Breaking News

Warga Binaan "Desaku Menanti" Dibekali Keterampilan Membuat Kue, Dinsos Targetkan Mandiri pada 2026


D'On, Padang
– Upaya Pemerintah Kota Padang untuk mengangkat derajat kehidupan warga binaan sosial di Komplek Desaku Menanti, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, kembali ditunjukkan lewat program bimbingan keterampilan. Kali ini, 20 orang ibu-ibu dari kalangan warga binaan mendapat pelatihan membuat aneka olahan kue, Rabu (27/8/2025), yang dipusatkan di Aula Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kasih Ibu.

Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (29/8/2025). Selain materi pembuatan kue, peserta juga dibekali pengetahuan mengenai manajemen usaha kecil, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran sederhana agar keterampilan yang diperoleh bisa benar-benar menjadi bekal usaha mandiri.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial Desfi Hendri, serta pembimbing teknis Nurhayati dan Silvie.

Bekal Keterampilan untuk Mandiri

Dalam sambutannya, Heriza Syafani menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan keterampilan jangka pendek, tetapi bagian dari strategi besar Pemko Padang untuk menyiapkan warga binaan agar mampu berdikari dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Kita melaksanakan pembinaan keterampilan bagi warga binaan Desaku Menanti, terutama yang sudah lebih dari tiga tahun tinggal di komplek ini. Mereka tidak hanya diberi pengetahuan membuat kue, tetapi juga akan diberikan bantuan berupa peralatan memasak serta bahan baku setelah pelatihan. Tujuannya jelas, agar bisa segera memulai usaha kecil dari rumah,” ujar Heriza.

Heriza menambahkan, pihaknya ingin agar warga binaan memiliki daya saing dan kepercayaan diri untuk membuka jalan hidup baru. Menurutnya, keterampilan praktis seperti membuat kue bisa menjadi modal berharga, apalagi dengan permintaan pasar kuliner yang terus berkembang di Kota Padang.

Target 2026: Keluar dari Zona Kemiskinan

Lebih jauh, Heriza Syafani menyampaikan target ambisius dari program ini. Ia berharap pada 2026, para peserta pelatihan sudah dapat keluar dari kategori warga miskin dan mampu hidup mandiri.

“Kami berusaha meng-upgrade warga binaan Desaku Menanti agar keluar dari zona kemiskinan. Target kami, pada tahun 2026 ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini sudah bisa berdiri di atas kaki sendiri, memiliki usaha, dan bahkan bisa mencari tempat tinggal mandiri di luar komplek binaan,” tegasnya dengan nada optimis.

Heriza menilai, strategi pemberdayaan semacam ini jauh lebih efektif dibanding sekadar memberikan bantuan sesaat. Dengan membekali keterampilan, warga binaan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan harian, tetapi juga berpotensi meningkatkan taraf hidup keluarga secara berkelanjutan.

Dukungan Berkelanjutan

Selain pelatihan, Dinsos Kota Padang juga menyiapkan pendampingan pasca-pelatihan agar usaha rumahan yang dijalankan tidak terhenti di tengah jalan. Bentuk dukungan tersebut meliputi fasilitasi pemasaran, akses modal usaha, hingga jejaring dengan pelaku UMKM lain di Kota Padang.

Program ini pun mendapat sambutan hangat dari para peserta. Banyak dari mereka yang mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan yang terarah dan disertai bantuan alat usaha. Dengan semangat, para ibu rumah tangga ini berharap bisa mengubah keterampilan sederhana menjadi pintu rezeki baru.

Harapan Besar untuk Masa Depan

Heriza menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa pelatihan ini bukan hanya soal membuat kue, melainkan simbol perubahan hidup.

“Kita ingin membuktikan bahwa warga binaan sosial bukan beban, melainkan potensi. Dengan sedikit dorongan dan keterampilan, mereka bisa bertransformasi menjadi individu mandiri yang berkontribusi pada pembangunan kota. Inilah langkah nyata kita untuk memastikan tidak ada lagi warga yang tertinggal,” pungkas Heriza.

(Mond)

#DinasSosialPadang #Padang #DesakuMenanti