Menkeu Purbaya Klarifikasi Ucapan Putranya yang Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Yudo Achilles Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya yang viral di media sosial setelah menyebut Sri Mulyani sebagai agen CIA. (TikTok.com/@feegramindo)
D'On, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendadak harus berurusan dengan isu yang tak pernah dibayangkannya sebelumnya. Bukan soal kebijakan fiskal atau dinamika pasar global, melainkan pernyataan sang anak, Yudo Achilles Sadewa, yang viral di media sosial. Remaja itu sempat menyebut pendahulu Purbaya di kursi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebagai agen CIA.
Unggahan tersebut sontak memicu kehebohan publik. Narasi konspiratif yang dilemparkan lewat akun Instagram pribadi Yudo, @yvdos4dewa, menyebut: “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.” Ucapan itu muncul hanya sehari setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan reshuffle kabinet pada Selasa (9/9/2025) dan melantik Purbaya sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani.
Klarifikasi Purbaya: “Itu Hanya Ocehan Anak Kecil”
Merespons kegaduhan yang tak terduga, Purbaya angkat bicara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Dengan nada tegas namun berusaha tenang, ia menyebut pernyataan putranya tidak bisa dianggap serius.
“Dia *nggak ngerti, masih kecil. Sudah dilarang untuk itu, sudah tidak main Instagram lagi. Jadi anak kecil nggak ngerti apa-apa,” ujar Purbaya seperti dikutip dari berbagai media (Detik, Liputan6, Tempo).
Purbaya menegaskan, unggahan yang sempat viral itu kini sudah dihapus. Bahkan akun Instagram Yudo ditutup untuk mencegah kejadian serupa. Ia mengaku sudah menasihati putranya agar berhati-hati dalam berucap, terlebih sebagai anak dari seorang pejabat publik.
“Sudah di-take down di Instagram juga. Kita juga nggak biasa juga kan kayak gini, biasanya santai-santai, rupanya tiba-tiba dilihatin semuanya setiap gerakan. Baru tahu saya,” tambah mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Klarifikasi dari Yudo: “Hanya Bercanda”
Tak lama setelah unggahan kontroversial itu menyebar luas, Yudo sendiri sempat membuat video klarifikasi. Dalam rekaman yang beredar di akun media sosialnya, ia menyebut ucapannya hanyalah gurauan untuk lingkaran pertemanan. Ia juga menegaskan Sri Mulyani bukan agen CIA, melainkan ia hanya melontarkan lelucon yang ternyata justru berbuntut panjang.
Meski sudah meminta maaf, gaya klarifikasi Yudo yang terlihat cengengesan ikut menuai kritik dari sebagian warganet. Banyak yang menilai sikapnya kurang serius menghadapi isu sensitif yang menyeret nama seorang tokoh besar sekelas Sri Mulyani.
Dampak dan Sorotan Publik
Peristiwa ini menjadi sorotan luas lantaran beberapa faktor. Pertama, Sri Mulyani bukanlah tokoh sembarangan. Sebagai ekonom yang pernah menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia dan dua kali dipercaya menjadi Menteri Keuangan Indonesia, reputasinya diakui dunia internasional. Menyebutnya sebagai agen CIA, meski dalam konteks bercanda, dianggap berlebihan dan berpotensi menyesatkan publik.
Kedua, isu ini muncul hanya sehari setelah Purbaya resmi dilantik sebagai Menkeu. Momentum itu membuat pernyataan Yudo terlihat seolah merepresentasikan keluarga pejabat tinggi, sehingga menjadi bahan konsumsi publik.
Ketiga, kasus ini kembali mengingatkan tentang besarnya pengawasan publik terhadap keluarga pejabat. Di era media sosial, setiap kata dan unggahan bisa dengan cepat viral, menimbulkan persepsi yang tak terkendali, bahkan jika asalnya hanya bercanda.
Purbaya: “Pelajaran bagi Kami”
Purbaya mengakui bahwa dirinya baru menyadari betapa intens perhatian masyarakat terhadap kehidupan keluarga pejabat negara. Ia menekankan bahwa kasus ini menjadi pelajaran berharga, bukan hanya bagi anaknya, tetapi juga bagi dirinya sebagai pejabat publik.
“Baru tahu saya, ternyata setiap gerakan keluarga pejabat bisa dilihat semua orang. Ini pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati,” katanya.
Kasus ini mencerminkan fenomena klasik “digital footprint” di era media sosial: sebuah unggahan singkat bisa berdampak luas, terutama jika pelakunya adalah bagian dari keluarga pejabat publik. Di sisi lain, peristiwa ini juga menyoroti pentingnya literasi digital dan kesadaran etika berkomunikasi di ruang publik, tak terkecuali bagi anak-anak pejabat negara.
(B1)
#Kontroversi #SriMulyani #PurbayaYudhieSadewa #MenteriKeuangan