Drama Pagi Buta di Solok Selatan: Istri Sah Labrak Suami Selingkuh di Rumah Kontrakan, Terbongkar Juga Pasangan Kumpul Kebo

Pasangan Kumpul Kebo Diciduk Istri Sah di Solok Selatan (Dok: Jef Bridge)
D'On, Solok Selatan – Warga Timbulun, Nagari Padang Aro, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, digegerkan oleh insiden yang tak biasa pada Jumat (10/10) pagi. Keheningan subuh yang biasanya hanya diiringi suara azan dan kokok ayam, mendadak pecah oleh keributan di sebuah rumah kontrakan. Di balik keributan itu, terbongkar kisah perselingkuhan, pelarian, hingga praktik kumpul kebo yang selama ini tersembunyi di lingkungan warga.
Subuh yang Tak Biasa
Sekitar pukul 05.00 WIB, seorang warga bernama Wira, yang juga ASN di Satpol PP Solok Selatan, tengah bersiap menuju musala untuk salat subuh. Di tengah remang cahaya pagi, ia melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah warga. Dari mobil itu turun seorang perempuan paruh baya dengan raut wajah cemas dan langkah tergesa.
“Perempuan itu menanyakan apakah ada seseorang dengan nama tertentu tinggal di situ,” tutur Prima Wijaya, Kabid Penegakan Perda Satpol PP Solok Selatan.
Namun warga yang ditanya menggeleng. Tak ada nama seperti yang disebutkan perempuan itu di sekitar lingkungan tersebut. Ia pun kembali ke mobilnya, tapi kegelisahannya tampak belum reda.
Ledakan Emosi di Pagi Hari
Sekitar pukul 06.30 WIB, suasana kembali memanas. Warga mendengar teriakan dan percekcokan dari arah rumah kontrakan tak jauh dari tempat perempuan itu berhenti. Rupanya, perempuan paruh baya tersebut menemukan suaminya sendiri — tengah tinggal bersama wanita lain di kontrakan tersebut.
Dari hasil penyelidikan Satpol PP, diketahui bahwa laki-laki yang dilabrak itu merupakan suami sah perempuan tersebut. Sang suami rupanya sudah beberapa waktu meninggalkan rumah dan memilih tinggal di kontrakan bersama wanita selingkuhannya.
Namun saat sang istri tiba, wanita selingkuhan itu sudah kabur terlebih dahulu entah ke mana, identitasnya pun belum diketahui hingga kini.
Wira Laporkan ke Kantor Satpol PP
Melihat situasi yang semakin memanas dan khawatir akan menimbulkan keributan besar, Wira segera melapor ke kantornya. Ia menghubungi Kasat Pol PP Solok Selatan dan berkoordinasi dengan pihak jorong setempat untuk penindakan. Tak lama, satu tim Satpol PP turun ke lokasi.
Terungkap Dua Pasangan di Satu Kontrakan
Begitu sampai di lokasi, petugas Satpol PP menemukan dua pasangan yang menghuni kontrakan tersebut. Salah satu pasangan yaitu suami yang dilabrak istri sahnya tadi pagi sudah melarikan diri.
Namun, di kamar lain, petugas menemukan pasangan lain yang juga tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan resmi. Dari hasil pemeriksaan, pasangan itu mengaku menikah secara siri. Tapi setelah dilakukan pendalaman, pengakuan itu ternyata tidak benar. Mereka baru tinggal bersama selama satu minggu dan belum pernah menikah secara sah.
Pasangan tersebut diketahui berinisial GW (37), pria asal Kabupaten Kerinci, dan ME (30), wanita asal Surian, Kabupaten Solok.
“Dari pengakuan mereka, baru seminggu tinggal di sana dan tidak memiliki surat nikah. Jadi statusnya jelas, kumpul kebo,” tegas Prima Wijaya.
Penindakan dan Peringatan Keras
Tim Satpol PP kemudian mengamankan GW dan ME ke Mako Satpol PP Solok Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kedua keluarga mereka dipanggil untuk proses penyelesaian secara adat dan administrasi, dengan disaksikan oleh wali nagari, wali jorong, dan tokoh pemuda setempat.
“Kami juga memberi teguran keras kepada pemilik rumah kontrakan. Ke depan, para pengusaha rumah kos dan kontrakan harus lebih selektif dan tegas dalam menerima penyewa. Jangan hanya asal bayar, tapi tidak tahu siapa yang menempati,” tegas Prima.
Pesan Moral: Jangan Main Api Kalau Tak Siap Terbakar
Kisah di balik rumah kontrakan di Timbulun ini menjadi pengingat keras bahwa perselingkuhan tidak hanya menghancurkan rumah tangga, tetapi juga bisa menyeret nama baik keluarga dan lingkungan sekitar. Dalam waktu singkat, satu aksi nekat di pagi buta justru membuka tabir kemunafikan dan pelanggaran moral yang selama ini tersembunyi di balik pintu kontrakan sederhana.
Kini, baik pasangan yang tertangkap basah maupun pihak keluarga sedang menghadapi proses pembinaan dan klarifikasi lebih lanjut di bawah pengawasan Satpol PP.
Dan bagi warga Solok Selatan, kejadian ini menjadi bahan renungan bahwa di balik keheningan subuh, kadang tersimpan badai yang mengguncang harga diri dan moral manusia.
(JB)
#KumpulKebo #PasanganMesum #SolokSelatan