Itjen Kemendagri Periksa Walkot Prabumulih Usai Polemik Pencopotan Kepsek SMPN 1
Gedung A Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
D'On, Jakarta – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun tangan menyelidiki polemik pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, yang sempat memicu kegaduhan publik. Wali Kota Prabumulih, Arlan, bahkan dipanggil langsung untuk menjalani pemeriksaan buntut kasus yang viral ini.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benny Irwan, mengonfirmasi bahwa Arlan tengah diperiksa di Jakarta pada Kamis (18/9).
“Betul, hari ini beliau dipanggil untuk pemeriksaan di Itjen Kemendagri. Saat ini proses pemeriksaan sedang berlangsung,” ujar Benny saat dihubungi wartawan.
Tak hanya Arlan, pihak Kemendagri juga memanggil Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan ganda ini dilakukan demi menggali duduk persoalan yang menimbulkan spekulasi liar di masyarakat.
“Pada saat yang sama juga dilakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah, dalam hal ini Kepala SMPN 1 Prabumulih,” jelas Benny.
Benny menegaskan, hasil pemeriksaan akan segera dipublikasikan ke publik. “Kita tunggu nanti setelah pemeriksaan selesai. Kita akan laksanakan konpers siang ini,” katanya.
Awal Polemik: Video Haru Perpisahan Kepsek dan Siswa
Kasus ini bermula ketika sebuah video viral di media sosial memperlihatkan momen haru perpisahan Roni Ardiansyah dengan para siswanya. Dalam rekaman yang tersebar luas, Roni tampak tak kuasa menahan tangis saat berpamitan usai dicopot dari jabatannya.
Video tersebut memantik simpati publik. Warganet ramai-ramai mempertanyakan alasan pencopotan seorang kepala sekolah yang dikenal dekat dengan siswanya. Spekulasi pun merebak, salah satunya tudingan bahwa Roni diberhentikan karena menegur anak pejabat.
Dugaan itu makin menguat karena kabar yang beredar menyebut pejabat dimaksud adalah putra Wali Kota Prabumulih, Arlan.
Bantahan Dinas Pendidikan dan Isu Chat Mesum
Namun, Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A Darmadi, membantah keras isu bahwa pencopotan Roni berkaitan dengan anak wali kota. Menurut Darmadi, mutasi Roni dilakukan akibat masalah internal di sekolah yang jauh lebih serius.
Ia menyebut, kasus bermula dari dugaan chat mesum yang melibatkan seorang guru SMPN 1 berinisial DD dengan siswi berinisial JN. Kasus itu, kata Darmadi, sudah ditangani pihaknya sejak akhir Agustus.
“Pelaku yang merupakan guru tersebut sudah kami nonaktifkan sejak 27 Agustus 2025,” ujar Darmadi.
Meski demikian, alasan ini belum sepenuhnya meredam kecurigaan publik. Banyak yang menilai pencopotan Roni terlalu mendadak dan justru menimbulkan kesan adanya intervensi politik.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf Wali Kota Arlan
Di tengah keriuhan isu, Wali Kota Prabumulih Arlan akhirnya buka suara. Ia membantah tudingan bahwa anaknya menjadi penyebab pencopotan Roni. Menurutnya, kabar yang beredar hanya kesalahpahaman semata.
“Anak saya tidak pernah membawa mobil ke sekolah. Selama ini selalu diantar. Kalau ada kesalahpahaman soal ini, saya sebagai Wali Kota Prabumulih meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” ucap Arlan.
Pernyataan itu dimaksudkan untuk meredakan tensi publik sekaligus menegaskan bahwa ia tidak pernah mencampuri urusan teknis sekolah.
Kepsek Roni Kembali, Disambut Haru Ribuan Siswa
Drama pencopotan Roni akhirnya berujung pada keputusan pembatalan mutasi. Ia kembali duduk di kursi kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih.
Kepulangannya menjadi momen yang kembali viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @prabumulihinsta, terlihat suasana penuh keharuan sekaligus kegembiraan saat mobil yang ditumpangi Roni memasuki halaman sekolah.
Ratusan pelajar berseragam batik memenuhi halaman, menyambut dengan tepuk tangan, sorakan, dan tangis haru. Beberapa guru juga terlihat ikut larut dalam suasana emosional tersebut.
Sorotan Publik dan Ujian Bagi Pemerintah Daerah
Kasus ini menjadi sorotan nasional, bukan hanya karena menyangkut jabatan kepala sekolah, tetapi juga menyangkut citra kepemimpinan daerah. Banyak pihak menilai peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting soal transparansi dalam kebijakan pendidikan, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam pengambilan keputusan.
Kini, publik menanti hasil resmi pemeriksaan Itjen Kemendagri. Apakah pencopotan Roni murni karena persoalan internal sekolah, atau ada faktor lain yang belum terungkap.
(K)
#Viral #Peristiwa #WalkotPrabumulih