Diduga Tertekan Ekonomi, Ibu Rumah Tangga di Pesisir Selatan Tewas Usai Minum Racun Rumput

Ilustrasi korban bunuh diri karena menenggak racun. Foto: Istimewa
D'On, Pesisir Selatan — Duka mendalam menyelimuti Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Seorang ibu rumah tangga berinisial R2 (32), warga Kampung Sariak, ditemukan tak bernyawa setelah sebelumnya nekat menenggak racun rumput jenis Rondoup pada Jumat (24/10/2025) pagi.
Peristiwa tragis itu diduga dipicu oleh tekanan ekonomi yang dialami keluarga korban. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, korban meninggalkan empat anak yang masih kecil yang kini kehilangan sosok ibu mereka secara mendadak dan memilukan.
Menurut keterangan Wali Nagari Rawang Gunung Malelo, Aprizal, aksi nekat tersebut diduga kuat dilakukan karena beban hidup yang semakin berat.
“Dari hasil keterangan yang kami terima, korban nekat menenggak racun merek Rondoup akibat kesulitan ekonomi yang dialami keluarga,” ujar Aprizal kepada awak media, Minggu (26/10).
Kepala Kampung setempat, Anto, turut membenarkan kejadian yang mengguncang warganya itu. Ia menyebut, korban sempat ditemukan dalam kondisi lemas dan mengalami sesak napas oleh salah satu anaknya sendiri sekitar pukul 05.30 WIB, di dalam rumah mereka yang sederhana.
“Anaknya yang paling besar melihat ibunya terbaring lemah dan langsung memanggil warga serta bidan desa untuk meminta pertolongan,” ungkap Anto dengan suara berat.
Korban sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas terdekat, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD M. Zein Painan guna menjalani perawatan intensif. Setelah beberapa hari dirawat dan kondisinya sempat berangsur membaik, R2 diperbolehkan pulang ke rumah tiga hari lalu.
Namun, harapan keluarga untuk melihatnya pulih kandas sudah. Pada Minggu (26/10/2025) pagi, korban menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Kampung Sariak, Nagari Rawang Gunung Malelo, Surantih.
Warga sekitar yang mendengar kabar duka itu langsung berduyun-duyun mendatangi rumah duka untuk memberikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga. Kepergian R2 tak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menjadi cermin getir tentang beratnya tekanan ekonomi yang masih menghimpit sebagian masyarakat pedesaan.
Pihak pemerintahan nagari bersama warga kini tengah berupaya memberikan pendampingan kepada anak-anak korban agar dapat melanjutkan hidup dengan layak.
“Kami turut berduka dan akan berupaya membantu anak-anak almarhumah agar tidak terlantar,” ujar Aprizal.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya memperhatikan kondisi sosial dan kesejahteraan masyarakat di lapisan bawah, agar tragedi serupa tak kembali terulang di masa depan.
(KP)
#Peristiwa #PesisirSelatan #BunuhDiri