujar Judha menegaskan.

Selain memantau jalannya penyelidikan, pihak KBRI juga terus berkoordinasi dengan rumah sakit untuk memastikan pemulihan fisik dan mental Diah berjalan baik.

Imbauan untuk WNI di Luar Negeri

Kasus Diah Ayu menjadi pengingat pahit bahwa tantangan pekerja migran di luar negeri tak hanya datang dari majikan atau pihak asing, tetapi juga bisa muncul dari sesama rekan senegara.
Kementerian Luar Negeri pun kembali menegaskan pentingnya menjaga sikap, solidaritas, dan mematuhi hukum di negara tempat bekerja.

“Kemlu selalu mengimbau WNI di luar negeri untuk menjaga perilaku, menghindari konflik pribadi, dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum setempat,” tutur Judha.

Catatan Kelam dari Negeri Jiran

Bagi banyak pekerja migran seperti Diah Ayu, Malaysia adalah tempat untuk mengubah nasib, menjemput harapan, dan membantu keluarga di tanah air. Namun, kisahnya kini menjadi pengingat pahit tentang rapuhnya perlindungan sosial dan psikologis di rantau.
Di balik semangat bekerja keras demi keluarga, mereka sering kali harus menghadapi tekanan, persaingan, bahkan kekerasan yang datang dari arah yang tak terduga.

Meski begitu, keberanian Diah untuk bertahan dan bangkit dari luka menunjukkan bahwa semangat para pekerja migran Indonesia tak mudah dipadamkan.
Kini, semua mata tertuju pada proses hukum yang berjalan menanti keadilan ditegakkan bagi Diah, dan agar peristiwa serupa tak lagi terjadi di antara sesama anak bangsa di perantauan.

(K)

#TKWDisiksa #PekerjaMigranIndonesia #Penyiksaan #Kriminal #Malaysia #Internasional