Era Baru Tinju Amatir Indonesia Dimulai: Perbati Sumbar Dilantik di Bali, Tegaskan Komitmen Bangkitkan Semangat dari Ranah Minang
Ketua Perbati Prov Sumbar Joni Sikumbang (Dok: Ist)
D'On, Denpasar, Bali – Sabtu pagi, 4 Oktober 2025, langit Denpasar terasa berbeda. Di tengah riuhnya denyut pariwisata Pulau Dewata, semangat yang tak kalah membara datang dari arena olahraga tepatnya dari dunia tinju amatir Indonesia. Di kota yang sarat pesona budaya itu, semangat juang dari Ranah Minang ikut berpadu dalam satu momentum bersejarah: Pelantikan Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbati Indonesia Boxing Sumatera Barat masa bakti 2025–2029.
Di tengah sorotan lampu dan gegap gempita para insan olahraga, pelantikan ini menjadi lebih dari sekadar acara formal. Ia menjelma sebagai simbol kebangkitan baru olahraga tinju Indonesia sebuah tekad bersama untuk menyalakan kembali bara perjuangan di atas ring, mulai dari tingkat daerah hingga kancah dunia.
Pelantikan Serentak di Bali: Simbol Soliditas dan Transformasi
Pelantikan Pengprov Perbati se-Indonesia, termasuk Sumatera Barat, digelar serentak bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perbati 2025. Di sinilah arah masa depan tinju amatir Indonesia dibahas, dibentuk, dan dipertegas.
Pengprov Sumatera Barat sendiri kini resmi dikomandoi oleh Joni Putera, S.H., atau yang lebih dikenal di kalangan olahraga dan dunia usaha sebagai Joni Sikumbang—sosok muda yang dikenal energik, visioner, dan tak asing dengan atmosfer kompetisi.
Joni memimpin jajaran pengurus yang terdiri dari para profesional dan pecinta tinju dari berbagai latar belakang—dari Komisi Teknik dan Pelatihan hingga Komisi Hukum dan Advokasi—membentuk satu kekuatan kolektif yang siap mengibarkan panji kebangkitan tinju Minang.
Dihadiri Tokoh Nasional dan Internasional: Bukti Pengakuan dan Keseriusan
Suasana pelantikan kian khidmat ketika satu per satu tokoh penting dunia olahraga nasional dan internasional memasuki ruangan. Hadir Ketua Umum Perbati Pusat, Ray Zulham Farras Nugraha, yang kini dikenal sebagai motor penggerak perubahan besar dalam tubuh organisasi tinju amatir Indonesia.
Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Asian Boxing, Ali Salameh, Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan Deputi III Kemenpora, Dr. Surono, serta sejumlah legenda tinju nasional yang menjadi saksi lahirnya babak baru ini.
Atmosfer acara seolah menyiratkan satu pesan kuat: bahwa dunia tinju Indonesia sedang berada di jalur menuju standar global bukan hanya dalam prestasi, tetapi juga tata kelola dan pembinaan.
Pidato Gairah dari Ketua Umum Perbati: “Inilah Era Baru Pembinaan Tinju Amatir Indonesia”
Dalam sambutannya yang menggugah semangat, Ray Zulham Farras Nugraha menegaskan bahwa pelantikan serentak ini adalah tonggak sejarah penting.
“Pelantikan ini bukan sekadar pengesahan struktur, tapi merupakan titik tolak era baru pembinaan tinju amatir Indonesia yang menyentuh hingga pelosok negeri,” ujarnya lantang disambut tepuk tangan hadirin.
Ray menjelaskan, Perbati kini berdiri di bawah naungan World Boxing, federasi internasional yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Artinya, arah pembinaan kini selaras dengan standar dunia, membuka peluang besar bagi para petinju Indonesia untuk menembus kancah internasional.
“Komitmen kita jelas: membangun sistem pembinaan yang profesional, berkelanjutan, dan melahirkan atlet berkarakter juara. Tinju bukan hanya soal pukulan—ia tentang karakter, kedisiplinan, dan kebanggaan bangsa,” tegas Ray, menutup sambutannya dengan seruan kolaboratif, “Mari kita bekerja bersama, menjadikan tinju sebagai alat membangun karakter dan prestasi!”
Sumbar Siap Bangkit: Joni Sikumbang Janjikan Lompatan Prestasi
Di sisi lain, Joni Putera tampil penuh percaya diri mewakili Sumatera Barat. Dengan nada tegas namun bersahabat, ia menyatakan komitmen penuh untuk membawa olahraga tinju di Ranah Minang ke level yang lebih tinggi.
“Kami siap bekerja keras. Sumatera Barat punya potensi besar—bakat muda, semangat juang, dan kultur kompetitif yang kuat. Tugas kami adalah mengelola potensi itu menjadi prestasi nyata,” ungkap Joni.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pengurus, pelatih, dan sasana (PENGSAS) di seluruh daerah. “Tak ada kemajuan tanpa kerja sama. Ini bukan tugas individu, tapi gerakan bersama. Kami ingin Sumbar kembali melahirkan petinju-petinju tangguh yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” tambahnya penuh optimisme.
Lebih dari Pelantikan: Sebuah Janji Kebangkitan
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi Perbati Sumatera Barat untuk menjalankan hasil Rakernas dan rekomendasi World Boxing di tingkat daerah. Program pembinaan usia dini, peningkatan kualitas pelatih dan wasit, hingga penyelenggaraan kejuaraan regional semuanya mulai dirancang secara sistematis.
Namun, lebih dari sekadar program, momen ini adalah janji moral dan emosional: janji untuk membawa kembali kejayaan tinju Minang yang dulu melahirkan banyak petarung tangguh di ring nasional.
Kini, di bawah kepemimpinan baru, semangat itu menyala kembali menjadi simbol bahwa dari tanah budaya dan tradisi yang kaya, Sumatera Barat kembali menantang dunia dengan kepalan tangan yang berisi tekad dan harapan.
Denpasar menjadi saksi, bahwa dari bawah langit Bali, babak baru tinju amatir Indonesia telah dimulai.
Dan dari Ranah Minang, gema semangat itu akan terus bergulung: membentuk generasi baru petinju yang tak hanya berani di ring, tapi juga berkarakter di luar arena.
(Mond)
#Olahraga #Tinju