Yusril: Prabowo Siapkan Keppres Tim Reformasi Polri, Pejabat Segera Dilantik
D'On, Jakarta – Pemerintah memastikan langkah konkret Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong reformasi besar-besaran di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa Presiden telah menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) khusus terkait pembentukan Tim Reformasi Polri.
“Kalau itu memang sudah disiapkan Keppres-nya,” kata Yusril saat ditemui di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta, Selasa (16/9).
Menurut Yusril, Keppres tersebut tidak hanya mengatur dasar hukum pembentukan tim, tetapi juga menggariskan mandat serta jangka waktu kerja tim untuk merumuskan strategi reformasi menyeluruh di tubuh Polri. “Dan kita lihatlah dalam Keppres-nya nanti berapa lama dia diberikan tugas untuk menyelesaikan rumusan-rumusan tentang reformasi yang harus disampaikan kepada Pak Presiden itu,” lanjutnya.
Ia menegaskan, pelantikan para pejabat yang akan tergabung dalam tim ini sudah sangat dekat. “Mungkin akan segera dilantik ya, sehari-dua hari ini,” ujar Yusril.
Dorongan Publik dan Tuntutan Reformasi
Langkah Presiden Prabowo membentuk tim reformasi Polri bukan muncul begitu saja. Wacana ini menguat setelah pertemuan tertutup Presiden dengan sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (11/9). Pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu menjadi forum penting bagi para tokoh bangsa menyampaikan keresahan publik terhadap kondisi Polri sekaligus harapan besar akan adanya perubahan signifikan.
Tokoh-tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Sinta Nuriyah Wahid (istri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid/Gus Dur), ulama terkemuka Quraish Shihab, intelektual Katolik Romo Franz Magnis-Suseno, hingga mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, usai pertemuan mengungkapkan bahwa Presiden menyambut serius gagasan pembentukan tim reformasi. “Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak,” ujarnya dalam konferensi pers.
Gayung Bersambut
Nada yang sama juga datang dari Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut. Ia menyebut bahwa gagasan reformasi kepolisian yang disuarakan tokoh lintas agama sejalan dengan agenda besar yang sudah disiapkan Prabowo.
“Jadi istilahnya tadi itu gayung bersambut. Apa yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden, terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian tadi,” tutur Nasaruddin.
Arah Reformasi yang Dinanti Publik
Rencana pembentukan Tim Reformasi Polri menjadi sorotan publik mengingat lembaga kepolisian kerap menuai kritik: mulai dari praktik pungli, dugaan penyalahgunaan kewenangan, hingga kasus-kasus besar yang menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat.
Dengan adanya Keppres ini, publik menantikan arah reformasi yang lebih konkret:
- Pembenahan sistem rekrutmen dan promosi jabatan agar lebih transparan dan akuntabel.
- Penguatan fungsi pengawasan internal serta pemberdayaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
- Peningkatan profesionalitas dan integritas aparat, sehingga Polri kembali menjadi institusi yang dipercaya rakyat.
Langkah Presiden Prabowo membentuk tim reformasi dinilai sebagai salah satu sinyal politik paling kuat sejak dirinya dilantik sebagai Presiden: bahwa agenda penegakan hukum dan keamanan tidak akan berjalan dengan cara lama, melainkan melalui pembenahan mendasar.
Menunggu Nama-nama yang Akan Dilantik
Meski Yusril belum merinci siapa saja tokoh yang akan tergabung dalam tim ini, publik menanti apakah tim akan diisi oleh tokoh lintas sektor mulai dari purnawirawan polisi, akademisi, praktisi hukum, hingga perwakilan masyarakat sipil.
Jika komposisi tim benar-benar mewakili aspirasi publik, maka agenda reformasi Polri di era Prabowo bisa menjadi salah satu tonggak sejarah penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
“Dalam sehari-dua hari ini, kita akan lihat bersama siapa saja sosok yang dipercaya Presiden untuk merumuskan agenda besar reformasi kepolisian,” pungkas Yusril.
(K)
#Polri #Nasional #YusrilIhzaMahendra
