Breaking News

Bupati dan Kapolres Pasbar Panen Raya Jagung Serentak: Dorong Swasembada Pangan 2025 dan Sejahterakan Petani

 Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto S.I.K,

D'On, Pasaman Barat
– Suasana cerah pagi itu, Sabtu (27/9), menjadi saksi momentum penting bagi sektor pertanian di Kabupaten Pasaman Barat. Ratusan petani, pejabat daerah, hingga aparat kepolisian tumpah ruah di areal perkebunan jagung seluas puluhan hektare di Bandarejo Dusun II, Nagari Bandarajo Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman. Di sanalah digelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III, sebuah kegiatan berskala nasional yang menjadi bagian dari program strategis Polri untuk mendukung swasembada pangan tahun 2025.

Acara ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto S.I.K, bersama Bupati Pasaman Barat, H. Yulianto, SH, MM. Kehadiran sejumlah pejabat penting menambah khidmat acara, mulai dari Ketua DPRD Pasbar Dirwansyah, unsur pengadilan dan kejaksaan, Plh. Kadis Pertanian dan Hortikultura Afdal, Kadis Perkebunan Afrizal, para camat, wali nagari, hingga jajaran kepolisian Pasbar. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dukungan bersama terhadap agenda besar: kemandirian pangan nasional.

Terkoneksi dengan Panen Nasional

Sebelum turun ke lahan, peserta mengikuti zoom meeting panen jagung serentak yang terpusat di Oku Timur, Sumatera Selatan. Acara nasional itu dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Hadir pula Menko Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Dirut Perum Bulog Letjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Dalam arahannya, Kapolri menekankan pentingnya memperkuat ekosistem pertanian berbasis komunitas, khususnya pada komoditas jagung. Polri, katanya, tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan nasional, termasuk menjaga ketahanan pangan.

250 Hektare Lahan Jagung Siap Panen

Di Pasaman Barat sendiri, Polres Pasbar telah menyiapkan sekitar 250 hektare lahan untuk mendukung program ini. Lahan tersebut tersebar di berbagai titik dengan melibatkan kelompok-kelompok tani lokal. Menurut Kapolres Agung Tribawanto, langkah ini bukan hanya sebatas seremoni panen, tetapi mencakup penanaman berkelanjutan, pendampingan petani, hingga pasar murah beras SPHP sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami jagung. Proses dari penanaman hingga panen akan terus kami kawal. Dan yang lebih penting, hasilnya sudah dipastikan terserap oleh Bulog dengan harga yang lebih terjamin,” jelas Agung.

Dengan jaminan tersebut, petani tidak lagi dihantui ketidakpastian harga ketika panen melimpah, sebuah masalah klasik yang kerap membuat hasil kerja keras mereka kurang sebanding dengan pendapatan.

Bupati: Pasbar Salah Satu Sentra Jagung Terbesar di Sumbar

Bupati Pasbar, H. Yulianto, menegaskan bahwa daerahnya memang memiliki potensi luar biasa dalam produksi jagung. Hampir seluruh wilayah di Pasaman Barat memiliki lahan produktif yang cocok ditanami komoditas ini.

“Selama ini jika produksi melimpah, harga sering turun sehingga merugikan petani. Dengan adanya kerja sama bersama Bulog, distribusi hasil panen lebih jelas dan harga lebih stabil. Ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ujar Yulianto.

Ia menambahkan, program panen raya ini tidak hanya berimplikasi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

Koperasi Merah Putih: Solusi Bebas dari Tengkulak

Kapolri dalam sambutannya juga menegaskan bahwa koperasi akan dijadikan motor penggerak dalam ekosistem pertanian jagung. Dengan sistem koperasi, rantai distribusi bisa lebih pendek, petani terbebas dari cengkeraman tengkulak, dan harga jagung dapat lebih stabil.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menggagas program Koperasi Merah Putih. Melalui koperasi, petani akan mendapatkan akses modal, pasar, hingga distribusi yang lebih efisien.

“Bahwa swasembada pangan adalah kunci keamanan sekaligus kemerdekaan. Polri menegaskan komitmennya tidak pernah surut untuk mengawal seluruh agenda pemerintah, termasuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” tegas Kapolri.

Harapan untuk Masa Depan

Kegiatan panen raya di Pasaman Barat ini bukan sekadar seremoni simbolis. Ia mencerminkan kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, aparat keamanan, petani, hingga masyarakat luas. Dengan dukungan lahan yang luas, produktivitas tinggi, serta jaminan pasar dari Bulog, Pasaman Barat berpotensi memperkuat posisinya sebagai salah satu lumbung jagung terbesar di Sumatera Barat.

Di tengah tantangan global terkait pangan, langkah-langkah seperti ini menjadi bukti bahwa Indonesia serius menata kemandirian pangan dari daerah. Dari lahan-lahan jagung di Pasbar, harapan besar tumbuh: terciptanya swasembada pangan yang bukan hanya menyejahterakan petani, tetapi juga memperkuat kedaulatan bangsa.

(*)