Sosok Wanita Bersama Wahyudin Moridu Terungkap: Viral Video DPRD Gorontalo, Ternyata Bukan Istri Sah
Terungkap Sosok Wanita Bersama Wahyudin Moridu Bukan Istri Sahnya
D'On, Gorontalo – Kasus viral yang menyeret nama anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, memasuki babak baru. Sosok wanita yang terlihat bersama politisi muda dari Fraksi PDI Perjuangan itu akhirnya terungkap. Fakta mengejutkan muncul: wanita tersebut bukanlah istri sahnya.
Video yang ramai beredar sejak awal September 2025 itu memperlihatkan Wahyudin duduk santai di dalam sebuah mobil SUV bersama seorang wanita. Dengan nada bercanda, ia melontarkan ucapan yang memicu kemarahan publik:
“Kita rampok ajah uang negara ini. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin.”
Ucapan tersebut, yang direkam diam-diam, langsung menjadi sorotan nasional. Masyarakat menilai pernyataan itu tidak pantas keluar dari mulut seorang pejabat publik, terlebih dari wakil rakyat yang seharusnya menjaga integritas.
Wanita Misterius Itu Ternyata FT alias Fadilah
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo akhirnya mengungkap identitas wanita yang berada di samping Wahyudin. Wakil Ketua BK, Umar Karim, dalam konferensi pers di kantor DPRD pada Jumat (19/9/2025) malam, menyebut wanita tersebut berinisial FT alias Fadilah.
“Bukan istri sah. Inisial FT,” tegas Umar Karim di hadapan awak media.
Informasi ini sontak menambah kontroversi, karena publik sebelumnya menduga wanita tersebut adalah pasangan resmi Wahyudin.
Dalam pemeriksaan, Wahyudin mengaku video itu direkam sendiri oleh FT. Lebih jauh, ia menduga FT menyebarkannya ke publik karena persoalan pribadi: wanita tersebut sedang hamil dan menuntut pertanggungjawaban untuk dinikahi, namun ditolak olehnya.
BK menegaskan akan segera memanggil FT guna dimintai keterangan terkait motivasi penyebaran video dan hubungannya dengan Wahyudin.
BK DPRD Siapkan Sidang Kehormatan
Kasus ini tak berhenti di ranah publik. BK DPRD Gorontalo langsung bergerak cepat mengingat tingginya atensi masyarakat terhadap video tersebut.
Ketua BK DPRD, Fikram Salilama, menegaskan pihaknya akan menggelar sidang internal minggu depan. Hasil sidang akan dibacakan pada rapat paripurna DPRD.
“Ucapan dalam video itu sangat berat, ada potensi pemecatan. Tapi kami tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Semua mekanisme hukum dan etik akan ditempuh,” kata Fikram.
Wahyudin sendiri telah mengakui bahwa ia berada dalam kondisi mabuk saat perjalanan dinas ke Makassar pada Juni 2025, sehingga tak sadar ketika video direkam. BK juga membuka peluang pemeriksaan tambahan terhadap pimpinan DPRD, karena perjalanan dinas tersebut dilakukan secara perorangan, bukan kolektif.
Siapa Wahyudin Moridu?
Nama Wahyudin Moridu sebelumnya dikenal sebagai politisi muda yang cukup menonjol di Gorontalo. Baru berusia 29 tahun, ia menjadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo termuda periode 2024–2029.
Wahyudin melenggang ke kursi DPRD lewat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pileg 2024 dari Dapil Gorontalo 6, yang meliputi Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.
Ia bukan orang baru dalam dunia politik. Ayahnya, Darwis Moridu, pernah menjabat sebagai Bupati Boalemo. Sementara sang ibu, dikenal sebagai anggota DPRD Boalemo selama tiga periode berturut-turut. Latar belakang keluarga politik itulah yang membuat nama Wahyudin cepat mencuat di panggung politik lokal.
Namun, video viral ini berpotensi meruntuhkan citra politiknya yang baru dirintis.
Permintaan Maaf Publik
Setelah videonya tersebar luas, Wahyudin akhirnya angkat bicara melalui akun Facebook pribadinya. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Gorontalo dan seluruh rakyat Indonesia.
“Saya sadar ucapan saya tidak pantas dan tidak mencerminkan sikap seorang wakil rakyat. Saya memohon maaf sebesar-besarnya,” tulisnya.
Meski begitu, permintaan maaf itu belum meredakan amarah publik. Netizen terus membanjiri akun media sosialnya dengan komentar pedas. Sebagian menilai ucapan Wahyudin mencerminkan mentalitas pejabat yang abai terhadap penderitaan rakyat.
Sorotan Publik: Antara Etika dan Moral
Kasus ini menjadi perhatian luas bukan hanya karena ucapan kontroversial Wahyudin, tetapi juga karena keterlibatan wanita yang ternyata bukan istri sahnya.
Banyak pihak menilai kasus ini menyentuh dua sisi sekaligus: etika pejabat publik dan moral personal. Di satu sisi, ada dugaan penyalahgunaan status perjalanan dinas, di sisi lain terdapat persoalan pribadi yang menyeret nama wanita berinisial FT.
Sidang BK DPRD yang dijadwalkan minggu depan diyakini akan menjadi momentum penting. Apakah Wahyudin masih bisa mempertahankan kursinya sebagai anggota DPRD, atau justru harus menerima sanksi berat berupa pemecatan?
Publik kini menanti langkah tegas DPRD Gorontalo dalam menangani kasus yang telah mencoreng wibawa lembaga legislatif tersebut.
(*)
#Viral #Peristiwa #Politik #PDIP #WahyudinMoridu