58 Jamaah Eks NII Faksi MYT Resmi Kembali ke Pangkuan NKRI: Momentum di Hari Kesaktian Pancasila
58 Jemaah Eks NII Faksi MYT Ikrar Setia dengan NKRI (Dok: Ist)
D'On, Tangerang — Suasana khidmat menyelimuti halaman Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang pada Rabu pagi, 1 Oktober 2025. Tepat pukul 09.00 WIB, bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, sebanyak 58 jamaah eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) faksi MYT dengan lantang mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Momentum ini bukan sekadar seremoni, melainkan titik balik hidup mereka yang selama bertahun-tahun terjebak dalam paham menyimpang. Dengan suara bergetar namun penuh keyakinan, mereka menyatakan lepas baiat dari ideologi radikal dan menegaskan kembali kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945.
Prosesi Penuh Simbol Kebangsaan
Acara dibuka dengan pembacaan deklarasi kesetiaan oleh perwakilan jamaah, Ustaz Mukhlis, yang diikuti oleh seluruh peserta. Setelah itu, satu per satu jamaah menandatangani surat pernyataan kesetiaan, seolah menutup rapat lembaran kelam masa lalu.
Momen paling menggetarkan terjadi ketika para peserta mencium bendera merah putih. Tangis haru pecah di beberapa wajah, menyiratkan penyesalan mendalam sekaligus kebanggaan baru karena kembali dalam pelukan Ibu Pertiwi.
Seorang mantan anggota bahkan tak mampu menahan air mata saat tangannya menyentuh kain bendera. “Saya merasa lahir kembali sebagai orang Indonesia,” bisiknya lirih.
Pesan Tegas dari Aparat dan Pemerintah
Dalam sambutannya, Kasatgaswil DKI Jakarta Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Dhani Arifianto, S.I.K., M.Han, menegaskan bahwa langkah ini adalah bukti nyata bahwa pintu kembali selalu terbuka.
“Ini bukan akhir perjalanan, tetapi awal baru untuk hidup yang lebih baik. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air harus terus dijaga, karena NKRI adalah rumah kita bersama,” ujar Dhani disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang yang hadir langsung di lokasi menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendampingi proses reintegrasi.
“Kami tidak hanya menyambut, tetapi juga akan mendampingi. Baik melalui program pemberdayaan ekonomi maupun bimbingan sosial agar mereka benar-benar bisa hidup produktif dan damai bersama masyarakat,” tegasnya.
Mantan NII Jadi Pencerah
Acara semakin bermakna dengan hadirnya Asep Muhargono, mantan aktivis NII yang kini mendirikan Yayasan Prasana Bumi Pertiwi (PRABU). Dalam tausiyah kebangsaannya, Asep mengingatkan bahwa Islam dan Pancasila tidak pernah saling bertentangan.
“Cinta tanah air adalah bagian dari iman. Jangan sampai kita terkecoh dengan doktrin yang menyesatkan. Justru dengan Pancasila, Islam dapat berkembang dengan damai di negeri ini,” ujarnya lantang, disambut anggukan setuju para jamaah.
Doa Bersama dan Harapan Baru
Sebagai penutup, KH Saparudin, Wakil Ketua MUI Kota Tangerang, memimpin doa bersama. Suasana hening menyelimuti ruangan ketika doa dipanjatkan, memohon agar para jamaah diberikan kekuatan untuk istiqamah di jalan yang benar serta agar bangsa Indonesia terhindar dari radikalisme dan perpecahan.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perangkat pemerintah setempat. Mereka hadir tidak sekadar menyaksikan, melainkan memberi semangat agar para mantan anggota NII benar-benar bisa kembali membaur dalam masyarakat.
Momentum Kebangkitan Nasional
Deklarasi kesetiaan 58 jamaah eks NII faksi MYT ini tidak hanya penting bagi mereka yang terlibat langsung, tetapi juga menjadi pesan kuat bagi masyarakat luas. Bahwa siapa pun yang pernah tersesat dalam ideologi radikal, selalu ada jalan pulang.
Di momen Hari Kesaktian Pancasila, ikrar setia ini menjadi simbol bahwa persatuan dan kesetiaan kepada NKRI lebih kuat daripada segala bentuk paham yang ingin memecah belah bangsa.
Harapannya, semakin banyak individu atau kelompok lain yang masih terjerat radikalisme berani mengambil langkah serupa: kembali ke jalan kebangsaan, merajut masa depan dalam damai, dan turut membangun Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
(*)