Breaking News

Jalan Nasional Sumbar Siaga Hujan Lebat: BPJN Wajibkan PPK Kawal Kelancaran Lalu Lintas


D'On, Padang
– September ini menjadi bulan yang penuh kewaspadaan bagi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat. Kepala BPJN Sumbar, Friyandi Putra, menegaskan bahwa seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional harus bekerja ekstra menjaga kelancaran arus transportasi di tengah ancaman curah hujan tinggi yang kerap memicu banjir dan longsor.

“Musuh utama jalan adalah air. Drainase jangan sampai tersumbat karena bisa meluber ke jalan. Semua PPK harus memastikan kondisi jalur tetap aman dilalui,” tegas Friyandi, Jumat (5/9).

Panjang Jalan Nasional dan Beban Pemeliharaan Berat

Sumatera Barat memiliki jalan nasional sepanjang 1.212,89 kilometer lengkap dengan puluhan jembatan penghubung vital yang setiap hari dilalui ribuan kendaraan. Infrastruktur ini menjadi urat nadi perekonomian daerah, mulai dari jalur logistik, akses pariwisata, hingga transportasi masyarakat.

Dengan kondisi topografi berbukit, curah hujan tinggi, serta aktivitas kendaraan berat yang kerap melebihi tonase, pemeliharaan jalan nasional di Sumbar bukanlah pekerjaan ringan. Karena itu, Friyandi memastikan perawatan rutin dan penanganan darurat selalu diprioritaskan.

Perbaikan Drainase dan Longsoran

Salah satu upaya pencegahan yang kini tengah dikerjakan adalah perbaikan drainase sepanjang 500 meter di Jalan Adinegoro dengan nilai proyek Rp1,7 miliar. Proyek ini diharapkan mampu mengantisipasi genangan yang selama ini kerap menghambat arus lalu lintas.

Sementara itu, di jalur Padang–Solok Km 32, perbaikan longsoran yang ditangani PT Lansano Jaya Mandiri bersama PPK Zulfikar Kurniawan hampir rampung. Jalur ini dikenal rawan karena struktur tanahnya labil, terutama setelah hujan deras mengguyur.

Siaga Alat Berat di Titik Rawan

Sejumlah titik rawan longsor juga tidak luput dari perhatian. Dari Simpang Lubuk Silasih hingga perbatasan Kerinci, Jambi, alat berat sudah disiagakan di bawah komando PPK Ray Novandro. Langkah ini diambil agar penanganan bisa segera dilakukan bila sewaktu-waktu longsor menutup badan jalan.

Di jalur Padang–Painan hingga batas Bengkulu, PPK Yan Purwandi dan Bahagia mendapat mandat khusus untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sedangkan ruas Muaro Kalaban–batas Jambi serta Kiliran Jao–batas Riau berada dalam kendali PPK Dhani Asri bersama Kasatker PJN 2 Mashudi. Jalur ini penting karena menjadi salah satu akses utama distribusi logistik lintas provinsi.

Tantangan Tonase Truk Tambang

Berbeda dengan jalur lainnya, ruas Bukittinggi–batas Riau menghadapi masalah khusus: kerusakan parah akibat truk tambang yang kerap membawa muatan melebihi kapasitas. PPK Rio Andika bersama PT Pebana ditugaskan selalu menyiapkan alat berat agar kerusakan bisa segera ditangani.

Hal serupa juga berlaku di jalur Padang–Bukittinggi yang sempat lumpuh akibat banjir bandang Gunung Merapi. Meskipun kondisi jalan kini relatif aman, potensi longsor masih mengintai. PPK Noor Aris Syamsu bersama PT SMS diminta tetap siaga, termasuk pada ruas Bukittinggi–batas Sumut di Palupuh yang berada di bawah pengawasan PPK Efriwandi.

Koordinasi Lintas Ruas

Selain itu, jalur Simpang Lubuk Alung–Padangsawah (PPK M. Nasir) hingga Padang–batas Sumut (PPK Gustaf) berada di bawah koordinasi Kasatker PJN 1 Andi Mulya Rusli.

Tidak kalah penting, akses menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga menjadi perhatian. Kasatker Susi Anas bersama PPK Jecky diberi mandat menjaga jalur vital ini agar mobilitas penerbangan tidak terganggu.

Penegasan dari Dishub dan Polda Sumbar

Meski faktor cuaca menjadi ancaman utama, kerusakan jalan juga diperparah oleh perilaku pengusaha angkutan barang. Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Deliantoni, mengingatkan agar operator angkutan mematuhi aturan muatan.

“Pengusaha angkutan barang harus membawa muatan sesuai izin. Dengan begitu, usia jalan lebih panjang, kelancaran lalu lintas terjaga, dan keselamatan pengguna jalan lebih terjamin,” tegasnya.

Di sisi lain, Dirlantas Polda Sumbar KBP H. M. Reza Cas Sik menekankan pentingnya kewaspadaan pengendara saat melintasi ruas rawan longsor. “Jadilah polantas bagi diri sendiri, patuhi aturan agar selamat sampai tujuan,” imbaunya.

Infrastruktur Jalan, Tanggung Jawab Bersama

Pernyataan tegas BPJN, dukungan Dishub, dan pengawasan kepolisian menunjukkan bahwa pemeliharaan jalan nasional di Sumbar bukan hanya soal proyek fisik, tetapi juga disiplin dan kesadaran kolektif. Dengan cuaca ekstrem yang masih menghantui, kerja sama antara pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat menjadi kunci menjaga urat nadi transportasi Sumatera Barat tetap berfungsi optimal.

(Mond)

#BPJN #SumateraBarat #Infrastruktur