Breaking News

Menteri Transmigrasi Akan Tinjau Dharmasraya, Dukung Pengembangan Kawasan Padang Hilalang II

Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Sambangi Kementerian Transmigrasi 

D'On, Jakarta
– Harapan Kabupaten Dharmasraya untuk kembali masuk sebagai kawasan prioritas transmigrasi nasional mulai menemukan titik terang. Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, melakukan pertemuan penting dengan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, di Jakarta, Selasa (26/8).

Pertemuan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan menjadi langkah strategis untuk menghidupkan kembali program transmigrasi yang sempat terhenti di Dharmasraya, khususnya Kawasan Padang Hilalang II di Kecamatan Sembilan Koto.

Dharmasraya dan Jejak Panjang Transmigrasi

Nama Dharmasraya tak bisa dilepaskan dari sejarah transmigrasi di Indonesia. Sitiung di Dharmasraya dikenal sebagai salah satu kawasan transmigrasi terbesar pada masanya. Program ini bukan hanya memindahkan penduduk, tetapi juga membuka lahan pertanian, membangun pemukiman, dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.

Namun ironisnya, meskipun menjadi salah satu ikon transmigrasi, Dharmasraya saat ini tidak lagi tercatat sebagai kawasan prioritas transmigrasi nasional. Status tersebut resmi dicabut pada 2018 setelah dua tahun berturut-turut, sejak 2016, daerah ini tidak melanjutkan pengembangan Padang Hilalang.

“Padahal, dengan masuknya Dharmasraya ke kawasan transmigrasi nasional, pemerintah pusat bisa memberikan dukungan penuh, mulai dari pencetakan sawah baru, pembangunan infrastruktur jalan lingkungan, hingga penyediaan sarana pendukung ekonomi masyarakat,” tegas Bupati Annisa dalam pertemuan itu.

Potensi Baru: Padang Hilalang II

Menteri Transmigrasi menyebutkan bahwa Dharmasraya masih menyimpan kawasan cadangan transmigrasi, yaitu Padang Hilalang II. Kawasan seluas 900 hektare ini sebelumnya sudah diserahkan oleh Kementerian Kehutanan dan kini siap dikembangkan lebih lanjut.

Yang menarik, kawasan ini tidak hanya ditujukan bagi transmigran dari luar daerah, tetapi akan diprioritaskan bagi transmigran lokal yang belum sejahtera. Artinya, masyarakat Dharmasraya sendiri yang selama ini belum mendapatkan akses lahan dan peluang ekonomi akan menjadi penerima manfaat utama.

“Transmigrasi di Dharmasraya bukan sekadar program pemindahan penduduk, tetapi upaya membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis pertanian, pariwisata, perdagangan, hingga industri pengolahan,” ujar Menteri Iftitah.

Pendekatan Baru: Industrialiasi Terpadu

Bupati Annisa menegaskan bahwa pola transmigrasi ke depan akan berbeda dari masa lalu. Jika dulu transmigrasi identik dengan pembukaan lahan pertanian semata, kini pengembangan kawasan transmigrasi akan dilakukan dengan pendekatan industrialisasi terpadu.

Artinya, Padang Hilalang II akan dirancang sebagai kawasan yang mampu mengintegrasikan berbagai sektor:

  • Pertanian modern dengan sistem irigasi dan mekanisasi.
  • Pariwisata berbasis alam dan budaya yang bisa mengangkat potensi lokal.
  • Perdagangan dan UMKM yang tumbuh seiring peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi.
  • Industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.

Pendekatan multi sektor ini diharapkan bukan hanya menyejahterakan transmigran, tetapi juga menciptakan efek berganda bagi ekonomi Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan.

Dukungan Pemerintah Pusat

Tak ingin rencana ini hanya berhenti di atas kertas, Menteri Transmigrasi menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan nyata. Salah satunya adalah dengan kunjungan langsung ke Dharmasraya dalam waktu dekat.

“Kami ingin melihat langsung kondisi di lapangan, berbicara dengan masyarakat, serta memastikan program ini berjalan sesuai kebutuhan daerah,” kata Menteri Iftitah.

Kunjungan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat serius mendukung kebangkitan transmigrasi di Dharmasraya.

Langkah Lanjutan Pemkab Dharmasraya

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Dharmasraya akan segera menyusun dan mengajukan surat usulan resmi kepada Kementerian Transmigrasi. Dokumen ini akan memuat peta kawasan potensial transmigrasi, baik Padang Hilalang II maupun wilayah transmigrasi lama yang membutuhkan revitalisasi.

Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan status Dharmasraya sebagai kawasan prioritas transmigrasi nasional, sekaligus membuka jalan bagi masuknya dukungan dana, infrastruktur, dan program dari pemerintah pusat.

Harapan Besar Masyarakat Dharmasraya

Bagi masyarakat, khususnya warga lokal yang belum memiliki akses lahan atau masih hidup dalam keterbatasan ekonomi, rencana ini tentu menjadi angin segar. Kehadiran Padang Hilalang II dengan konsep baru diharapkan dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan.

Dengan kembalinya Dharmasraya ke peta transmigrasi nasional, daerah ini berpotensi menjadi sentra ekonomi baru di Sumatera Barat, melanjutkan jejak Sitiung sebagai ikon transmigrasi sekaligus menghadirkan wajah baru pembangunan berbasis kemandirian masyarakat. .

Dengan pertemuan strategis ini, Dharmasraya tak hanya sekadar memperjuangkan status, tetapi juga masa depan. Padang Hilalang II bisa menjadi simbol kebangkitan transmigrasi modern yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal.

(Papa Juan)

#Transmigjrasi #Dharmasraya